Menghirup Harumnya Dharma di Pagi Hari

Jurnalis : Augustina (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Lukman (Tzu Chi Medan)


Laily, koordinator Xun Fa Xiang Depo Pelestarian Titi Kuning bersukacita karena Xun Fa Xiang akhirnya mempunyai titik baru.

Merupakan suatu berkah bagi relawan Tzu Chi yang berdomisili di sekitar lokasi Titi Kuning karena pada Minggu, 24 November 2019, Depo Pelestarian Titi Kuning telah membuka titik Xun Fa Xiang (menghirup harumnya Dharma).

Semua berawal dari sebersit niat yang disampaikan oleh Agnes Jauhari kepada Huey Mei dan Laily, satu tahun lalu (2018) saat berada di Bandara Kualanamu Medan. Kala itu mereka dalam perjalanan pulang ke kampung halaman batin Tzu Chi di Hualien, Taiwan. “Akhirnya hari ini datang juga,” ungkap Laily, koordinator Xun Fa Xiang dengan penuh sukacita.

一生無量,無量一生, yang artinya dari satu menjadi tak terhingga, dan tak terhingga sebenarnya berawal dari satu.” Itulah yang menjadi semangat para relawan. Dari satu titik Xun Fa Xiang, kini sudah ada 6 titik di Medan, yakni di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala, Depo Pelestarian Lingkungan Binjai, Kantor Penghubung Tebing Tinggi, dan Depo Pelestarian Lingkungan Titi Kuning. “Ke depannya diharapkan akan terus bertambah,” ujar Yusnilina, relawan pengurus pengembangan diri.


Yusnilina Shie Jie mengajak para relawan kita lebih giat untuk Xun Fa Xiang.


Relawan mendengarkan penjelasan sharing dari Agnes Jauhari.

Semakin berkembangnya titik Xun Fa Xiang ini berawal dari sebuah tekad untuk mendekatkan diri pada relawan. Ketika itu titik Xun Fa Xiang baru akan dibuka dari Kantor Tzu Chi Cemara Asri ke Jati Junction dengan harapan, apabila lokasi lebih dekat tengah kota mungkin relawan dan masyarakat yang datang mendengarkan akan bertambah. 

Jangan Lupakan Tahun Itu, Jangan Lupakan Orang Itu, Jangan Lupakan Niat Saat Itu
Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen menjelaskan bahwa Sutra Makna Tanpa Batas merupakan Jalan Bodhisatwa dan Sutra Lotus merupakan jalan untuk mencapai Kebuddhaan. Sangat sulit terlahir menjadi manusia. Sehingga kita tidak tahu kehidupan berikutnya akan terlahir sebagai apa. Untuk itu hendaknya relawan lebih giat untuk memahami dan mengerti Dharma sebagai hakikat kehidupan.

Yusnilina mengungkapkan, bagi relawan Tzu Chi Medan, pada 24 November setiap tahunnya, relawan hendaknya bisa berkumpul dan mengenang kembali saat Xun Fa Xiang perdana di Depo Pelestarian Titi Kuning ini. “Master telah membentangkan jalan Dharma ini untuk kita, relawan hanya tinggal menjalaninya. Untuk itu hendaknya kita melakukannya dengan penuh keyakinan,” imbaunya.


Hasan Tina mengucapkan Gan en kepada Tim Xun Fa Xiang.

Xun Fa Xiang yang ditayangkan hari itu merupakan Bab IV dari Sutra Lotus. Ceramah Master tersebut menyebutkan, “Karena ‘aku’ merasa serba bisa, merasa hebat sehingga menjadi sombong, hendaknya kita harus mengecilkan ego kita demi kepentingan umum. Belajar Dharma, kita harus terlebih dahulu mengendalikan diri sendiri,” papar Endang Kamal.

“Kalau sudah menemukan guru yang tepat maka kita harus giat berlatih dan mempunyai ketetapan hati. Jangan seperti menggali sumur, sebelum menemukan mata air sudah berpindah untuk menggali sumur yang lain yang akhirnya tidak mendapatkan apa-apa,” imbau Agnes Jauhari.

Xun Fa Xiang perdana ini dihadiri oleh 24 orang relawan Tzu Chi. “Gan en kepada tim Xun Fa Xiang, semoga ke depannya jumlah relawan yang mendengarkan Xun Fa Xiang akan semakin bertambah”, harap Hasan Tina.

Mengutip kata perenungan Master Cheng Yen, “Melakukan apa saja harus dimulai dari sebuah tekad, sebagaimana menanam pohon juga dimulai dari menanam sebutir benih.”

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menghirup Harumnya Dharma di Pagi Hari

Menghirup Harumnya Dharma di Pagi Hari

06 Desember 2019
Master Cheng Yen mengharapkan dalam segala tindakan muridnya dilandasi dengan Dharma sehingga berkah dan kebijaksanaan dapat berjalan beriringan. Melalui Xun Fa Xiang dan praktik Dharma tersebut dalam kehidupan sehari-hari, relawan juga tengah memupuk kebijaksanaan. Jika sudah menemukan guru dan ajaran yang tepat maka hendaknya kita menjalaninya dengan penuh keyakinan. 
Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -