Gempa Palu: Melewati Malam-malam Dingin di Pengungsian dengan Selimut Tzu Chi

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah


Sebanyak 253 selimut Tzu Chi kemarin (19/11) dibagikan kepada warga Desa Duyu, yang mengungsi di kaki Gunung Gawalise.

Salah satu bantuan yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi gempa di Palu, Sigi dan Donggala adalah selimut. Kemarin (19/11), relawan mulai membagikan selimut Tzu Chi, yang dikirim langsung dari Taiwan ini di posko pengungsian warga Desa Duyu, di kaki Gunung Gawalise.

Fauziyah (57) yang tinggal di tenda pengungsian bersama suami dan anaknya, selama ini menghalau rasa dingin dengan memakai baju dua lapis dan membungkus kakinya dengan sarung. Karena itu ketika relawan Tzu Chi membagikan selimut, ia sangat bersyukur.

“Terima kasih kita ada sumbangan begini (selimut), empuk ini, tidak ada di sini ini. Ini memang sangat dibutuhkan, pokoknya butuh sekali karena malam itu dingin sekali, tapi kalau siang panas. Jam 12 malam itu sudah mulai dingin,” kata Fauziyah.


Fauziyah membawa pulang selimut Tzu Chi dan nasi Jing Si dengan perasaan gembira. Selain membagikan selimut, relawan Tzu Chi tak lupa menyajikan hidangan nasi Jing Si sebanyak 300 porsi.

Sementara itu setelah mendapatkan selimut Tzu Chi, Syukri (50) bergegas kembali ke tenda yang ditinggalinya bersama istri dan dua orang cucunya. Selimut itu hendak ia ditunjukkan kepada istrinya.

“Bagus sekali, empuk, halus,” ujar Syukri kepada Atik, istrinya.

“Memang membutuhkan betul, apalagi ada bayi kecil,” kata Atik.

“Senang sekali, Alhamdulillah. Sangat berterima kasih sekali ya untuk bantuan ini. Apalagi ukurannya besar, bisa dipakai sekeluarga sudah,” tambah Syukri.


Syukri dan istrinya, Atik sangat menyukai selimut Tzu Chi yang bagi mereka sangat empuk dan nyaman.

Rasa syukur dan bahagia juga dirasakan oleh para relawan Tzu Chi sepanjang pembagian 253 selimut di desa ini.  “Ya, senang sekali ya hari ini selimut yang kita tunggu-tunggu akhirnya datang. Selimut ini akan membantu para pengungsi melewati malam-malam yang cukup dingin di tenda,” kata Rudi Suryana, relawan Tzu Chi.


Rudy Suryana (kanan) juga turut berbahagia melihat rona wajah bahagia warga setelah menerima selimut Tzu Chi.

“Selimut ini berasal dari guru kami di Taiwan yakni Master Cheng Yen yang sangat memikirkan saudara-saudara kita yang sedang berduka di Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu beliau kirimkan tiga kontainer selimut. Dan akhirnya pertama kali selimut ini bisa kita distribusikan di Duyu,” pungkas Rudi.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Gempa Palu: Melewati Malam-malam Dingin di Pengungsian dengan Selimut Tzu Chi

Gempa Palu: Melewati Malam-malam Dingin di Pengungsian dengan Selimut Tzu Chi

20 Oktober 2018

Salah satu bantuan yang paling dibutuhkan oleh para pengungsi gempa di Palu, Sigi dan Donggala adalah selimut. Kemarin (19/11), relawan mulai membagikan selimut Tzu Chi di posko pengungsian warga Desa Duyu, di kaki Gunung Gawalise.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -