Gigi Sehat di Balik Senyuman Siswa-siswi SD Eka Tjipta SLNE

Jurnalis : Yanuar Sapto Rahardian (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Yanuar Sapto Rahardian (Tzu Chi Sinar Mas)


Keceriaan para siswa SD Eka Tjipta SLNE dan relawan mengikuti penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.

Memelihara kesehatan gigi merupakan hal yang sangat penting. Jika gigi dan gusi rusak dan tidak terawat maka akan menimbulkan rasa sakit, gangguan penguyahan, dan kesehatan tubuh lainnya. Dengan mengajarkan kebiasaan menjaga kebersihan gigi yang baik dan benar, diharapkan anak–anak akan memperoleh bekal bagi kehidupan mereka.

Berangkat dari pemikiran itulah, pada tanggal 27 Oktober 2018, relawan Tzu Chi Perwakilan Sinarmas Xie Li Kalimantan  Tengah 4 menggelar penyuluhan kesehatan gigi dan mulut. Kegiatan yang dilaksanakan di SD Eka Tjipta SLNE tersebut menyasar siswa-siswi kelas 1 dan 2. Dibantu oleh Dokter, 18 relawan memulai kegiatan dengan melakukan penyuluhan mengenai kesehatan gigi dan mulut.


Para siswa memperlihatkan senyuman mereka usai menyikat gigi.

Sekelompok anak mendengarkan dengan seksama apa yang disampaikan. Mereka diedukasi untuk melakukan perawatan secara berkala untuk mencapai kesehatan gigi optimal dimulai dengan memperhatikan apa yang dimakan. Siswa-siswi pun diingatkan untuk tidak banyak makan makanan yang banyak mengandung gula.

Tak berhenti di situ, para siswa kemudian diberitahu bahwa pembersihan plak dan sisa makanan yang tersisa dengan menyikat gigi secara teratur dan rutin dan itu harus dimulai sejak dini. Para relawan dan dokter kemudian mengajak anak–anak untuk praktik cara menyikat gigi yang benar. Mereka bergegas keluar dari ruangan dan melangkah keluar dengan tertib.


Relawan Dokter sedang memberikan penjelasan kepada para siswa seputar cara yang benar dalam menyikat gigi.


Usai diberikan materi di dalam kelas, para siswa dibekali perlengkapan untuk latihan menyikat gigi yang benar.

Sesampainya di lapangan, di depan siswa–siswi seorang relawan mencontohkan cara menyikat gigi yang benar dengan menggunakan replika gigi manusia untuk memudahkan proses penyuluhan. Beberapa anak tampak seksama dan berusaha mengikuti relawan yang mencontohkan cara menyikat gigi, namun ada juga yang merasa kesulitan untuk menirukan. Para relawan pun dengan cepat menghampiri dan membantu anak–anak tersebut.


Usai kegiatan, relawan, guru dan para siswa berkumpul dan mengabadikan momen dengan foto bersama.

Keceriaan meliputi wajah anak–anak, tampak sesekali mereka melemparkan canda tawa kepada relawan dan teman-teman lainnya. Dengan adanya bakti sosial kesehatan gigi ini, diharapkan siswa siswi SD Eka Tjipta ini dapat tumbuh menjadi anak yang sehat baik jiwa dan jasmaninya.

Seperti kata perenungan Master Cheng Yen bahwa “Lakukan Perbuatan Baik Yang Pantas Dilakukan Dengan Sepenuh Hati, Tidak Perlu Menghitung Berapa Banyak Perbuatan Yang Telah Dilakukan.”

Editor: Khusnul Khotimah

 


Artikel Terkait

Bakti Sosial Kesehatan di Desa Serongga, Kalimantan Selatan

Bakti Sosial Kesehatan di Desa Serongga, Kalimantan Selatan

20 Oktober 2017
Pagi itu sekitar pukul 08.00 WITA, relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Selatan 1 dan Xie Li Kalimantan Selatan 2 sudah berkumpul di Desa Serongga, Kecamatan Kelumpang Hilir, Kabupaten Kotabaru. Relawan menggelar kegiatan Bakti Sosial Kesehatan Umum, Minggu, 14 Oktober 2017.
Menumbuhkan Kepedulian untuk Cegah Stunting

Menumbuhkan Kepedulian untuk Cegah Stunting

24 Agustus 2020
Tzu Chi Sinar Mas bersama Universitas Hasanuddin Makassar mengadakan webinar dengan tema “Optimalisasi Pangan Lokal Bagi Kelompok Rentan Gizi” pada hari Sabtu 8 Agustus 2020. Diikuti oleh 640 peserta yang terdiri dari dari relawan, dosen, mahasiswa, pihak pemerintahan dan pihak-pihak terkait lainnya.
Bergerak Bersama Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas

Bergerak Bersama Dharmawanita Tzu Chi Sinar Mas

19 Maret 2018
Seperti sebuah pepatah, jika ada kemauan pasti ada jalan. Kesempatan pun terbuka bagi mereka untuk bergabung dan aktif dalam berbagai kegiatan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Kalimantan Timur 1.
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -