Datang Meringankan Beban

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

foto
Dengan penuh kekeluargaan, relawan membantu membawkan beras untuk lansia di Kecamatan Dukuhseti.

Hujan terus mengguyur sebagian wilayah Pati sepanjang malam. Hingga pagi menjelang, hujan tak kunjung reda. Namun demikian, hujan tidaklah menjadi penghalang untuk melakukan kebajikan. Semangat para relawan Tzu Chi pun terus bergelora. Setelah kemarin membagikan paket bantuan di Kecamatan Juwana, pagi ini, 23 Februari 2014, Tzu Chi membagikan bantuan paket pasca banjir kepada 2.000 KK warga di Kecamatan Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah.

Sebanyak 70-an relawan Tzu Chi Pati dengan penuh semangat menyiapkan barang-barang yang akan dibagikan. Tak terkecuali relawan Tzu Chi Pati yang berdedikasi di Rumah Sakit Khusus Bedah (RSKB) Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta. Mereka adalah orang-orang berprestasi yang menjadi anak asuh Tzu Chi dan sekarang mendedikasikan diri di Tzu Chi. Adi Siswanto, satu dari tujuh relawan kelahiran Pati kembaali ke kampung halaman untuk bersumbangsih membantu warga korban bencana banjir. Sejak hari pertama hingga usai kegiatan, Adi mengerjakan tugasnya dengan penuh semangat. Mulai dari menyiapkan untuk pembagian kupon, menyiapkan keperluan sosialisasi relawan, hingga mengangkut barang yang akan dibagikan. Padahal Adi mengaku bahwa sebelum bertolak menuju Pati, ia sempat mengalami sakit, namun karena tekad dan semangat yang tertanan dalam dirinya untuk berbuat baik sehingga bisa bertahan hingga usai kegiatan. “Saya ingin bersumbangsih untuk Pati,” ujar pemuda 24 tahun ini.

Adi melakukan setiap pekerjaan kegiatan di Pati dengan sepenuh hati. Adi adalah anak asuh Tzu Chi saat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Ia merasa bersyukur bisa melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi. “Saya sangat bersyukur sekali, karena mungkin orang lain tidak bisa seperti saya disekolahkan sampai lulus sarjana,”ungkap karyawan yang baru bekerja tiga bulan ini. “Ini suatu kesempatan yang sangat luar biasa karena ini tanah kelahiranku,” tambahnya. Adi pun mengaku bahwa semangatnya terbakar ketika melihat semangat para Bodhisatwa yang tua-tua di Pati yang turut serta bersumbangsih untuk membantu orang lain. “Mereka yang tua-tua saja bisa semangat begitu, jadi saya harus lebih semangat lagi,” ungkapnya sembari tersenyum.

foto  foto

Keterangan :

  • Heriyanto, Bupati Pati dengan senyuman khasnya menyapa dan menyalami para warganya usai menghadiri pembukaan penyerahan paket bantuan Tzu Chi (kiri).
  • Adi Siswanto dengan semangat memanggul beras tanpa kenal lelah (kanan).

Terima Kasih Yang Mendalam
Berkat kerja keras para relawan yang penuh antusias, semua warga di Kecamatan Dukuhseti dapat merasakan semangat itu dan dipenuhi rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Begitu juga dengan pesan yang disampaikan oleh Bupati Pati kepada warga untuk bersikap tertib saat mengambil paket bantuan. “Hari ini, ibu-ibu sekalian mboten usah nganti  podo desek-desekan, surung-surungan. Sehingga niatan yang baik bisa membuat manfaat. Mugi-mugi bantuan niki bermanfaat kangge panjenengan,” kata Heriyanto. “Saya selaku pemerintah daerah dan mewakili seluruh Kabupaten Pati mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.

foto  foto

Keterangan :

  • Siti Aminah merasa bersyukur mendapatkan bantuan sembako yang akan dinikmati bersama anak satu-satunya (kiri).
  • Puput dengan tulus membantu pada lansia janda di dekat rumahnya membawakan paket bantuan pascabanjir dengan menggunakan motor miliknya (kanan).

 Siti Aminah (45) yang tinggal bersama keluarga saudaranya mengaku senang atas bantuan yang diberikan. Siti mengaku bersyukur karena baginya tidak mudah untuk bisa membeli beras sebanyak 20 kg. Sebagai ungkaapan syukurnya, ia pun mendoakan Yayasan Buddha Tzu Chi. “Mugi-mugi amal ibadah panjenengan di terima Allah nggih mbak,” ucap ibu single parent ini.

Selain Siti, terlihat warga lain juga mengangkut barang bawaan bolak-balik dan banyak di motornya. Puput (35) selain mengambil paket bantuan untuknya juga dengan hati yang ikhlas membantu tiga tetaangganya yang sudah lansia dan janda. “Saya senang sudah dibantu. Buddha Tzu Chi sosialnya bagus. Terima kasih ya mbak,” ucapnya yang hendak mengantar barang ke rumah tetangganya. Senyuman demi senyuman menghiasi wajah setiap orang yang mengambil bantuan di Kecamatan ini. Bagi warga, ini merupakan berkah yang bisa membantu meringankan beban pangan. Sehingga tidak ada kekhawatiran akibat gagal panen akibat rendaman banjir selama beberapa pekan lalu.

Artikel Terkait

Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -