Hujan Datang, Banjir pun Menghadang

Jurnalis : Sj Angelin / Sj Han May ching , Fotografer : Andre sx, Yan Sx


Relawan Tzu Chi Padang memberikan uang pemerhati (santunan dukacita) kepada korban dan keluarganya yang menjadi korban banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Tanah Datar Batusangkar, Sumatera Barat.

Curah hujan yang tinggi dan hampir setiap hari terus menguyur Kota Padang membuat semua lapisan masyarat waspada akan banjir. Warga yang tempat tinggalnya menjadi langganan banjir pun sudah bersiap-siap untuk mengungsi dan menyelamatkan barang barang mereka supaya tidak terendam air. Hujan bukan hanya mengguyur Kota Padang saja, tetapi juga beberapa daerah di Sumatera Barat yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang dan tanah longsor di daerah Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar Batusangkar, Sumatera Barat.


Relawan juga memberikan bantuan sembako, berupa 500 kg beras, 25 dus mi instan, dan 10 dus roti. 

Banjir bandang dan tanah longsor yang memakan korban jiwa ini terjadi pada hari Kamis , 11 Oktober 2018.  Setelah berkoordinasi dengan beberapa pihak yang ada di daerah tersebut maka pada hari Senin, 15 Oktober 2018, 10 orang relawan Tzu Chi Padang berangkat ke daerah yang terkena musibah itu dengan membawa bantuan sembako berupa 500 kg beras, 25 dus mi instan, dan 10 dus roti.  Jarak antara Kota Padang dengan daerah tersebut memakan waktu untuk pulang pergi lebih kurang sekitar 9 jam. Relawan sampai di lokasi pada pukul 17 .30 WIB, dan disana sudah ditunggu  oleh Danranmil Kapten Majid, Wali Nagari, Marvi, dan staf kecamat setempat, Rika.


Relawan Tzu Chi juga menghibur dan memberi perhatian kepada keluarga yang anggota keluarganya menjadi korban musibah banjir bandang ini.

Bantuan sembako yang dibawa relawan langsung diserahterimakan dan ditempatkan di posko yang sudah disiapkan. Di posko tersebut terdapat dapur umum, yang dikelola oleh Polri (Brimob),  bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, Palang Merah Indonesia (PMI), serta masyarakat setempat. Setelah menyerahkan bantuan sembako, relawan Tzu Chi didampingi anggota Kepolisian dan pemuka masyarakat langsung menuju tempat bencana. Dari informasi yang didapat, pada hari itu ada 6 (enam) orang korban meninggal yang belum ditemukan. Sebagai bentuk perhatian dan rasa dukacita, relawan Tzu Chi memberikan uang pemerhati (santunan dukacita) kepada 6 keluarga tersebut berupa uang sebesar Rp 2.000.000,- (Dua Juta Rupiah). Sementara bagi korban yang selamat dan masih dirawat di rumah sakit diberikan juga uang pemerhati sebesar Rp 1.000.0000 (Satu Juta Rupiah).

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -