Internasional : Meminta Maaf Pada Istri

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

fotoRelawan menyediakan makan siang kepada lebih dari 5.000 anak yatim. Bagi anak-anak ini, makanan tersebut adalah berkah paling besar dalam hari itu.

Bisakah mengubah kebiasaan buruk yang telah tertanam selama bertahun-tahun? Bisa! Setelah 20 tahun berlalu, relawan Tzu Chi Chen Qiao Shui menggandeng kembali tangan sang istri, dan menyatakan penyesalannya di hadapan 2.000 orang lebih. Inilah pembuktian terbaik!

Perilakunya Keterlaluan
Pada acara pemberkahan akhir tahun 2010 di daerah Haishan, walau cuacanya dingin dan lembab, tetap tak menyurutkan semangat para undangan untuk menghadiri acara.

Dalam rangkaian film “Teladan” daerah Tucheng pada tahun ini, yang di tayangkan adalah “Ada kemauan waktu akan bisa dicari”. Film ini berbicara tentang relawan Tucheng, Chen Qiao Shui. Dahulu Chen Qiao Shui setiap hari sibuk dengan minum arak dan  berjudi, tetapi sekarang dia sibuk melakukan daur ulang, dengan bersumbangsih dia telah mengubah kebiasaan buruknya. Kini, Qiao Shui setiap jam 10 malam lebih meninggalkan depo daur ulang, menuju depo pelestarian lingkungan dan bekerja; sampai jam 5 pagi lebih baru pulang rumah. Setelah tidur sejenak selama 2-3 jam, buru-buru ia pergi ke posko daur ulang bersumbangsih. Setiap hari menganggap posko daur ulang sebagai rumahnya.

foto

  • Relawan Tucheng, Chen Qiao Shui saat di atas panggung acara pemberkahan akhir tahun tiba-tiba menghadap ke istri dan membungkuk 90°, dengan tulus berkata”Maaf!” Seluruh hadirin langsung memberikan tepuk tangan yang meriah.

Dalam film, pewawancara bertanya, ”Mengapa menggantung kartu training di mobil?” Qiao Shui spontan menjawab, “Untuk mengubah sifat buruk.” Saat mendengar perkataannya, para hadirin tertawa, merasa dia begitu tulus, setiap saat mengingatkan diri sendiri agar tak sembarangan marah-marah.

Saat Qiao Shui naik ke panggung, dia menyesalkan tindakan buruknya dahulu. Dia berterima kasih pada Master Cheng Yen karena membuatnya bisa memiliki kesempatan mengubah sisa hidupnya. Selanjutnya dia ber-sharing, pada Hari Ibu tahun 2005, sebenarnya mereka sekeluarga berrencana untuk pergi jalan-jalan, tetapi karena dia tak dapat menolak ajakan teman, akhirnya dia tak menepati janjinya pada keluarga, dan setelah pulang kerja langsung pergi main kartu. Keluarganya di rumah sudah lama menunggunya, tetapi dia tak kunjung pulang. Kebetulan teman putranya mengajak putranya pergi bersepeda, maka putranya ikut dengan temannya itu.
  
 
 

Artikel Terkait

Baksos NTT: Secercah Cahaya  (Bag. 2)

Baksos NTT: Secercah Cahaya (Bag. 2)

13 April 2012 Ndada Lumbur, salah satu penerima bantuan, berjalan membawa beras di atas kepala ke rumahnya yang berjarak sekitar 500 meter.
Ikut Nusantara Bersatu, Relawan Tzu Chi Punguti Sampah di Tengah Kerumunan

Ikut Nusantara Bersatu, Relawan Tzu Chi Punguti Sampah di Tengah Kerumunan

30 November 2016
Di sela-sela kegiatan Apel Nusantara Bersatu di Lapangan Gasibu, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, relawan Tzu Chi Bandung, tampak sibuk memungut sampah di area lapangan. Mereka membawa aksi pelestarian lingkungan dalam kegiatan tersebut dengan harapan dapat menularkan budaya bersih kepada masyarakat.
Menjalin Cinta Kasih Dengan Melakukan Kunjungan Kasih

Menjalin Cinta Kasih Dengan Melakukan Kunjungan Kasih

08 Juli 2022

Sebanyak 30 relawan komunitas He Qi Pusat berkumpul untuk melakukan kunjungan kasih kepada 7 orang penerima bantuan pada Minggu 26 Juni 2022.

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -