Memberi Harapan dan Teladan

Jurnalis : Triana Putri (He Qi Utara 2), Suyanti Samad (He Qi Timur), Fotografer : Suyanti Samad (He Qi Timur)


Brian (16), salah satu murid Tzu Chi School berinisiatif ikut membantu mengecat rumah warga penerima bantuan bedah rumah di Kamal Muara.

Pada 19 Mei 2019 silam, ketika insan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2 melakukan survei rumah di wilayah RT 10/RW01, Kelurahan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, relawan melihat Masjid Jami Al Huda yang tak kunjung rampung pembangunannya meski sudah berjalan tujuh tahun. Melihat hal ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia akhirnya memutuskan untuk membangun terlebih dahulu Masjid Jami Al Huda tersebut.

Selain membantu penyelesaian pembangunan Masjid Jami Al Huda, Tzu Chi juga memutuskan untuk membangun kembali sepuluh unit rumah di daerah padat penduduk tersebut. Tahap pertama ada dua unit rumah yang dibangun, yaitu rumah Ibu Ayanah (50), warga Gg. Masjid, dan Ibu Salmah (75), di Rt. 10/01 Kelurahan Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara. Target pembangunan 10 rumah ini rencananya akan rampung dalam 2-3 bulan ke depan. Pembongkaran, penghancuran satu per satu material rumah warga, tepatnya di RW 001 dan RW 004 Kamal Muara, Penjaringan, Jakarta Utara dilakukan pada Selasa, 9 Juli 2019 lalu, bersama para guru dan staf yang berjumlah 300 orang.

Impian Miliki Rumah Layak Huni Terwujud
Bantuan program bedah rumah Tzu Chi di Kamal Muara, Jakarta Utara kini telah berjalan tiga bulan dan telah hampir mencapai tahap finishing. Sebanyak 35 guru dan murid Tzu Chi School bersama 34 relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 dan Utara 2 bersatu hati melakukan 3 kegiatan bersama pada hari Minggu, 27 Oktober 2019 di Kamal Muara, Jakarta Utara.


Sudino Lim, SE, MM (memegang tongkat cat) Direktur Sekolah Tzu Chi Indonesia  merasa terharu dan senang terlibat dalam proses pembongkaran dan pengecatan rumah warga. 


Julaesih (berbaju merah) tidak pernah bermimpi rumahnya akan dibedah oleh Tzu Chi. Ia merasa terharu dikunjungi oleh para guru dan murid Tzu Chi School yang datang membantu mengecat rumahnya.

Pelaksanaan tiga kegiatan bersama, para guru dan staf Tzu Chi School ini dibagi dalam 5 kelompok, dimana masing masing kelompok terdiri dari 7 orang serta didampingi oleh relawan Tzu Chi. Salah satu kelompok bergerak menuju ke rumah Julaesih, warga Kamal Muara RT 006, RW 004. Julaesih (61) atau yang sering dipanggil Juju, tidak pernah bermimpi rumahnya akan dibedah oleh Tzu Chi. “Bersyukur ya Allah. Bersyukur sama Tuhan. Punya rumah enak dan bagus. Saya boro-boro bisa bangun (perbaiki) rumah sendiri. Dapat duit dari mana. Udah pada kakek-nenek. Kadang cucu datang menginap, katanya biar jaga kakeknya. Semoga semuanya mendapatkan balasan yang baik dari Allah,” ungkapnya haru melihat para guru dan murid Tzu Chi School datang mengecat rumahnya yang sudah berdiri kokoh.

Chen Pei Wen, Komite Tzu Chi yang juga guru Tzu Chi School sangat senang bisa membantu kegiatan pengecatan rumah warga. “Ini adalah kegiatan yang bagus untuk para guru sehingga kami mengajak para murid ikut bergabung juga dalam kegiatan ini. Kita bisa mengisi akhir pekan dengan kegiatan positif. Ini adalah pengalaman yang baik. Kita dapat memberikan senyuman dan hal-hal yang baik untuk warga di sekitar kita,” kata Chen Pei Wen.

Untuk mendapatkan pengalaman baik dan berkesan yang akan dikenang, perlu adanya tindakan pertama yang dilakukan. Brian (16), salah satu murid Tzu Chi School “Saya berinisiatif sendiri ikut kegiatan ini. Tujuannya memperluas visi dan perpektif saya. Mengecat rumah merupakan pengalaman pertama saya,” tutur Brian, siswa kelas 11 Tzu Chi School.

Sudino Lim, SE, MM, Direktur Sekolah Tzu Chi Indonesia mengatakan, “Adalah sebuah pengalaman yang mengharukan dan menyenangkan. Dimulai dari pembongkaran, hingga hari ini kita melihat perubahan yang sangat luar biasa. Bukan hanya fisik rumah, tetapi juga kebahagiaan dari pemilik rumah.”

Memperkenalkan Pelestarian Lingkungan    


Selain pengecatan rumah warga para murid Tzu Chi School dan relawan Tzu Chi memberikan sosialisasi pelestarian lingkungan dan mempraktikkannya dengan melakukan pembersihan lingkungan sekitar.

Selain pengecatan rumah warga yang telah dibangun kembali oleh Tzu Chi, pada hari yang sama juga, bersama warga setempat relawan Tzu Chi memberikan sosialisasi pelestarian lingkungan dan mempraktikkannya dengan melakukan pembersihan lingkungan di sekitar rumah warga. Selain mengajak warga peduli pada kebersihan lingkugan, juga memberikan contoh kepada warga supaya menjaga lingkungan mereka sendiri.

Jeanielyn Hartono (16), siswi kelas 11 menjelaskan bahwa sebelumnya ia dan teman-temannya diberikan sebuah pengumuman melalui e-mail tentang kegiatan pada hari Minggu, 27 Oktober 2019 ini. “Saya berinisiatif ikut serta. Saya bantu di pelestarian lingkungan. Saya pernah baca, Bumi semakin sakit dan banyak sampah,” jelas Jeanielyn. Ia tidak pernah menyangka lingkungan yang dikunjunginya hari ini ternyata penuh dengan sampah yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. “Ada sampah makanan, botol bahkan bekas pembalut bayi di selokan dan jalanan. Inilah yang menyebabkan banjir. Kegiatan ini adalah pengalaman yang berbeda. Kita harus selalu sadar untuk membuang sampah pada tempatnya,” terang Jeanielyn..

Memberi Kehidupan Lebih Layak
Teksan Luis, koordinator kegiatan pembangunan rumah di Kamal Muara ini menjelaskan ketika insan Tzu Chi mengunjungi rumah warga, rata-rata mereka tidak memiliki kompor, dan masak pun menggunakan peralatan yang sudah tua. Dari awal sudah ada keinginan relawan Tzu Chi untuk memberikan perlengkapan rumah dan dapur kepada warga yang rumahnya dibedah ini, namun Teksan Luis masih ragu apakah diperbolehkan atau tidak. “Saat ada foto seorang nenek tua berbaring di atas lantai, dan tidur di atas kasur yang kotor, Ibu Su Mei (Ketua Tzu Chi Indonesia -red) langsung berinisiatif meminta kita memberikan kasur dari Tzu Chi agar ia dapat tidur di atas tempat tidur yang bersih dan sehat,” tegas Teksan Luis.


Teksan, koordinator kegiatan bedah rumah ini berharap warga bisa menempati rumahnya dengan sukacita dan menjaga serta merawatnya dengan baik.


Relawan Tzu Chi juga memberikan perlengkapan rumah dan dapur kepada 10 warga penerima bantuan program bedah rumah Tzu Chi di Kamal Muara.

Teksan juga menambahkan kebetulan ada teman yang mau memberikan bantuan berupa perlengkapan alat rumah tangga, “Klop sekali, ternyata ada teman yang mau berdonasi, Kita langsung terima. Ini memang sudah menjadi berkah warga di sana. Ada jalinan jodoh baik dengan banyak pihak,” kata Teksan.

Kebahagiaan 10 warga penerima bantuan bedah rumah Tzu Chi ini pun lengkap sudah. Rumahnya dicat dan dibersihkan, dan mereka pun mendapatkan perlengkapan rumah dan dapur.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -