Menjalin Jodoh Baik

Jurnalis : Rudianto, Ferdinand Riady (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Beverly (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

Selain melaksanakan pradaksina, juga diajarkan cara bersikap Anjali (merangkapkan tangan di depan dada), Samadhi (meditasi), dan memberi penghormatan.

Pada hari Minggu, tanggal 28 Juni 2015, di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan Gong Xiu (belajar bersama). Cuaca pagi yang cerah mengundang semangat relawan untuk menghadiri acara ini.

“Selamat pagi, Amithofo Shixiong, Shijie, Tongxuemen (kakak, para murid),” sapa Jurman, pemandu acara gong xiu kali ini. Acara dibuka dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan bersama-sama membacakan 10 sila Tzu Chi.

Relawan mempraktikkan Pradaksina di tengah acara Gong xiu yang diadakan di kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tanggal 28 Juni 2015.


Ruxin Shijie, Jurman Shixiong, dan Kartono Shixiong (dari kiri ke kanan) memberikan sharing mereka usai mendengarkan ceramah Master Cheng Yen yang berjudul  “Pengorbaan Seekor Ikan” yang bisa dijadikan perenungan dalam menjalin jodoh baik.

Dalam acara ini, sebanyak 39 relawan bersama-sama melaksanakan pradaksina yang dipandu oleh Martini Shijie. Pradaksina ini bertujuan untuk mengingatkan setiap insan agar selalu tenang dalam melaksanakan segala sesuatu dan menfokuskan pikiran dalam melakukan apapun. Selain melaksanakan pradaksina, juga diajarkan cara bersikap Anjali (merangkapkan tangan di depan dada), Samadhi (meditasi), dan memberi penghormatan. Masing-masing peserta menunjukkan sikap dan cara mereka masing-masing.

“Semua sikap dan cara yang dilakukan adalah benar tidak ada yang salah, namun di Tzu Chi cara bersikap Anjali, Samadhi, dan memberi penghormatan adalah seperti ini,” jelas Kartono Shixiong sambil mempraktikkan dan mengajak semua peserta ikut mempraktikkannya. Hal ini menunjukkan sebuah keseragaman yang begitu indah yang mewujudkan budaya humanis Tzu Chi. 

Dalam setiap acara selalu berkesempatan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen. Kali ini, Master Cheng Yen menceritakan tentang pengorbanan seekor ikan dan Murid kesayangan Master. Dalam kisahnya, Master menceritakan tentang seorang Raja yang menjelma menjadi seekor ikan besar yang mengorbankan dirinya dengan merelakan dagingnya diambil penduduk desa yang mengalami kelaparan.

Ruxin Shijie menyimpulkan bahwa kita senantiasa harus rendah hati dan rela berkorban demi banyak orang. Raja yang menjelma menjadi ikan besar yang mengorbankan dirinya untuk kepentingan orang banyak adalah wujud dari jalinan jodoh baik, tidak memakan makanan hewani juga wujud dari jalinan jodoh baik. Master Cheng Yen pernah berkata harus senantiasa menjalin jodoh baik sebelum menjadi Buddha, dalam kata perenungannya, “Kekuatan karma memang tidak bisa dirubah, namun jalinan jodoh baik yang bisa meringankan, kekuatan karma bisa diciptakan, jadi kita harus menjalin jodoh baik dengan orang secara luas.”


Artikel Terkait

Menggenggam Niat Baik

Menggenggam Niat Baik

03 September 2014

Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada hari Minggu 31 Agustus 2014 mengadakan Gong Xiu (kebaktian bersama) dan pelatihan relawan baru. Tujuan kegiatan ini agar dapat membuka hati relawan yang hadir bisa menentukan tujuan hidup mereka agar bisa bermanfaat bagi semua makhluk.

Mendalami Empat Sup Tzu Chi

Mendalami Empat Sup Tzu Chi

20 Maret 2020

Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gong Xiu (Kebaktian). Sebanyak 34 orang relawan ikut berpartisipasi pada kegiatan ini, Minggu, 23 Februari 2020.

Terus Melatih Diri

Terus Melatih Diri

08 April 2016

Agar relawan dapat lebih optimal menggarap ladang berkah yang telah diciptakan pada setiap kegiatan, tim kebaktian Tzu Chi Batam mengadakan Gong Xiu atau pelatihan bersama pada hari Minggu, tanggal 6 Maret 2016 di ruang kebaktian kantor Tzu Chi Batam.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -