Gerak Jalan untuk Menyosialisasikan Tzu Chi

Jurnalis : Virny Apriliyanty (He Qi Barat), Fotografer : Virny Apriliyanty, Wiliam Atalie (He Qi Barat)

Selain mendaur ulang sampah, relawan juga akan melakukan gerak jalan sambil menyosialisasikan Tzu Chi kepada masyarakat setempat pentingnya menjaga lingkungan, yang diadakan pada tanggal 6 Juli 2014.

Minggu pertama setiap bulan selalu diperingati relawan Tzu Chi Indonesia sebagai hari untuk melakukan pelestarian lingkungan. Begitu pun dengan minggu pertama di bulan ini yang jatuh pada tanggal 6 Juli 2014. Relawan Tzu Chi Cengkareng Barat kembali mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan di Gedung Serbaguna Perumahan Citra 5, Cengkareng, Jakarta Barat. Namun, ada yang berbeda dari pelestarian lingkungan kali ini, selain mendaur ulang sampah, relawan juga akan melakukan gerak jalan sambil menyosialisasikan Tzu Chi kepada masyarakat setempat.

Gerak jalan dimulai pukul setengah delapan pagi. Sebanyak 45 orang relawan yang terdiri dari relawan serta Tzu Ching dibagi ke dalam empat tim dengan masing-masing tim mendapat satu blok di antaranya blok A, B, C, dan D di perumahan Citra 5. Tak lupa, para relawan juga membawa peralatan seperti kantung sampah dan bambu penjepit yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk memungut sampah.

Sebanyak 45 orang relawan melakukan gerak jalan sambil membawa peralatan seperti kantung sampah dan bambu penjepit yang nantinya akan digunakan sebagai alat untuk memungut sampah. 

Selain itu, relawan juga membawa brosur pelestarian lingkungan Tzu Chi dan kegiatan bulan tujuh penuh berkah untuk dibagikan kepada masyarakat. “Hari ini kita membuat kegiatan ini agar relawan lebih semangat lagi, kemudian warga Citra 5 biar mereka lebih mengetahui kegiatan Tzu Chi itu apa aja,” tutur Robert Shixiong, koordinator kegiatan kali ini. Sembari gerak jalan, relawan membagikan brosur kepada warga yang ditemui. “Ya, pas warga yang ada di luar, mereka akan di bagi brosur sekalian disosialisasikan kegiatan Tzu Chi ini apa terutama pelestarian lingkungan. Ya itu mereka juga ada menyinggung bulan 7 penuh berkah,” tambahnya.

Sambil berjalan, relawan Tzu Chi terus membungkuk untuk memungut sampah yang berserakan di jalan. Sampah yang di ambil adalah sampah yang dapat di daur ulang kembali, seperti kertas, plastik, botol air mineral, dan kardus. Selain dengan bambu penjepit relawan juga tak segan mengambil sampah dengan tangannya sendiri. Semua ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian relawan Tzu Chi terhadap kebersihan lingkungan.

Turut Menjaga Lingkungan
Kegiatan gerak jalan ini ternyata disambut dengan baik oleh warga. Salah satunya adalah Oma Ji Li Jung. Oma Ji yang tinggal di Blok D perumahan Citra 5 ini merasa sangat terkesan dengan kegiatan yang dilakukan oleh Tzu Chi, terutama dalam hal pelestarian lingkungan. Oma Ji sendiri sudah 3 tahun ini rutin menyumbangkan barang daur ulang ke depo pelestarian lingkungan Tzu Chi. Wanita berusia 71 tahun ini  pertama kali mengetahui tentang pelestarian lingkungan Tzu Chi saat Ia tinggal di Taiwan. Di sana Oma Ji menyaksikan betapa relawan Tzu Chi Taiwan rajin mengumpulkan barang daur ulang. Saat kembali ke Indonesia, Oma Ji langsung berinisiatif untuk juga ikut mengumpulkan barang daur ulang dari rumah dan lingkungan sekitarnya.

Barang daur ulang yang ditaruh dengan rapi di halaman rumah Oma Ji merupakan sampah yang Ia kumpulkan sambil jalan pagi dan sore. Bahkan ada juga dari pemberian tetangganya. “Ini dus kemarin itu (dari) pak hansip, katanya dia ada kumpul dia kasih. Ada baju kemarin adik saya bawa dari teman gitu,” ujar wanita yang murah senyum ini sambil menunjuk beberapa barang dari tumpukan barang daur ulangnya.

Di sepanjang jalan, relawan memperhatikan sampah yang tercecer di jalan, kemudian memungutnya untuk di bawa ke depo pelestarian lingkungan Tzu Chi.

Usia senja ternyata tak membuat Oma Ji menjadi kehilangan semangat untuk melakukan pelestarian lingkungan. Setiap hari, Oma Ji selalu berjalan sehat keliling komplek pada pagi dan sore hari. Sepanjang perjalanan itu, Ia selalu mengumpulkan sampah-sampah yang Ia lihat. Kadang ada masyarakat yang bertanya tentang apa yang Ia lakukan. Hal itu dimanfaatkan Oma Ji untuk sekalian memberi tahu mereka tentang depo pelestarian lingkungan Tzu Chi.

Saat ditanya mengenai kerepotan mengurus semua barang daur ulang, Oma Ji menjawab dengan yakin. “Senang, kita anggap olahraga gitu. Bisa bantu orang. Kita bersihkan ini juga demi bumi lah, bersih lah. Jangan banyak bencana.” Kegiatan gerak jalan selesai dilakukan pada pukul setengah 10 pagi. Dengan bersemangat para relawan langsung melanjutkan kegiatan dengan mendaur ulang sampah. Seperti biasanya para relawan dengan sigap langsung membagi diri dalam kelompok-kelompok daur ulang botol plastik, kertas, dan lainnya.

Hari itu merupakan sebuah pengalaman berharga bagi para relawan karena dapat memperkenalkan Tzu Chi kepada warga perumahan Citra 5. Relawan berharap melalui sosialisasi yang mereka lakukan, masyarakat bisa lebih mengerti pentingnya melakukan pelestarian lingkungan. Relawan juga senantiasa menghimbau warga untuk melakukan pelestarian lingkungan dari rumah mereka masing-masing. Semua itu dapat dimulai dengan sebuah langkah mudah yaitu memisahkan sampah daur ulang dan menyerahkannya kepada depo pelestarian lingkungan Tzu Chi.

Seperti pada kata perenungan Master Cheng Yen berbunyi, “Permasalahan sesungguhnya bukanlah tentang mana hal yang mampu atau tidak mampu dilakukan, melainkan tentang ada atau tidak adanya keinginan dalam melakukan.” Hal ini menunjukkan bahwa dengan adanya keinginan yang kuat untuk melakukan pelestarian lingkungan, maka bumi yang lestari pasti akan bisa terwujud. 

Selain mengambil sampah di sepanjang jalan, relawan juga memberikan sosialisasi kepada warga setempat agar tidak membuang sampah sembarangan dan membawa sampah ke depo Tzu Chi.


Artikel Terkait

Gerak Jalan untuk Menyosialisasikan Tzu Chi

Gerak Jalan untuk Menyosialisasikan Tzu Chi

22 Juli 2014

Namun, ada yang berbeda dari pelestarian lingkungan kali ini, selain mendaur ulang sampah, relawan juga akan melakukan gerak jalan sambil menyosialisasikan Tzu Chi kepada masyarakat setempat.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -