Jalinan Kasih Relawan Tzu Chi

Jurnalis : Purwanto (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Wiyzhien Lim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

fotoSalah seorang penerima bantuan memberikan sharing mengenai kisah jalinan kasihnya dengan Tzu Chi.

Minggu pagi tanggal 12 Februari 2012 pukul 09.30 WIB, Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan peduli kasih. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan jalinan kasih antara relawan Tzu Chi dengan penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu).

 

 

Acara dibuka oleh Ema Shijie dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Setelah itu dilanjutkan dengan membacakan 10 sila sebagai pedoman dalam bersikap di kehidupan sehari-hari. Selanjutnya Ru Xin Shijie memberikan kata sambutan kepada semua yang hadir dalam kegiatan ini. Untuk meningkatkan jalinan kasih sesama anggota Tzu Chi, para relawan Tzu Chi memperagakan isyarat tangan “Satu Keluarga” yang diikuti oleh seluruh peserta. Salah satu ibu penerima bantuan Tzu Chi merasa terharu hingga perlahan meneteskan air mata saat lagu ini dinyanyikan. Suami dari ibu ini meninggal karena menderita sakit tumor otak sekitar 4 tahun sehingga banyak mengeluarkan biaya. Namun beban hidup yang berat tidak membuat ibu ini putus asa dalam menjalani hidup.

Di dalam ceramahnya Master Cheng Yen berkata, “Menyadari berkah dan jangan menyalahkan langit”. Seseorang menjadi menderita karena adanya niat atau keinginan seseorang yang membelenggu di dalam dirinya. Seperti yang terjadi di Korea Utara, di sana banyak orang yang mengalami kesusahan tetapi mereka tidak menjadikan itu sebagai hal yang membuat mereka semakin menderita. Mereka berusaha untuk membuat hidupnya bahagia walaupun hidup dalam penderitaan."

foto   foto

Keterangan :

  • Master Cheng Yen mengatakan jika setiap orang merupakan " Sutra Hidup", dimana kita dapat belajar untuk lebih baik dari kisah tersebut (kiri).
  • Berbagai kesulitan dirasakan penerima bantuan di dalam hidupnya, namun mereka tetap semangat dan bersyukur akan anugerah yang mereka miliki pada saat ini (kanan).

Hati yang Penuh Rasa Syukur
Acara dilanjutkan dengan sharing oleh peserta. Kun Bun menceritakan pengalaman hidupnya yang menyebabkan tangan kanannya diamputasi dan kakinya cacat. Sewaktu masih muda ia bekerja sebagai pekerja bangunan di Taiwan. Tetapi, karena kurang hati-hati, tangan kanannya tertimpa  besi seberat1 ton dan besi tersebut juga mengenai salah satu kakinya. Peristiwa itu merupakan peristiwa yang sangat pahit dan tidak bisa ia lupakan. Hal ini membuatnya hampir putus asa untuk menjalani kehidupan. Tetapi keadaanya sekarang jauh lebih ceria, tenang dan tegar dari hari-hari sebelumnya. Hal ini terlihat pada saat sharing  ia tetap semangat dan menunjukkan wajah kegembiraan. Ia mempunyai pemahaman walaupun badan kita sakit, hendaknya batin kita juga jangan sampai ikut sakit. Walaupun dalam kekurangan, kita juga harus tetap bersyukur dan tetap berusaha berbuat kebaikan untuk kehidupan yang lebih baik.

Salah satu penerima dana kunjungan kasih, Eka juga menyeringkan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Setiap orang pasti tidak ingin di bawah. Ibarat sebuah roda berputar suatu saat bisa di bawah dan suatu saat juga bisa di atas. Saat kita di bawah hendaknya jangan menyerah. Saat kita dibantu orang lain kita harus bersyukur karena ada yang peduli pada kita. Tetapi kita harus mempunyai prinsip, walaupun dalam keterbatasan harus bisa menyisihkan sedikit yang kita punya untuk orang lain. Dengan demikian kita bisa memperbaiki kehidupan kita selanjutnya.

Di akhir acara dijelaskan tentang pembagian santunan yang akan diberikan kepada penerima bantuan Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun. Bantuan ini diberikan untuk meringankan kesulitan yang mereka alami. Kegiatan peduli kasih ini berlangsung hingga pukul 11.00 WIB dan ditutup dengan doa bersama.

  
 

Artikel Terkait

"Waspada Stunting"

26 Oktober 2022

Stunting menjadi perhatian relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas. Seperti yang dilakukan relawan Xie Li Kaltim 1. Bekerja sama dengan pihak kecamatan, relawan mengadakan penyuluhan kesehatan bertema “Waspada Stunting”.

Semua Karena Cinta

Semua Karena Cinta

24 November 2020

Cerita tentang seorang anak yang akhirnya bisa mendengar berkat bantuan implant koklea tak lepas dari gigihnya perjuangan orang tua mereka. Cerita kali ini datang dari Zhafran (7), si anak tampan dengan gangguan pendengaran berat 100 desibel, kiri maupun kanan. Kabar baiknya, Zhafran sudah mengalami kemajuan. 

Bertukar Budaya dan Belajar Bersama

Bertukar Budaya dan Belajar Bersama

08 Agustus 2016 Pada tanggal 27 Juli – 05 Agustus 2016, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kedatangan rombongan dari SD Tzu Chi Hualien, Taiwan. Kunjungan ini diikuti oleh 26 peserta yang terdiri dari kepala sekolah, guru, relawan 3in1 Tzu Chi Taiwan, dan murid SD Hualien.
Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -