Memetik Hikmah dari Perjalanan Hidup Hingga Mengenal Tzu Chi

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A
doc tzu chi

Bersama relawan Tzu Chi Bogor, Risna ikut memberikan perhatian kepada para penerima bantuan Tzu Chi di wilayah Citeureup, Kabupaten Bogor, (16/4/17).

“Kepanikan saya ya itu, bagaimana caranya mendapatkan biaya bagi anak-anak untuk bisa terus bersekolah, kalau untuk makan sudah tidak terlalu saya pikirkan lagi,” ungkap Risna menceritakan awal mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Wanita kelahiran Medan, 15 Juli 1978 ini merupakan orangtua tunggal dari tiga orang Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) dalam biaya pedidikan. Tanpa disadari Ia pun merasa terpanggil untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilakukan Tzu Chi di wilayah Bogor dan sekitarnya.

Risna beserta keluarga awalnya tinggal di wilayah Cengkareng, Jakarta Barat. Bersama suami, Ia membuka usaha dagang tetapi tidak berhasil karena berbagai kendala. Atas permintaan suami, akhirnya Risna dan keluarga memutuskan untuk tinggal di Cibinong, Kabupaten Bogor pada tahun 2012.

“Daripada nganggur di Jakarta, coba kita ke Cibinong. Tinggal dan membuka usaha di daerah yang baru dibangun,” ungkap Risna menceritakan ide suaminya untuk pindah rumah.

Selama tinggal di Cibinong, Risna beserta keluarga mencoba membuka usaha. Namun, suami Risna yang kebetulan seorang perokok jatuh sakit.

“Awalnya batuk-batuk, bahkan sampai mimisan. Karena tidak pernah mau periksa ke dokter,” ujar Risna menceritakan kondisi suaminya saat itu yang semakin hari semakin parah.

“Awalnya dikira TBC, tetapi di paru-parunya terdapat benjolan. Dokter pun hanya bisa menyarankan keluarga untuk berdoa untuk kesembuhan,” kenang Risna.

Jalinan jodoh suami dengan Risna dan anak-anak mereka pun harus berakhir pada Februari 2016. Suami yang mengajaknya untuk tinggal di Cibinong meninggal dunia karena sakit paru-paru. Mau tidak mau Risna pun harus menjadi orang tua tunggal dari lima orang anaknya. Sebelumnya, Risna sudah mengajukan bantuan ke Tzu Chi karena kondisi ekonomi keluarganya sudah mulai terpuruk semenjak suaminya sakit.

“Banyak hikmah dalam perjalanan hidup saya. Berita buruknya suami meninggal, tetapi berita baiknya anak-anak saya dibantu biaya pendidikan oleh Tzu Chi,” kata Risna.

Semangat Risna dalam bersumbangsih juga diwujudkan dengan mengikuti kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Bogor.

Saat tinggal di Cengkareng, Risna pun sudah mengenal Tzu Chi karena ibunya pernah ikut membantu kegiatan-kegiatan Tzu Chi. Tetapi jalinan jodoh dan dekat dengan Tzu Chi justru saat ia tinggal di Cibinong. “Sudah tahu karena ibu sepuluh tahun yang lalu pernah bantu-bantu di Tzu Chi juga. Tapi di sini (Cibinong) saya dipertemukan lebih dekat dengan Tzu Chi,” tambah Risna.

Risna bersama mendiang suaminya dikaruniai lima orang anak. Dua di antaranya mendapatkan beasiswa dan saat ini kuliah di Jakarta. Risna saat ini tinggal bersama tiga anaknya di jalan Ciriung Cemerlang, Cibinong. Ketiga anak inilah yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari Tzu Chi. Karena biaya pendidikan anak-anaknya sudah dibantu Tzu Chi, Risna pun harus berjuang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar uang sewa kontrakan rumah.

“Awal-awal saya sempat ikut bergabung dengan ojek online dan antar jemput anak sekolah tetapi kurang berhasil dan mundur. Kemudian membantu teman membuka rumah makan, itu juga hanya sebentar,” cerita Risna.

Saat ini penghasilan Risna hanya dari membantu adiknya yang tinggal di wilayah Teluk Gong, Jakarta Utara. “Ada bantu-bantu adik mengurus anaknya, masak, dan mengantar pesanan untuk konsumen dari usaha online adik. Itu juga enggak setiap hari,” ungkapnya. Risna pulang pergi menggunakan sepeda motor dari Cibinong menuju ke Teluk Gong saat membantu adiknya.

Sejak mengenal dan dekat dengan Tzu Chi, Risna memetik banyak pelajaran berharga. Ia juga memahami beberapa Kata Perenungan Master Cheng Yen untuk hidupnya. “Satu hari tidak bekerja, satu hari tidak makan. Kata-kata Master Cheng Yen itulah yang mengena di dalam hidup saya,” tandas Risna. Ia juga merasa cemas ketika tidak bisa ke Jakarta, karena ia harus benar-benar berhemat untuk kebutuhan keluarganya.

Semenjak anak-anaknya diberikan bantuan oleh Tzu Chi, mereka juga sering mengikuti kegiatan-kegiatan bersama relawan seperti baksos, pelestarian lingkungan, serta ikut berpartisipasi dalam formasi kegiatan Waisak di Tzu Chi Center, PIK. “Kalau ada waktu dan kebetulan bisa ya mereka pasti ikut. Kalau tidak bisa ya anak-anak saya pasti kasih kabar ke shigu atau shijie yang mengajak,” kata Risna.

Bukan hanya anak-anaknya saja yang ikut berkegiatan Tzu Chi, Risna pun lama-lama tergugah untuk ikut kegiatan Tzu Chi dengan menjadi Relawan Kembang (rompi). Walaupun berat menjalani hidup sebagai orang tua tunggal, Risna tetap menjalaninya dengan sungguh hati.

“Banyak yang saya bisa syukuri dari kehidupan yang berat ini, saya ikhlas menjalaninya, karena saya masih sehat. Kalau tidak ada saya, anak-anak bagaimana nantinya,” ungkapnya terharu. 

Rasa syukur dalam menjalani hidup tersebut juga terlihat saat Risna mengikuti kunjungan kasih ke rumah Gan En Hu Tzu Chi Bogor di wilayah Citeureup pada Minggu, 16 April 2017. Risna begitu akrab dan hangat saat berbincang-bincang dengan Gan En Hu. Ia merasa bisa ikut bersumbangsih bersama para relawan.

“Dengan keadaan sekarang, saya bersyukur masih bisa sumbangan dan menolong orang, walaupun sedikit dan hanya memakai tangan,” ungkap Risna haru.

Meski sudah mengikuti kegiatan bersama relawan Tzu Chi Bogor, Ia belum memutuskan untuk intens dalam dunia relawan Tzu Chi karena berbagai hal. “Untuk ke depannya belum berani memastikan akan menjadi relawan Tzu Chi dengan seragam, karena masih banyak godaan. Saat ini masih harus ke sana ke sini, takut tidak bisa ketika diajak berkegiatan Tzu Chi,” tandas Risna.


Kebersamaan Risna bersama ketiga anaknya di rumah kontrakan yang terletak di wilayah Cibinong, Kabupaten Bogor.

Sosok yang Tangguh

Di mata anak-anaknya, Risna adalah sosok perempuan yang tegas dan perhatian. Sejak menjadi orang tua tunggal, Ia berusaha mendidik anak-anaknya dengan penuh ketegasan. “Mama itu ibu yang baik, walaupun tegas dan sedikit galak sama anak-anak,” ungkap Clarencia Angelika (14) atau yang akrab disapa Angel, salah satu putri Risna yang menerima bantuan Tzu Chi.

Hubungan dengan anak-anaknya juga cukup baik, apalagi dalam hal pelajaran. Risna selalu menanyakan tentang kondisi di sekolah, kegiatan belajar mengajar, dan kehidupan bersama teman-temannya.

“Hubungan kami bertiga dengan Mama cukup baik, karena setiap hari kami bersama Mama. Terkadang Mama juga mau tahu kehidupan kami masing-masing supaya bisa dikontrol,” tambah Angel.

Anak-anaknya juga ingin membantu Risna untuk mewujudkan cita-citanya membuka sebuah warung serba ada. Cita-cita yang dahulu sempat dirintis bersama mendiang ayah mereka.

“Semoga Mama banyak rezeki, dan bisa mengurus lima orang anaknya dengan baik. Kedepannya, kami juga ingin membantu mewujudkan cita-cita Mama yang ingin membuat warung serba ada,” tutup Angel yang terharu menceritakan tentang ibunya.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Berbicaralah secukupnya sesuai dengan apa yang perlu disampaikan. Bila ditambah atau dikurangi, semuanya tidak bermanfaat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -