Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

Jurnalis : Aditia Saputra (RSCK), Fotografer : Aditia Saputra (RSCK)


Sebanyak 120 karyawan RSCK yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, analis laboratorium, manager, dan staf mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta.

Wajah yang Bahagia masih menjadi tema kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi (RSCK) gelombang kedua pada tanggal 04-05 Agustus 2018. Sebanyak 120 karyawan yang terdiri dari dokter, perawat, bidan, analis laboratorium, manager, dan staf mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta. Kamp ini bertujuan untuk memberikan motivasi dan pengenalan lebih dalam tentang Tzu Chi agar karyawan bisa bersumbangsih dan menyebarkan cinta kasih baik dalam kehidupan sehari-hari dan di dunia kerja.

Acara dibuka dengan sambutan dari dr. Tonny Christianto Ms, Sp.B., MM sebagai Direktur Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi. “Kita adalah keluarga besar Tzu Chi, bukan hanya sekedar komunitas di Cengkareng saja, tapi kita sudah mendunia,” kata dr. Tonny Christianto.


Dalam materi ini peserta kamp diajarkan cara dan makna merangkai bunga dan penyajian teh yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.

Pada kamp gelombang kedua ini, Semangat dan euforia peserta tidak kalah dengan gelombang sebelumnya. Mereka sangat serius memperhatikan setiap materi dari  narasumber. Setiap materi yang diberikan mampu membangkitkan rasa syukur dan arti penting bahasa tubuh dalam melayani pasien.

Salah satu materi yang sangat berkesan bagi para peserta adalah budaya humanis. Dalam materi ini peserta kamp diajarkan cara dan makna merangkai bunga dan penyajian teh yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya.“Dalam penyajian teh ini mengajarkan kita untuk mindfulness, penuh dengan kesadaran untuk melakukan sesuaatu, dan menikmati proses yang dijalani, karena untuk mendapatkan hasil baik perlu proses yang baik pula” ujar Juniwati, HRD Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi yang baru bergabung pada bulan Agustus ini. 

Selain kegiatan merangkai bunga dan saji teh, para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok untuk menampilkan drama. Drama ini  menceritakan kondisi masing-masing unit yang ada di Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi.  Drama dibagi menjadi lima tema, yaitu pendaftaran dan rawat jalan, rawat inap, farmasi, IGD, dan pelestarian Tzu Chi di RSCK.


Dalam kamp ini, para karyawan juga mengikuti kegiatan Pelestarian Lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik dengan tutup dan label botol.

Dwi Prasetyawati (38) merupakan salah satu anggota kelompok yang menampilkan kondisi unit IGD. Diceritakan keadaan IGD yang sedang kacau karena semua pasien merasa ingin didahulukan untuk mendapat pelayanan. “Saya belajar banyak tentang kesabaran untuk mengontrol emosi, dan selalu berwelas asih untuk menangani setiap pasien yang datang,” ungkap Dwi Prasetyawati.

Kegiatan ini memberikan kesan yang mendalam bagi para pesertanya. Mereka merasakan kebersamaan yang sangat erat antar perseta kamp. Dalam kamp karyawan ini mereka bisa bekerja sama dan berkomunikasi tanpa ada batasan atau kecanggungan antar peserta walau dengan dokter dan atasan sekalipun karena semua merasa sudah menjadi satu keluarga.


Wajah yang Bahagia masih menjadi tema kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi (RSCK) gelombang kedua pada tanggal 04-05 Agustus 2018.

Di hari kedua tidak kalah seru dengan hari pertama. Dimulai dengan olahraga di pagi hari yang menambah semangat dan kebugaran peserta. Acara dilanjutkan dengan kegiatan Pelestarian Lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah botol plastik dengan tutup dan label botol.

“Mencontoh apa saja yang dilakukan di Rumah Sakit Tzu Chi yang ada di Taiwan. Dengan tidak hanya mengobati secara jasmani saja, rohaninya pun harus ikut sehat,” harapan dr. Andri Hondir yang pernah berkunjung ke Rumah Sakit Tzu Chi Taiwan.

“Semoga saya menjadi lebih sabar dan semua yang saya terima di kamp ini saya bisa menerapkan di tempat saya bekerja. Selalu memberikan pelayanan yang ramah dan selalu tersenyum kepada pasien, karena senyuman juga bisa memberikan kesembuhan dan ketenangan kepada pasien,” ucap Restiana Rubai bertugas sebagai Perawat rawat inap RSCK.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai

Kamp Humanis Karyawan: Aset yang Tak Ternilai

17 Oktober 2016

Bekerja bukan hanya sekadar cara untuk bertahan hidup, tetapi hiduplah untuk bekerja, karena dengan begitu kita akan memiliki “kecintaan” dan lebih bertanggung jawab terhadap pekerjaan kita. Lebih bijaksana lagi jika kita bisa meningkatkan “value of life” dalam proses bekerja sehingga kita tidak hanya mendapatkan sesuatu yang bersifat materi, namun juga kebahagiaan dan nilai-nilai penting dalam kehidupan kita.

Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

01 Mei 2018

Wajah yang Bahagia menjadi tema dari kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih (RSCK) Tzu Chi yang diadakan untuk pertama kalinya pada 28-29 April 2018. Sekitar 124 karyawan mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta. 

Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

Kamp Karyawan RSCK Tzu Chi: Wajah yang Bahagia

24 Agustus 2018
Wajah yang Bahagia masih menjadi tema kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi (RSCK) gelombang kedua pada tanggal 04-05 Agustus 2018. Sebanyak 120 karyawan mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta.
Wajah yang Bahagia masih menjadi tema kamp karyawan Rumah Sakit Cinta Kasih Tzu Chi (RSCK) gelombang kedua pada tanggal 04-05 Agustus 2018. Sebanyak 120 karyawan mengikuti kamp yang digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center, Jakarta.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -