Kelas Pendalaman Sutra Bhaisajyaguru

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Li Ying menuturkan pengalamannya tentang perubahan positif usai membaca Sutra Bhaisajyaguru. Antara lain, dirinya menjadi mudah berempati terhadap orang lain.

Mendalami ajaran Master Cheng Yen merupakan keniscayaan bagi setiap relawan Tzu Chi. Salah satunya agar relawan memahami apa sesungguhnya tujuan utama di balik kegiatan-kegiatan kemanusiaan Tzu Chi.

Dalam usaha mendalami ajaran Master Cheng Yen itulah, Jing Si Books and Café Tzu Chi Center menggelar kelas pendalaman. Kelas yang digelar pada Sabtu, 16 Juli 2016 ini mengambil tema “Dampingi Aku Membaca Sutra Bhaisajyaguru.” Ada dua pembicara yang dihadirkan,  yaitu Liliawati Rahardjo atau yang akrab disapa Li Ying, selaku koordinator PT. Jing Si Mustika Abadi Indonesia dan relawan komite Tzu Chi asal Malaysia, Lim Ji Shou. Kelas pendalaman ini menarik antusias tak hanya relawan, namun juga masyarakat umum untuk datang sehingga memenuhi Jing Si Books and Café Tzu Chi di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Sebagaimana yang diketahui, selama puluhan tahun ini, Master Cheng Yen terus membabarkan Sutra. Para staf Master Cheng Yen, hampir tiga tahun ini mengompilasi ceramah tersebut ke dalam buku. Dan kini tiga buku penjelasan Sutra Bhaisajyaguru telah diterbitkan.

Master Cheng Yen sendiri menjelaskan Sutra ini sebanyak 3 kali. Yang pertama pada tahun 1973, yakni saat pascabencana topan. Yang kedua kali pada tahun 1984 saat akan membangun rumah sakit. Lalu yang ketiga kali pada tahun 2001, yakni saat Master Cheng Yen menyadari nilai moralitas semakin merosot. Sementara pada tanggal 24 Imlek setiap bulannya, Master Cheng Yen juga membabarkan Sutra Bhaisajyaguru.

Para relawan dan masyarakat umum antusias mendengar penjelasan salah seorang pembicara, Li Ying.

Pembicara lainnya relawan komite Tzu Chi asal Malaysia, Lim Ji Shou menjelaskan tujuan Tzu Chi yang paling utama adalah mensucikan hati manusia, masyarakat harmoni, dan dunia bebas dari bencana.

Menurut Lim Ji Shou, buku penjelasan Sutra Bhaisajyaguru sangat relevan dengan apa yang terjadi saat ini. “Master Cheng Yen kalau menceritakan Sutra, tidak hanya cerita-cerita zaman Buddha, beliau bisa menghubungkan cerita-cerita itu dengan yang terjadi di zaman sekarang. Kalau kita mendalami bukunya kita akan  paham kenapa kita lakukan baksos misalnya,” jelas Lim Ji Shou.

Ketika seseorang melihat Tzu Chi, lanjut Ji Shou, mungkin yang langsung dilihat adalah kegiatan Charity atau amal, namun bagi master yang lebih penting adalah wisdom of life atau jiwa kebijaksanaan kita. Dengan jiwa kebijaksanaan itu seseorang akan bahagia dan tenang. Hal inilah yang paling penting.  “Karena yang paling Tzu Chi mau adalah masyarakat yang harmoni kan? Tujuan kita yang paling penting adalah hati manusia suci, masyarakat harmoni, dunia bebas dari bencana. Itu tujuan Tzu Chi,” lanjutnya.

Karena itu dengan adanya misi, tujuan Tzu Chi bukan sosial, bukan pengobatan, bukan pendidikan, bukan budaya humanis. Namun tujuan yang paling penting adalah masyarakat yang harmoni. Masyarakat harmoni datang dari semua golongan.

Kelas pendalaman ini terbuka pula untuk masyarakat umum.

Sementara itu, pembicara lainnya Li Ying menjelaskan, Sutra ini adalah buku yang memiliki kekuatan kebajikan. Meski secara harfiah Bhaisajyaguru berarti Pengobatan, namun ini bukan tentang pemulihan bagi seseorang yang sakit. Akan tetapi dengan membaca Sutra ini, seseorang akan mendapatkan jalan keluar.

“Saya pikir ini untuk orang sakit, ternyata sebetulnya kita kalau sedang ada masalah, saat kita sudah mempelajari buku ini bisa ada jalan keluarnya. Saya juga masih terus belajar ini. Sewaktu kalau kita kesal dengan seseorang misalnya, di balik itu kalau kita menempatkan atau berdiri di posisi orang itu atau empati, saya ingin tahu nih kenapa sih orang ini seperti ini. Oh ternyata orang ini mungkin salah paham. Kalau kita bisa berpikir seperti itu kita tidak jadi marah kan? ” ujar Li Ying.

Jadi dengan membaca sutra itu, tambah Li Ying, kita bisa memutar cara berpikir sehingga lebih positif dan akhirnya menjadi lebih berbahagia. “Inti sarinya adalah ini. Jadi kita belajar bagaimana bisa melihat dari sudut yang lain sehingga lebih bisa menerima, “ pungkasnya.


Artikel Terkait

Kelas Pendalaman Sutra Bhaisajyaguru

Kelas Pendalaman Sutra Bhaisajyaguru

18 Juli 2016

Jing Si Books and Café Tzu Chi Center menggelar kelas pendalaman tentang Sutra Bhaisajyaguru. Seperti yang diketahui, buku tersebut baru saja diterbitkan setelah memakan waktu hampir tiga tahun. Selama tiga tahun tersebut para staf Master Cheng Yen mengompilasi ceramah Master Cheng Yen selama puluhan tahun.

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -