Doa dan Harapan untuk Perkembangan

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

De Jian, salah satu dari 4 Shifu dari Hualien, Taiwan yang berkunjung ke Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menerima persembahan dari murid sekolah tersebut.

Tepuk tangan dan senyum bahagia dari murid SD Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng menyambut kehadiran 4 Shifu (biksuni) dari Hualien, Taiwan yang datang bersama beberapa Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. “Kami merasa sangat terharu dengan sambutan dari siswa-siswa, mereka begitu ceria,” ungkap salah satu Shifu, De Jian setelah melewati barisan anak-anak yang menyambut kehadiran mereka di sekolah tersebut.

Setelah rombongan berada di aula lantai 2 sekolah, dua orang siswa SMA Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi yang menjadi MC menyambut hangat kehadiran mereka. Selepas itu, tarian Ondel-Ondel pun memeriahkan acara kunjungan ini. Bukan hanya antusias dengan alunan nada dan tarian khas Betawi tersebut, rombongan pun juga mengabadikannya dengan smartphone hingga tarian tersebut berakhir.

Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Freddy memberikan kenang-kenangan kepada 4 Shifu dari Hualien, Taiwan berupa peta Indonesia dengan motif batik dari berbagai daerah yang ada di dalam peta tersebut.

Kegiatan pun dilanjutkan dengan kata sambutan dari tuan rumah, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan Direktur Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi yang juga di ruangan aula tersebut. “Kami sangat berterima kasih karena Shifu berkenan hadir untuk mengunjungi sekolah, rumah sakit, dan beberapa tempat di komplek Rumah Susun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng,” ungkap Freddy, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Dari 4 orang Shifu, ada beberapa yang baru pertama kali datang ke Indonesia, mereka hanya melihat video sejarah Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dan Kali Angke di Hualien. “Seluruh penampilan, tata cara, dan tingkah laku benar-benar mencerminkan bahwa misi pendidikan kita memang benar-benar diterapkan di sini (Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng). Inilah misi pendidikan kita,” ungkap De Jian saat bercengkrama dengan siswa dan jajaran direksi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Pesan cinta kasih dari Shifu kepada 120 siswa Sekolah Cinta kasih Tzu Chi Cengkareng yang ikut dalam klub vege di sekolah tersebut.

Selain itu, kegiatan yang berlangsung pada Senin, 18 September 2017 ini juga mengajak 4 orang siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng untuk sharing tentang keterbatasan-keterbatasan mereka. Bagaimana cara mereka tidak patah semangat dan tidak menyerah mengejar cita-cita. Para Shifu pun sangat mengapresiasi perjuangan mereka. “Sebenarnya di dunia ini tidak ada orang yang menyerah dengan dirinya sendiri. Jadi orang yang menyerah kepada dirinya sendiri itu adalah orang yang susah untuk bangkit lagi. Kalian harus percaya diri dan terus meraih cita-cita kalian,” pesan De Jian setelah mendengarkan sharing.

Sebelum berkeliling di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Para Shifu juga memberikan pesan cinta kasih kepada anak-anak anggota klub vege di sekolah tersebut. “Saya mendoakan dengan penuh ketulusan, kalian harus terus belajar dan membalas budi dengan menggunakan semua yang kalian pelajari di sekolah ini untuk mengumpulkan berkah dan membangun bangsa,” harap De Jian yang baru pertama kali ke Indonesia ini.

Didampingi Relawan Komite Tzu Chi Indonesia, Chia Wen Yu, para Shifu mengunjungi salah satu kelas di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Mengunjungi Badan Misi Tzu Chi

Setelah selesai berkeliling di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, rombongan pun mulai berkeliling komplek Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dengan mendatangi Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi. Kehadiran para Shifu disambut oleh Direktur RSCK, dr. Tonny Christianto di pintu masuk rumah sakit tersebut. Rombongan pun dipandu oleh dr. Deasy Thio, Sp.KK untuk berkeliling serta melihat fasilitas serta poli-poli kesehatan di RSCK. Kesempatan ini pun digunakan juga oleh para Shifu untuk berinteraksi dengan pasien-pasien yang akan mendapatkan pelayanan kesehatan di RSCK.

Interaksi para Shifu bersama para pasien di Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi.

Kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi salah satu penghuni blok-B Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Kegiatan di rusun ini hanya berlangsung beberapa saat saja karena para Shifu hanya berinteraksi dengan satu keluarga. Rombongan kemudian lanjut berkeliling menuju TK Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Kehadiran para Shifu juga disambut meriah oleh para murid TK. Walaupun para murid-murid tersebut kesulitan untuk memahami bahasa Mandarin, para Shifu tetap menunjukkan bahasa-bahasa kasih sayang mereka kepada para murid TK.

Para Shifu juga sangat senang mengunjungi TK Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, karena dapat melihat anak-anak yang begitu tulus menyambut kedatangan mereka. “Mereka sangat tulus sekali dan mereka sangat lucu. Saat ke sekolah TK, saya melihat anak-anak seperti melihat banyak harapan baru. Terutama kepala sekolah, murid, dan guru yang begitu bersungguh hati, jadi saya merasa kedepananya Sekolah Cinta Kasih pasti penuh dengan harapan yang tak terbatas,” ungkap De Gen, salah satu Shifu yang begitu ramah dengan murid-murid TK. Rombongan pun melanjutkan perjalanan menuju Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng. Di sini para Shifu melihat perkembangan depo serta geliat kegiatan pelestarian lingkungan. 

Bahasa-bahasa kasih sayang para Shifu kepada murid TK Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Salah satu Shifu, De Gen (tengah) bertemu dengan penerima bantuan Tzu Chi, Sofyan saat berkunjung ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng.

“Hari ini kami melihat Perumahan Cinta Kasih terasa sungguh berbeda dengan yang saat itu kami lihat. Anak-anak sungguh berbeda dengan yang dulu termasuk kepercayaan dan pemikirannya. Anak yang waktu itu sungguh membuat kita merasa tidak tega melihat kekurangan mereka dan bagaimana dengan masa depan mereka. Sedangkan anak yang sekarang ini penuh percaya diri dan memiliki budi pekerti yang baik,” ungkap De Gen.

Para Shifu juga melihat Tzu Chi Indonesia adalah tempat yang memancarkan terang Dharma dan memiliki potensi yang baik.  Karena dalam kurun waktu 20 tahun, Tzu Chi Indonesia dapat menjalankan 4 Misi Utama Tzu Chi. “Kami di Hualien menyelesaikan 4 misi dalam kurun waktu 40 tahun, di Indonesia hanya 15 - 20 tahun, ini hal yang masih kami tidak dapat lakukan. Jika Indonesia dapat menggalang lebih banyak Bodhisatwa, mungkin ke depannya masyarakat Indonesia akan menjadi lebih harmonis, tenteram dalam jangka waktu yang lama,” ucap De Gen.

Ditemani Kepala Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Suriadi Huang, para Shifu mengunjungi Kali Angke.

Selain mengunjungi Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, para Shifu juga mengunjungi Kali Angke untuk melihat perkembangannya. “Saya mengenal Kali Angke pada tahun 2002, saat itu sedang banjir besar di Jakarta dan melihat Kali Angke membuat kami sangat syok,” kenang De gen. Lain dulu, lain sekarang. Kali Angke yang sekarang sudah berubah dari yang dilihat De Gen saat itu. “Relawan Tzu Chi Indonesia sangat bersungguh hati, karena skala lingkungan besar bisa membuat perubahan, khususnya di Kali Angke,” tambahnya. Para Shifu juga berharap relawan dapat terus menggalang Bodhisatwa dan relawan, sehingga dimasa mendatang diharapkan Tzu Chi Indonesia bisa menjadi tempat membimbing benih baru dalam menggalang Bodhisatwa. 

Editor: Yuliati

Artikel Terkait

Doa dan Harapan untuk Perkembangan

Doa dan Harapan untuk Perkembangan

20 September 2017

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng dikunjungi 4 Shifu (biksuni) dari Hualien, Taiwan yang datang bersama beberapa Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Kegiatan ini merupakan rangkaian kunjungan untuk melihat perkembangan Tzu Chi di Indonesia.

Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -