Eco Enzyme untuk Lingkungan Sekitar

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari, Dok. Binawan (Tzu Chi Tangerang)

Untuk kedua kalinya, relawan Tzu Chi menuangkan cairan Eco Enzyme di Danau Kenari Hijau, BGM, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Minggu 1 November 2020. Masih dengan tujuan yang sama, yakni membantu proses penjernihan air danau, relawan Tzu Chi dengan antusias membawa Eco Enzyme yang telah mereka buat di rumah masing-masing.


Relawan Tzu Chi kembali menuangkan sekitar 40 liter cairan Eco Enzyme ke Danau Kenari Hijau, BGM, PIK, Jakarta Utara, Minggu 1 November 2020.

“Hari ini saya bawa 1,5 liter,” kata drg. Laksmi, relawan sekaligus anggota Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia. “Senang dong pastinya bisa ikut ramai-ramai tuang di danau karena kan sebelumnya di rumah ada bikin banyak, pokoknya sampah sayur sama buah di rumah dikumpulin, dibikin, dimasukin. Jadi sekarang hampir tidak ada sampah sayur dan buah (terbuang percuma -red),” kisah drg. Laksmi berbinar.


Relawan Tzu Chi menuju lokasi penuangan cairan Eco Enzyme.

Sebagai dokter gigi, Dokter Laksmi turut mendukung pembuatan dan pemakaian Eco Enzyme, terlebih cairan ajaib ini juga tidak ditemukan begitu saja melainkan diteliti dan dikembangkan oleh seorang dokter. “Ini kan bahannya alami ya, jadi menurut saya tidak masalah selama tidak dipakai untuk di dalam, dalam artian diminum. Jadi ya baik untuk kita,” katanya.

Tak jauh berbeda dengan drg. Laksmi, Binawan, relawan Tzu Chi Tangerang juga bergembira bisa ikut serta menuangkan Eco Enzyme.

“Kalau saya bawa sekitar 10 liter Eco Enzyme hari ini,” ujar Binawan. “Sejak bulan tujuh (Juli) kemarin, saya mulai giat membuat Eco Enzyme. Dan senangnya lagi, keluarga mendukung semua, mulai dari cari jeriken, lalu mengumpulkan sampah buah dan sayur, memilahnya, hingga potong-potong, semua dibantu istri dan anak-anak di rumah,” cerita Binawan. “Semoga minggu depan saya bisa ikut kegiatan ini lagi karena saya merasa senang sekali bisa ikut bersama relawan lain menuangkan Eco Enzyme sebagai usaha pelestarian Bumi,” lanjut Binawan.


Masih dengan tujuan yang sama, yakni membantu proses penjernihan air danau, relawan dengan antusias membawa Eco Enzyme yang telah mereka buat di rumah masing-masing dan dituangkan ke danau.

Binawan menjelaskan bahwa dirinya memperoleh bahan-bahan organik dari para pedagang sayur dan buah. Daripada terbuang begitu saja, ia meminta sisa sayuran maupun kulit buah untuk diolah menjadi Eco Enzyme. Kini di sudut-sudut rumahnya, tumpukkan jeriken dan galon berisi fermentasi Eco Enzyme terpampang rapi. “Sedang menunggu panen, Shijie,” tulis Binawan dalam pesan Whatsapp seraya berbagi foto tentang proses pembuatan Eco Enzyme di rumahnya.


Dokter Laksmi (kanan) dan Binawan (tengah) berbagi tentang pengalaman mereka membuat Eco Enzyme kepada para relawan lainnya.

Binawan sangat antusias ketika usai menuangkan Eco Enzyme. Ia bercerita kalau sekarang keluarganya lebih irit, terutama dalam hal pemakaian berbagai macam sabun. Mulai dari sabun pel, cuci piring, deterjen, sabun mandi, maupun pasta gigi. Sekarang semuanya dicampur dengan Eco Enzyme. “Bahkan tangan atau kaki yang luka, saya sudah coba dengan Eco Enzyme, dia juga berkhasiat mempercepat pengeringan luka,” tuturnya bersemangat.

“Bayangkan, kita biasa beli sabun 10 ribu, gula merah 20 ribu, tapi kalau buat untuk Eco Enzyme kita pakai air lagi 10 liter. Untuk ngepel saja kita cuma butuh (Eco Enzyme) sebanyak dua  tutup minuman kemasan dan dicampur dengan air. Kalau kita buat perkiraan 10 liter Eco Enzyme, itu tahannya berapa lama? bisa untuk berapa bulan? Hemat sekali,” ujar Puspawati, PIC penuangan Eco Enzyme menambahkan pernyataan Binawan.

Sehingga membuat Eco Enzyme sama sekali tidak merugikan. Sebaliknya bisa menguntungkan diri sendiri dan Bumi tentunya.


Di rumahnya, Binawan bersama keluarga giat membuat Eco Enzyme. Mulai dari memilah sampah, memotong-motong, hingga mencari wadah untuk proses fermentasi.

Kegiatan penuangan Eco Enzyme di Danau Kenari Hijau rencananya akan dilakukan setiap hari Minggu hingga pertengahan bulan Desember 2020 nanti, dengan target penuangan 40 liter Eco Enzyme di tiap minggunya. Semenatara ini, relawan juga akan mencari beberapa lokasi lain (danau) yang nantinya akan menerima kebaikan dan manfaat dari Eco Enzyme.

Jadi bagi relawan yang ingin bergabung bisa langsung menghubungi Puspawati (relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1), PIC penuangan Eco Enzyme. Karena semakin banyak yang turut serta, semakin baik pula dampaknya untuk diri pribadi dan Bumi tercinta.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Eco Enzyme untuk Lingkungan Sekitar

Eco Enzyme untuk Lingkungan Sekitar

02 November 2020

Untuk kedua kalinya, relawan Tzu Chi menuangkan cairan Eco Enzyme di Danau Kenari Hijau, BGM, PIK, Jakarta Utara, Minggu 1 November 2020. Total ada 40 liter eco enzyme yang dituang di danau tersebut.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -