Keharuan Saat Merayakan Hari Ibu Sedunia

Jurnalis : Sunaryo (Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Revina, Beverly, Calvin (Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Para Tzu Shao Tanjung Balai Karimun memperagakan isyarat tangan yang bertema Berbakti Kepada Orang Tua Tidak Boleh Ditunda.

Orangtua merupakan orang yang paling berperan penting dalam kelangsungan hidup kita, karena merekalah kita dapat menikmati hidup seperti sekarang ini. Berkat bimbingan dan kasih sayang orangtua, kita dapat hidup lebih layak. Pagi itu, pukul 09.30 WIB di Depo daur ulang Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dilaksanakan peringatan Hari Ibu Sedunia. Banyak yang menghadiri hari ibu ini setelah mengikuti Waisak bersama Tzu Chi yang letaknya bersebelahan.

Mengikuti kegiatan hari ibu tentunya memberikan pengalaman yang berbeda. Seperti yang dirasakan Corrine (7). “Saya Sayang mami. Saya senang dapat membasuh kaki mama, memberikan teh dan bunga pada mama,” kata Corrine tersenyum sambil mengandeng tangan ibunya.

Sementara itu, Relawan Zeng Ling Jun (39) pada perayaan hari ibu ini bertugas di bagian konsumsi. Sekitar pukul 16.00 WIB Ia sudah membeli bahan-bahan untuk membuat 200 biji kue Pao sayur. Kue Pao baru selesai dibuat pada pukul 12 malam. Dan pada pukul 05.00 WIB ia sudah sampai di Depo Daur Ulang Tzu Chi.


Miswati Shijie mengharapakan lewat kegiatan hari ibu yang di selenggarakan oleh Tzu Chi ini bias membuat anak-anaknya kelak menjadi anak yang berbakti kepada orangtua.


Raut wajah yang begitu bahagia yang terpancar dari salah satu relawan Tzu Chi saat anak-anaknya menyuguhkan teh, sebagai tanda terima kasih atas jasanya yang telah ibu berikan kepada mereka.

Meski membuat waktu istirahatnya jadi terbatas, Zeng Ling Jun tetap semangat karena hasil masakannya dapat dinikmati para peserta peringatan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional dan Hari Tzu Chi Sedunia. Pada perayaan Hari ibu ini, Zeng Ling Jun juga tampil bersama kedua anaknya dengan membawakan lagu Ketika Kamu Sudah Tua. Saat membawakan sebuah lagu Zoeys Shi, matanya berkaca-kaca. Para tamu banyak yang merasa terharu.

“Di Tzu Chi saya merasakan bahwa relawan sangat harmonis dan banyak cinta kasih. Dan dari kegiatan Tzu Chi, saya menyadari bahwa banyak orang yang lebih susah dari saya,” tutur Zeng Ling Jun.

Hari ibu mengingatkan Zeng Ling Jun akan keluarganya. Pada waktu suaminya meninggal ia merasa putus asa dan patah semangat untuk menjalani hidup. Tiga orang anaknya, dua di antaranya masih sekolah dibangku SD. Beruntung baginya saat sakit selama satu bulan sepeninggal suaminya anaknya yang bernama Tiffanny memberikan dorongan dan semangat menjalani hidup.  Salah satunya anaknya bernama Zoeys Shi bercita- cita ingin menjadi dokter.

“Melalui kegiatan Mothers day saya mengharapkan mempunyai anak yang berbakti, sehat, dan pintar,” ungkap Zeng Ling Jun dengan wajah terharu.


 Corrine merasa sangat senang bisa membasuhkan kaki, memberikan teh dan bunga kepada ibunya.

Selain dari anak-anaknya, Zeng Ling Jun juga mendapat dorongan dan semangat dari relawan Ruxin yang menceritakan kisah kehidupannya pada masa lalu.

Perayaan Hari Ibu juga memberikan kebahagiaan bagi Sandy (35) yang merasa selama ini begitu sibuk bekerja hingga waktu untuk keluarga jadi kurang.  Pada Mothers Day ini Ia membasuh kaki Ibunya, juga memberikan secangkir teh dan setangkai bunga.

“Di kegiatan lain yang pernah saya lihat, setelah selesai acara banyak yang langsung pulang, tetapi berbeda saat membasuh kaki, saya ingat akan jasa- jasa orangtua,” tuturnya.

Berbakti kepada orangtua memang tak boleh ditunda. Lakukan sekarang juga, karena jika tidak, hanya akan berakhir dengan penyesalan.


Artikel Terkait

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -