Menjalin Jodoh di Jalan Bodhisatwa

Jurnalis : Yogie Prasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Sunaryo, Bever, Melvin, Novi (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)


Kartono Shixiong memberikan angpau berkah dari Master Cheng Yen kepada satu persatu tamu undangan yang hadir. 

Tujuan yang di inginkan akan tercapai apabila memiliki cita-cita dan keteguhan“ (Kata perenungan Master Cheng Yen)

 Dalam menyambut tahun 2015 serta untuk mengucap syukur atas segala kelancaran kegiatan yang telah dilaksanakan Tzu Chi selama setahun terakhir, Yayasan Budha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan kegiatan pemberkahan akhir tahun 2014. Ini tidak lepas dari dukungan segala pihak baik relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun maupun para donatur yang telah menyokong dan turut bersumbangsih dalam kegiatan pemberkahan akhir tahun ini.

Minggu, 18 Januari 2015 pemberkahan akhir tahun 2014 diadakan di Ballroom Hotel Aston Tanjung Balai Karimun. Pada pukul 14.00 WIB, tamu mulai berdatangan dan perlahan memenuhi 600 kursi yang disediakan. Dalam acara ini, tamu undangan juga diperkenalkan tentang Yayasan Budha Tzu Chi melalui poster kegiatan Tzu Chi berdasarkan empat misi utama sekaligus pengenalan produk dari Jing Si.   


Tamu undangan secara bergiliran mengisi buku tamu dalam pemberkahan akhir tahun 2014 yang dilaksankan pada tanggal 18 Januari 2015 di di Ballroom Hotel Aston Tanjung Balai Karimun.


Sebanyak 26 Bodhisatwa adaptasi menampilkan gerakan lincah mereka dalam pementasan isyarat tangan. 

Merefleksikan Makna Dharma

Sebanyak 26 relawan yang menjadi Bodhisatwa adaptasi yang sebagian besar adalah Tzu Shao memperagakan bahasa isyarat tangan. Peserta yang hadir pun dibuat terpukau seperti terhipnotis dengan adanya penampilan ini. Mengapa tidak? Dengan kekompakan gerakan dan pengaturan lighting yang sesuai membuat pementasan begitu hidup. Riuh tepuk tangan mengahkiri pementasan, para relawan dan tamu undangan begitu bangga dan puas atas penampilan isyarat tangan yang diperagakan. Sejak tiga bulan terakhir, segala persiapan baik dari pementasan isyarat tangan dan keperluan yang lain telah di kemas dengan matang terutama untuk pementasan isyarat tangan. “Kami bangga kepada Bodhisatwa adaptasi terkhusus bagi Tzu Shao karena telah bekerja keras untuk memberikan yang terbaik dalam pementasan isyarat tangan kali ini. Semangatnya luar biasa,” Ujar Mie Li Shijie bangga.

Dalam pementasan isyarat tangan, para relawan juga bisa merefleksikan makna dari Dharma yang dibabarkan Master Cheng Yen melalui gerakan-gerakan tangan. “Kami berharap lebih banyak lagi relawan yang ikut dalam pementasan isyarat tangan ini, serta adanya keinginan untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan isyarat tangan, dan semoga tahun depan lebih kompak lagi,” ujar indah dan kusnanto usai pementasan.

Usai pementasan isyarat tangan, tamu undangan diajak untuk melihta video kilas balik bantuan interasional selama tahun 2014. Begitu banyak bencana yang terjadi di seluruh dunia. Dunia mulai rusak dan menangis karena ketidakselarasan unsur alam. Insan Tzu Chi terus memberikan pengetahuan sekaligus pembelajaran bagi semua orang bagaimana melestarikan lingkungan untuk menjaga agar bumi tetap memberikan manfaat yang positif bagi kelangsungan hidup semua makhluk.


Ruxin Shijie dalam sambutannya mengajak seluruh relawan maupun masyarakat karimun untuk senantiasa mendengarkan Dharma di pagi hari yang disampaikan Master Cheng Yen.


Salah seorang tamu undangan menitikkan air mata ketika menyaksikan video kilas balik Tzu Chi 2014. 

Mendalami Dharma

Ketua Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Ruxin Shijie juga memberikan kata sambutan kepada para peserta yang hadir. “Saya ingin menyampaikan pesan master, bahwa beliau tidak dapat memberikan apa-apa sebagai wujud terima kasih, namun beliau hanya dapat memberikan Dharma kepada kita setiap pagi pada pukul 04.20 WIB. Karena kata Master Cheng Yen, hanya Dharma yang dapat menyelamatkan dunia,” ucap Ruxin. Diakhir sambutannya Ruxin Shijie mengajak seluruh tamu undangan berserta relawan untuk mendengarkan keharuman Dharma di pagi hari.

Di penghujung acara, para peserta pun satu persatu menerima angpau berkah dari Master Cheng Yen. Angpau ini merupakan royalti dari buku-buku Master yang diberikan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada relawan dan segenap pihak yang mendukung Tzu Chi selama ini. relawna juga membagikan bingkisan produk Jing Si berupa nasi Jing Si.

Salah satu tamu undangan yang hadir dalam acara pemberkahan akhir tahun, Romo Atman memberikan tanggapan positif adanya acara ini. “Kegiatan- kegiatan yang diadakan (yayasan) Budha Tzu Chi patut di contoh dan dilaksanakan demi membantu semua orang yang membutuhkan,” Ujar Romo Atman.

Niat yang tulus akan memberikan suntikan positif dalam menyelami dan mempraktikkan Dharma. Untuk itu marilah kita bersama membuka pintu pikiran dan hati untuk senantiasa mempelajari dan mempraktikkan Dharma dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dunia terbebas dari segala bencana sehingga semua makhluk dapat menjalin jodoh baik untuk terus melangkah di jalan Bodhisatwa.


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Selatpanjang: Kesungguhan Hati yang Menyentuh

Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Selatpanjang: Kesungguhan Hati yang Menyentuh

13 Februari 2015
Waktu berjalan silih berganti, tidak terasa pergantian Tahun Baru Imlek akan segera tiba. Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Batam sebelumnya pernah mengadakan baksos, membagikan kata perenungan dan pelatihan di Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Riau. Berkat jalinan jodoh yang istimewa ini, maka pada tanggal 21 Januari 2015 Tzu Chi Batam mengadakan pemberkahan akhir tahun yang pertama kalinya di Selatpanjang.
Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Batam: Kita Tunggu Kalian Pulang ke Tzu Chi

Pemberkahan Akhir Tahun 2014 Batam: Kita Tunggu Kalian Pulang ke Tzu Chi

03 Maret 2015

Insan Tzu Chi Batam menyampaikan rasa syukurnya pada Minggu, 1 Februari 2015 dalam Acara Pemberkahan Akhir Tahun 2014. Acara ini dilangsungkan di Ballroom Pasific Palace Hotel dan dihadiri lebih dari 1.000 tamu undangan.

Mempererat Simpul Keluarga Tzu Chi

Mempererat Simpul Keluarga Tzu Chi

20 Februari 2015

Sejak pagi relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sudah bersiap menuju Tanjung Batu karena harus menggunakan transportasi laut. Meskipun demikian, keteguhan hati dan semangat relawan tidak menyurutkan niat mereka dalam menyebarkan ajaran Jing Si melalui kegiatan pemberkahan akhir tahun. 

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -