Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Jurnalis : Agus (Tzu Chi Batam), Fotografer : Agus (Tzu Chi Batam)

gathering gan en hu

Pada Minggu siang, 1 November 2015, relawan Tzu Chi Batam mengadakan Gan En Hu Hui Jia (Gan En Hu Pulang ke Rumah) di posko daur ulang Tzu Chi Batam.

Cuaca yang bersahabat pada Minggu siang, 1 November 2015, menambah semangat para gan en hu (sebutan para penerima bantuan Tzu Chi) untuk mengikuti Gan En Hu Hui Jia (Gan En Hu Pulang ke Rumah). Kegiatan ini rutin dilakukan setiap dua bulan. Namun, kegiatan pada hari itu berbeda dari biasanya karena diadakan di posko daur ulang yang proses pembangunannya baru saja rampung.

Usai mengambil bantuan biaya hidup dan pendidikan, para gan en hu diajak berkumpul di lantai tiga untuk mengikuti materi hari itu. Tepat pukul 14.00 WIB, acara dibuka dengan menyaksikan Ceramah Master Cheng Yen. Dalam ceramahnya Master Cheng Yen menyoroti Setelah mengambil bantuan biaya hidup ataupun pendidikan, para Gan En Hu dibimbing untuk berkumpul di lantai 3. Lelahnya naik tangga tidak membuat para Gan En Hu kehilangan antusias untuk berkumpul bersama dan mengikuti materi pada Gan En Hu Hui Jia kali ini. Tepat pukul 14.00, acara pun dimulai. Dalam ceramah, Master Cheng Yen menyoroti bencana di Filipina. Dikatakannya, “walaupun kebakaran berasal dari sebuah percikan api kecil, namun sekali terbakar, sangatlah sulit untuk dipadamkan. Begitu juga dengan batin hati kita yang terbakar oleh api kebencian dan ketamakan. Hanya kebijaksanaanlah yang dapat membimbing korban bencana untuk turut bersumbangsih dan membangunkan harapan buat para korban.”

 Penyuluhan Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Pada kegiatan hari itu, insan Tzu Chi Batam bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam Bidang Pemadaman Kebakaran (Damkar) untuk memberikan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran kepada para gan en hu. Raja Ilham, penyuluh BPBD Batam menjelaskan bahwa kebakaran dapat terjadi jika ada tiga unsur yaitu panas, oksigen, dan bahan yang mudah terbakar.

gathering gan en hu

Kegiatan hari itu juga diisi dengan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam Bidang Pemadaman Kebakaran (Damkar) kepada para gan en hu.

Salah satu barang kebutuhan yang mudah terbakar adalah gas elpiji. Ada beberapa kasus kebakaran yang terjadi akibat kebocoran baik dari tabung maupun selang gas. Untuk hal ini, Ilham menyarankan para peserta penyuluhan agar tidak panik ketika terjadi kebocoran. “Matikan circuit breaker (sekring) listrik rumah kita. Barulah kita cabut regulator pada gas dan kemudian dibawa keluar rumah untuk diperiksa kebocoran berasal dari regulator atau dari tabung gasnya,” ujar Ilham.

Ilham juga mengingatkan untuk mengganti baju setelah melakukan perbaikan kebocoran gas. “Karena gas bersifat melekat. Sehingga untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” terang Ilham.

Tak sampai di situ, tim penyuluh dari BPBD Batam juga mengajak para peserta untuk melakukan simulasi langsung. Kali ini, penyuluh lain, Ali Nusri mengambil alih untuk melakukan penjelasan sebelum dilakukan simulasi cara pemadaman kebakaran.

gathering gan en hu

Para gan en hu diajak melakukan simulasi langsung pemadaman api dengan metode sederhana.

Ali menjelaskan bahwa terdapat dua jenis alat pemadaman yaitu, tradisional dan modern. Alat yang tradisional dapat berupa karung goni, selimut, handuk, bahkan pasir. Syaratnya satu, harus dibasahkan dengan air terlebih dahulu.

Masuklah acara pada simulasi pemadaman secara langsung. Meski cuaca semakin mendung, para peserta tetap nampak antusias. “Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, seperti arah angin, cara memegang kain, dan tidak boleh ragu-ragu ketika ingin memadamkan api, karena api akan balik menyambar jika ragu-ragu,” jelas Ali. Usai penjelasan itu, para peserta mempraktikkan cara pemadaman secara bergantian.

gathering gan en hu

Para gan en hu juga diperkenalkan dengan alat pemadaman api modern.

Selain itu, para peserta juga diperkenalkan pada alat pemadaman api modern yaitu dengan penyemprotan. “Saat menggunakan alat pemadam kebakaran ini, jangan disempotkan ke atas api secara langsung karena akan menyebabkan api semakin besar. Semprotkanlah ke pangkal api maka api langsung dapat dipadamkan,” terang Ali.

Dahsyatnya dampak kebakaran dapat merugikan bahkan merenggut nyawa. Insan Tzu Chi dan tim penyuluh dari BPBD Batam berharap para gan en hu dapat meningkatkan kesadaran akan bahaya kebakaran dimulai dari rumah sendiri. “Alat pemadam kebakaran ini tersedia di tempat umum seperti mal. Jadi apabila di mal terjadi kebakaran, jangan segan untuk mengambil dan mematikan api,” tutup Ali.


Artikel Terkait

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -