Menjadi Orang Tua Efektif

Jurnalis : Erli Tan , Fotografer : Erli Tan,Yusniaty (He Qi Utara 1)

Ada yang berbeda di kelas budi pekerti Qin Zi Ban komunitas He Qi Utara 1 pada Minggu, 8 April 2018. Kali ini papa mama bukan hanya mendampingi anak-anak di dalam kelas, tapi juga khusus mengikuti sesi sharing dari Dra. Asteria Maria Sudarwati, Kepala Sekolah Dasar Yayasan Permai, Muara Karang, Jakarta Utara.

Sharing dengan tema Orang Tua Efektif yang diadakan di ruang kelas Gedung Gan En lantai 3, Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk ini diikuti oleh 40 papa mama. Sesi ini bertujuan agar papa mama juga mendapat pengetahuan bagaimana berinteraksi dengan anak-anaknya. Tips dari Asteria adalah "Mencintai, Menerima, Menghargai, Memuji, Menyertai dan Membimbing.” Menurut Asteria, anak-anak juga perlu dihormati. Sebagai orang tua jangan hanya menjadi orang yang merasa benar sendiri. Sebagai orang tua juga harus bisa mendengarkan anak.


Sesi sharing “Orang Tua Efektif” ini dibawakan oleh Dra.Asteria Maria Sudarwati, Kepala Sekolah Dasar Yayasan Permai, Jakarta Utara. 

“Kadang-kadang kita sebagai orang tua kan lupa, kita mau arahkan sesuai keinginan kita, kita suruh mereka nurut. Harus gini, mama bilang harus begini ya, gitu. Kita lupa, mereka kan punya pendirian juga. Jadi kita sebagai orang tua juga harus tahu, sebenarnya anak itu maunya apa, mereka itu juga harus dihormati.” tutur Sarinah (49), mama dari Felisha (9). Dari sesi ini, Sarinah pun lebih memahami bahwa sebagai orang tua juga harus bisa menghargai anak sebagai pribadi.

Tiap papa mama kemudian diberi secarik kertas dan diminta menggambarkan apa saja. Salah satu orang tua, Andree Tan (39) menggambar langit dengan beberapa gumpalan awan. Ia pun tampil di depan untuk sharing apa yang digambarnya.


Keluarga bahagia Andree Tan, bersama istri, Linggawati, dan kedua anak, yaitu Caitlin Tan dan William Tan.

“Kita sebagai orang tua cuma bisa memberi kasih sayang aja, jadi saya gambar langit, karena kasih sayang orang tua kan enggak berujung, seluas alam semesta,” ucap Andree yang disertai tepuk tangan tanda setuju semua papa mama.

Pama mama juga mendapat beberapa tips menjadi orang tua zaman now, yaitu orang tua yang bisa mengikuti perkembangan, mengikuti dan menguasai teknologi zaman sekarang, serta dapat melakukan hal-hal terbaik buat anak-anak dan bisa menganggap anak bagaikan teman.

Tips ini telah pula dijalani Andree Tan. Sebagai papa yang sibuk kerja dan pulang dengan capek, ia kerap bertutur kata kurang lembut terhadap anak-anaknya. Sejak mendampingi anaknya dalam kelas budi pekerti, Andree pun perlahan berubah.


Sarinah dan anaknya Felisha saat membayangkan masa-masa kecil Felisha dari bayi yang baru lahir.

“Dulu sebelum mengikuti mereka gini, mungkin karena kerjaan stres ya, jadi saya banyak marah, gitu. Terakhir ini saya udah jarang marah. Jadi kalau saya stres di kerjaan, pulang saya cari mereka, saya ajak fun aja, jadi saya anggap mereka lebih seperti teman. Ke mana-mana kita bawa becanda saja,” tukas Andree, papa dari Caitlin Tan (13) dan William Tan (9) ini.

Di samping tips, papa mama juga dihimbau untuk bisa berupaya memotivasi anak agar lebih berkarakter, serta mendukung dan memfasilitasi anak untuk menggapai prestasi. Selain itu juga perlu membiasakan anak, yaitu dalam hal berdoa, bersyukur, memberi salam, menyapa, bersemangat, memohon maaf, dan berterima kasih.


Ivan Murtiono (35) dan istrinya Widiawaty (35) saat mengikuti sesi sharing “Orang Tua Efektif”. Dari sesi ini Ivan merasa harus menyesuaikan caranya mendidik anak yang sesuai dengan perkembangan jaman.

“Kita diajarkan bagaimana cara jadi orang tua yang efektif terhadap anaknya, bagaimana sikap kita terhadap anak, supaya anak juga lebih dekat dengan kita.” Di hari yang sama Sarinah dan anaknya Felisha mengikuti kelas di mana orang tua dan anak saling pegang tangan dan tutup mata untuk merasakan masa-masa ketika Felisha masih bayi. “Saya terharu banget, mungkin kita kadang-kadang ga bersyukur, pas dikasih kesempatan itu.. kita bersyukur, gitu,” tutur Sarinah.

Ivan Murtiono (35) dan istrinya Widiawaty (35) baru tahun ini mengikuti kelas budi pekerti, mereka pun merasa mendapat banyak dari sesi Orang Tua Efektif tersebut. “Mungkin selama ini tanpa kita sadari telah melakukan hal yang salah, tidak pernah kita perhatikan detailnya. Di sini kita belajar memahami anak kita. Mungkin selama ini kita dengan gaya otoriter kita. Zaman sudah berubah, kita harus mengikuti zaman, cara mengajari anak itu harus seperti apa,” tutur Ivan.


Widiawaty dan anaknya Celine Dyan Concietta saat di kelas belajar membiasakan diri berbakti dan mengungkapkan kasih sayang kepada mama dengan cara memeluk.

Di akhir sesi sharing tersebut, papa mama diminta untuk menuliskan surat untuk anaknya masing-masing. Tujuannya agar hubungan orang tua dengan anak bisa lebih dekat lagi. Baru kali ini Widiawaty menulis surat buat anaknya, ada perasaan tak menentu.

“Gak pernah ada kesempatan begitu sih. Beda ya rasanya, ada perasaan excited, perasaannya campur aduk, antara senang, sedih juga. Saya bilang di surat.. yang penting karakter mereka bagus, mereka bisa bahagia dan senang.” Usai mencurahkan isi hatinya kepada anak melalui surat, ia pun merasa lega.


Sebagai penutup sesi, papa mama diminta menulis surat untuk anaknya masing-masing.

Di kelas budi pekerti setiap bulannya, bukan anak-anak saja yang belajar memahami dan berbakti kepada orang tua. Di saat yang bersamaan papa mama juga belajar bagaimana menjadi orang tua yang baik, memahami dan efektif buat anak-anaknya.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Menjadi Orang Tua Efektif

Menjadi Orang Tua Efektif

11 April 2018
Ada yang berbeda di kelas budi pekerti Qin Zi Ban komunitas He Qi Utara 1 pada Minggu, 8 April 2018. Kali ini papa mama bukan hanya mendampingi anak-anak di dalam kelas, tapi juga khusus mengikuti sesi sharing dari Dra. Asteria Maria Sudarwati, Kepala Sekolah Dasar Yayasan Permai, Muara Karang, Jakarta Utara.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -