Berbagi Kebahagiaan Bersama Oma dan Opa
12 Februari 2020 |
Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi) Fotografer : Lidyawati, Erik Wardi (Tzu Chi Tebing Tinggi) |
.JPG)
Senyum kebahagiaan terlihat di wajah oma dan opa
saat memasuki ruangan yang dituntun relawan dan diiringi tepuk tangan anak-anak
Kelas Budi Pekerti Tzu Chi yang menyapa mereka dengan “Gong Xi Fa Chai Akong Ama (sebutan untuk kakak dan nenek).
Keluarga adalah tempat ternyaman bagi kita untuk
bersandar dalam segala kondisi dan juga tempat untuk merasakan kehangatan
diantara orang tua dan anak-anak. Akan tetapi, hal berbeda dirasakan oma dan opa
yang tinggal di panti jompo. Kebutuhan akan sandang dan pangan mungkin sangat
tercukupi bagi mereka yang tinggal disana, namun kasih sayang dari keluarga,
khususnya anak-anaknya sangat jarang atau bahkan tidak pernah lagi mereka
rasakan. Oleh karena itu, Tim Pendidikan
Tzu Chi Tebing Tinggi pada hari Minggu, 02 Februari 2020 mengajak anak-anak Kelas
Budi Pekerti Tzu Chi Tebing Tinggi mengunjungi oma-opa yang berada di Panti
Jompo Yasobas Tebing Tinggi dalam rangka merayakan Imlek. Sebanyak 75 anak murid
kelas budi pekerti dan 45 relawan Tzu Chi dengan semangat menghibur 20 orang oma
opa penghuni Panti Jompo Yasobas. Saat oma opa memasuki ruangan acara dengan
dituntun relawan dan diiringi tepuk tangan anak-anak dan relawan yang menyapa
mereka dengan “Gong Xi Fa Chai Akong Ama
(sebutan untuk oma opa), merekahlah senyuman kebahagiaan di wajah oma dan opa.
.JPG)
Anak-anak menghibur para penghuni panto jompo dengan permainan
barongsai.
Dari kegiatan ini anak-anak dibimbing untuk memahami
bahwa keindahan kehidupan terbentuk dari pendidikan yang baik dengan menerapkan
tata krama dan pembentukan moral yang dimulai dari keluarga, yaitu berbakti
kepada orang tua. Dengan melihat langsung kehidupan oma dan opa di panti jompo,
akan timbul rasa syukur dalam diri mereka bahwa hari ini mereka masih memiliki
orang tua yang senantiasa mendampingi, mendidik, dan memotivasi mereka. Sepeti dituturkan
Elin Juwita, penanggung jawab Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Tebing Tinggi, “Ini
ketiga kalinya kita membawa anak-anak ke panti jompo untuk mengunjungi oma opa
di sini dalam rangka Imlek dan berbagi cinta kasih kepada mereka. Dari kegiatan
ini anak-anak bisa melihat langsung kehidupan oma opa di sini sehingga dalam
diri mereka timbul kesadaran akan rasa syukur hari ini karena masih memiliki
orang tua yang senantiasa menyayangi dan mendukung mereka. Ini juga menjadi
praktik langsung bagi anak-anak untuk menunjukkan kasih sayang dan kepedulian
mereka kepada oma opa dengan menganggap mereka sebagai bagian dari keluarga sendiri.”
Relawan yang baru dilantik sebagai Komite Tzu Chi ini juga mengungkapkan
bagaimana relawan mengajarkan anak-anak untuk senantiasa menghormati dan
menghargai orang tua mereka dengan cara yang halus, menyuguhkan teh dan kue
kepada oma dan opa. “Tadi oma opa juga
merasa sangat bersukacita mendengar anak-anak memanggil mereka dengan “Akong” dan “Ama”, sebutan yang mungkin mereka rindukan dari anak dan cucu
mereka sendiri,” ungkap Elin.
.JPG)
Penampilan isyarat tangan menjadi salah satu
hiburan yang diberikan kepada opa dan oma yang juga ikut bersemangat memperagakan
isyarat tangan tersebut.
Kegiatan dimulai dengan penampilan barongsai
dari anak-anak. Momen Imlek melekat dengan angpau sebagai wujud doa dan berkah
yang baik di tahun yang baru. Dalam kesempatan ini “Dewa Rezeki” turut
membagikan angpau kepada opa oma, anak-anak, dan mereka yang hadir.
Dalam salah satu sesi acara, relawan juga merayakan
ulang tahun bagi oma opa. Tidak ketinggalan anak-anak dengan santun bersujud
dan menyuguhkan teh dan kue kepada oma-opa. Ucapan selamat Tahun Baru Imlek dan
hanturan doa supaya mereka sehat selalu disampaikan anak-anak kepada oma-opa sebelum
mereka menyuguhkan teh dan kue.
.JPG)
Persembahan teh dan kue kepada oma dan opa dilakukan dengan perasaan tulus.
Tidak ketinggalan ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dan doa supaya para penghuni
panti jompo ini selalu sehat dan bahagia.
Kegembiraan dirasakan salah satu anak murid
Kelas Budi Pekerti Tzu Chi, Gilbert Aldrich Franjaya. Ini merupakan kunjungan
keduanya ke panti jompo. “Saya merasa sedih melihat Akong dan Ama yang tinggal
di sini karena tidak mendapatkan kasih sayang dan keluarganya banyak yang sudah
meninggalkan mereka. Setelah melihat panti jompo ini, ke depannya saya akan
semakin berbakti pada orang tua saya dengan menaati perkataan mereka,” kata
Gilbert. Menurut Gilbert, sejak mengikuti Kelas Budi Pekerti Tzu Chi banyak
perubahan diri yang positif yang ia rasakan. “Saya sudah tidak lagi melawan (perkataan) orang
tua saya, jadi lebih rajin dan sering
melakukan pekerjaan rumah,” ungkapnya.
.JPG)
Anak-anak dan relawan Tzu Chi juga ikut
memberikan angpau kepada opa dan oma.
Acara ditutup dengan doa bersama serta
pemberian angpau dari relawan dan juga anak-anak kepada opa dan oma. Melalui
praktik nyata ini, diharapkan anak-anak dapat lebih memahami makna kehidupan yang
sesungguhnya sehingga kelak mereka dapat bersumbangsih dengan tulus, penuh cinta
kasih, dan selalu sukacita.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel dibaca sebanyak : 668 kali
Berita Terkait
Kirim Komentar