Internasional : HUT Ke-5 RS Tzu Chi Taipei

Jurnalis : Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Tzu Chi Taiwan
 
 

fotoPara dokter, perawat, relawan dan pasien berkumpul bersama merayakan ulang tahun Rumah Sakit Taipei yang ke-5, sebuah momen untuk mengenang tantangan yang telah mereka atasi dan kerja keras.

Mulai beroperasi pada tanggal 8 Mei 2005 di Xindian, bagian selatan Kota Taipei, rumah sakit umum besar ini berisi 600 ranjang, dan menawarkan pelayanan pengobatan secara keseluruhan, termasuk perawatan kesehatan komunitas dan kesehatan umum. Sebanyak 220 orang bekerja sebagai relawan di rumah sakit ini setiap hari. Rumah Sakit ini adalah rumah sakit ke-6 yang dibangun oleh yayasan di Taiwan.

Memikul Pekerjaan Bersama
Pada tanggal 16 Mei, lebih dari 1.700 orang datang untuk merayakan hari ulang tahun ini. Para Biksuni dari Griya Jing Si di Hualien datang memimpin relawan dan staf rumah sakit untuk perayaan. Wakil Ketua Lin Biyu mengatakan mereka telah mengatasi berbagai kesulitan pada saat pembangunan. “Semua orang memikul pekerjaan bersama, dan percaya hanya satu hal: mengikuti jejak Master Cheng Yen dan merealisasikan pelayanan pengobatan cinta kasih.” Master Cheng Yen memberi pesan untuk memberkati rumah sakit itu. Para relawan telah menjadi peran yang sangat penting – membantu membersihkan tempat dan lokasi proyek, dan juga bekerja setiap hari di bangsal. Ada beberapa relawan yang sharing tentang pengalamannya di atas panggung. “Lima belas tahun yang lalu, kami masih sangat muda,” ujar relawan Wu Longsheng, “kami telah menyumbangkan waktu dan tenaga demi 5 institusi medis yang akan menyelamatkan jiwa. Itu merupakan perjalanan yang mengharukan dan bermanfaat.”

Perawat juga sangat berperan penting dalam operasional rumah sakit ini. Chen Sijin adalah Kepala Perawat Unit Perawatan Intensif Departemen Pedriatik, dimana ia telah bekerja sejak awal rumah sakit ini beroperasi. Unit tersebut menangani dan merawat bayi prematur: Chen telah menjadi perawat selama 18 tahun. “Unit kami sekarang sudah lengkap dengan peralatan, dimulai dari tidak ada apa-apa 5 tahun yang lalu. Rumah sakit sedang dalam pembangunan dan kami bahkan tidak bisa menemukan arah. Plafon pun belum ada, dan ditutupi oleh kabel. Saya tidak merasa sebagai perawat tapi sebagai pekerja konstruksi. Sekarang saya sangat senang. Melihat bayi dari tahap yang tidak ada orang mengira mereka akan selamat hingga bertumbuh besar memberi rasa keberhasilan,” ungkap Chen Sijin bangga. Dalam ruang kantornya ada beberapa foto bayi yang pernah dirawat. Lima pasang bayi kembar prematur datang ke perayaan sebagai wujud terima kasih. Melihat 10 anak itu bertumbuh kuat dan sehat adalah penghargaan kepada para staf medis.

foto  

Ket : - Dr. Zhao Youcheng, dokter yang bertugas di rumah sakit selama 2 tahun lebih memberikan penghargaan            kepada relawan. “Saya melihat mereka tua, jatuh sakit hingga dirawat,” ujarnya, “saya sungguh merasa            sedih.”

Terinspirasi dari Sang Ibu
Yu Xiuhong Kepala Bangsal Heart Lotus, khusus merawat pasien yang sakit parah. Yu Xiuhong adalah seorang perawat dengan pengalaman 15 tahun lebih. Ia terinspirasi untuk bekerja di rumah sakit ini karena pengalaman ibunya, “Ia (ibu-red) meninggal karena kanker lambung pada saat saya berusia 10 tahun. Mengenang masa itu, saya ingin membantu pasien bagaimana mereka bisa menciptakan kenangan indah tanpa penyesalan. Ini bukan hanya tempat untuk pasien dalam tahap akhir hidup mereka, tapi sebuah tempat di mana mereka dapat memenuhi harapan mereka. Banyak yang dapat kita lakukan untuk mereka, memenuhi impian mereka dan memberi kedamaian batin.” Ia berkata kepada salah satu pasiennya, ”Anda hidup sebagai ratu sekarang. Kami berempat akan melayani anda. Hidup Sang Ratu!”

Selama 5 tahun berdiri, rumah sakit ini banyak menyaksikan momen yang mengharukan. Salah satu pasien bernama Mr. Shi, yang datang ke rumah sakit karena masalah peredaran darah yang disebabkan oleh diabetes. Kaki kanannya telah diamputasi di rumah sakit lain dan kaki kirinya pun nampak tidak ada harapan. Tapi para staf medis berhasil menyelamatkannya. Ia dirawat oleh 2 dokter, termasuk Dr. Huang Xuanli dari Departemen Kardiologi, “Saya berterima kasih kepada Dr. Hong Shuosui yang membantu saya menyelamatkan pasien ini, dan tidak mengamputasinya. Setiap pasien bagaikan guru untuk kami. Kami belajar dan berkembang ketika merawat mereka. “ Mr. Shi datang secara pribadi untuk berterima kasih.

Selama 5 tahun, para staf telah mendedikasikan diri mereka untuk pelayanan medis cinta kasih, memberi waktu lebih kepada pasien dan memahami mereka seperti orang lain dan juga seperti pasien. Tahun-tahun ini merupakan periode yang penuh tantangan, dukacita dan keberhasilan. Ulang tahun ini adalah peringatan yang sangat penting bagi setiap orang— mereka berharap akan masih banyak perayaan yang bahagia di tahun-tahun ke depan. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh: Eric Yudo)
  
 
 

Artikel Terkait

Setitik Harapan Cerahkan Mereka

Setitik Harapan Cerahkan Mereka

22 Juni 2010
Dengan jodoh yang baik, Yayasan Pusat Kembang Mas Indonesia telah bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dalam misi amalnya. “Peran kami, para relawan di sini adalah sebagai interpreter dan sebagai penyedia fasilitas, mulai dari makanan yang hari ini disediakan, tempat tinggal dan kebutuhan mereka selama mereka tinggal di sini,” terang Lim Ai Ru, yang merupakan koordinator pelatihan hari itu.
Sebuah Harapan yang Hangat

Sebuah Harapan yang Hangat

21 Mei 2012
Semburat  kegembiraan muncul di wajahnya ketika mendengar adanya pelaksanaan peletakan batu yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Ini menjadi bukti jika janji yang diucapkan oleh Tzu Chi adalah benar.
Belajar Hidroponik dan Penerapan Konsep Berbakti

Belajar Hidroponik dan Penerapan Konsep Berbakti

05 November 2020

Tim Budaya Humanis Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng mulai belajar mengembangkan budidaya tanaman hidroponik di lingkungan sekolah. Pada percobaan pertama ini, ada sejumlah 108 bibit tanaman ditanam dengan cara diapungkan. Apabila berhasil, 3 minggu lagi tanaman-tanaman tersebut akan siap dipanen. 

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -