Gereja Milik Bersama di Desa Dofyo Wafor Biak
20 November 2019 |
Jurnalis : Marcopolo A Tumurang (Tzu Chi Biak) Fotografer : Marcopolo A Tumurang (Tzu Chi Biak) |

Relawan Tzu Chi membantu warga
lansia untuk naik ke lokasi gereja lama yang sudah berumur 14 tahun. Lokasinya
yang berada di bukit, memberi kendala tersendiri bagi para jemaat, terlebih
ketika sedang musim penghujan.
Sudah 14 tahun warga Desa Dofyo Wafor beribadah di gereja yang saat
ini mereka gunakan, sejak diresmikan tanggal 7 Desember 2005
lalu. Gedung gereja yang sekarang
sebetulnya masih layak ditempati karena terawat dengan baik. Namun karena
semakin banyaknya jemaat yang beribadah, daya tampung gereja tidak lagi memadai. Di lain pihak, posisi gereja yang berada di bukit agak
menyulitkan bagi para jemaat lansia untuk naik karena jalanan yang menanjak dan licin. Hingga akhirnya timbul kerinduan warga Desa Dofyo
Wafor untuk membangun gedung gereja yang baru dengan luas yang lebih
besar dan posisinya tidak menyulitkan.
Tzu Chi Biak merespon harapan warga Desa Dofyo Wafor dengan baik. Setelah beberapa kali
bertemu, akhirnya pada 26 Oktober 2019 Tzu Chi Biak bertemu dengan perangkat desa dan pengurus gereja. Hasilnya, pembangunan gedung gereja baru akan segera
dimulai.

A. Lokasi di atas adalah lokasi
gereja yang lama. Gedungnya sebenarnya masih layak pakai, namun sudah tidak
mampu lagi menampung jumlah jemaat yang semakin berkembang.

B. Lokasi pembangunan gereja baru
berada di bawah dan memudahkan untuk dijangkau.
Kamis, 14 November 2019 Peletakan Batu Pertama Gereja GBGP Jemaat Efata Dofyo Wafor, Biak Utara akhirnya dilakukan.
Pendeta Agus Lambert Mofu dalam Khotbah ibadah peletakan batu pertama tersebut mengatakan, “Gereja ini penting karena merupakan tempat berkumpulnya orang-orang percaya dan mendengarkan firman Tuhan,
namun jemaat jangan lupa hal yang amat penting yang lain yaitu hati yang
percaya dan melakukan sesuai firman Tuhan. Tuhan selalu memanggil umat-Nya untuk kembali dan bertobat dari dosa-dosa yang dilakukan.”
Pada kesempatan tersebut pula, Kepala Desa Elfius Kafiar mengungkapkan terima kasih atas dukungan segala pihak, termasuk
Tzu Chi. “Terima kasih kami ucapkan kepada Bapak Susanto Pirono dan Yayasan Buddha Tzu
Chi yang telah memperhatikan
kebutuhan kami. Bukan hanya
di bidang kesehatan dan pelestarian
lingkungan namun juga di bidang kerohanian, yang merupakan dasar bagi kehidupan
warga desa,” ungkapnya.

Walaupun hujan namun warga desa dan relawan tetap berdatangan menyambut Peletakan Batu Pertama Pembangunan
Gereja GBGP Dofyo Wafor.

Penyerahan batu oleh
gereja ke pihak pemerintahan untuk
melakukan peletakan batu pertama.
Ucapan terima kasih kepada Tzu
Chi juga diungkapkan oleh Ferry
Betay, Asisten II yang
mewakili Bupati Biak Numfor Herry
Ario Naap. Ia pun mengingatkan tim pembangunan untuk tak lelah dalam
proses pembangunan. “Agar panitia
pembangunan gereja bekerja keras serta jangan pernah lelah untuk mempercepat
pembangunan gereja,” imbaunya.
Bagi para warga, pembangunan
gereja ini memang sangat dinanti, karenanya seluruh warga saling bergotong
royong melancarkan semua proses persiapan maupun pembangunannya.
Tanah tempat dibangunnya gereja baru ini adalah tanah yang dihibahkan kepada pihak gereja secara
gratis tanpa dipungut biaya. Orang yang menghibahkan tanah tersebut, Marthen Kafiar yang tak lain adalah Sekretaris Desa Dofyo Wafor.

Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi Biak melakukan peletakan batu pertama di lokasi pembangunan gereja.

Tenaga kerja pembangunan gereja ini melibatkan warga Desa Dofyo Wafor.
Biaya pembangunan gereja juga didapat dari swadaya masyarakat. Ada panitia pembangunan gereja
yang rajin berjalan mencari dana dengan berjualan hasil kebun mereka di
Pasar Darfuar Biak. Sementara
itu warga lain ada yang menyumbangkan kayu, pasir, dan batu untuk kebutuhan pembangunan gereja.
Mereka juga secara bergantian ikut bekerja
sama dalam pembangunan gedung
gereja. Tzu Chi Biak sendiri
menyumbang 200 sak semen, pemakaian alat (truk molen, truk pengangkut, dan truk excavator), juga tenaga ahli (arsitek, mandor, dan tukang).
Dukungan yang diberikan oleh Tzu
Chi Biak diharapkan bisa menjadi penyulut semangat bagi warga desa. “Momentum ini semoga bisa memperkokoh semangat kebersamaan dan
memberikan nuansa baru yang memperkokoh tekad juga iman kita semua,” harap Susanto Pirono, Ketua
Tzu Chi Biak.
Editor: Metta Wulandari
Artikel dibaca sebanyak : 383 kali
Berita Terkait
Kirim Komentar