Menunjukan Kepedulian di Bulan Ramadhan

Jurnalis : Supardi (Tzu Chi Batam) , Fotografer : Supardi, Wangi (Tzu Chi Batam)


Sebanyak 50 orang relawan Tzu Chi melakukan pendataan dan pembagian kupon beras kepada warga kurang mampu di Blok 3.

Sejak tahun 2014, setiap Bulan Ramadhan, Tzu Chi Batam selalu membagikan paket sembako kepada warga Blok 3, lokasi di mana Aula Jing Si Batam berada. Tahun ini juga tidak terkecuali, terdapat sebanyak 209 paket sembako yang berhasil disalurkan kepada warga, tanpa memandang apakah mereka merayakan Hari Raya Idul Fitri atau tidak. Masing-masing paket sembako berisi 1 Kg gula pasir, 2 Liter minyak makan, 2 botol sirup, 2 bungkus kue kering, dan 10 Kg beras.

Sebelum menyalurkan paket sembako, Selasa (29/05) siang sekitar 50 relawan yang terbagi menjadi 8 tim terlebih dahulu melakukan survei berdasarkan daftar yang disediakan oleh RW/RT setempat. Di dalam daftar tersebut tercantum secara total 220 nama kepala keluarga. Sebelum berangkat, peserta juga diberi pengarahan agar budaya humanis Tzu Chi, seperti Gan En (Bersyukur), Zun Zhong (Menghormati), dan Ai (Mengasihi), dapat diterapkan.


Dengan penuh rasa hormat, relawan menyambut kedatangan para warga Blok 3 ke rumah insan Tzu Chi, Aula Jing Si Batam.

"Kita mendatangi door to door dan membawa budaya humanis Tzu Chi saat kita memberikan kupon tersebut. Apalagi di bulan puasa ini, kita juga menghargai mereka dan menghimbau shixiong/shijie  (saudara-saudari sedharma) yang ikut untuk tidak minum atau makan di depan warga tersebut. Apalagi yang sedang menjalankan ibadah puasa. Itu yang kita praktiikan," ujar Susanto Chua, koordinator kegiatan pembagian sembako.

Setelah berbagi tugas, tim relawan segera mengunjungi warga dari rumah ke rumah dengan didampingi oleh Ketua RT dan RW. Widodo, Ketua RW setempat, sangat bersyukur terhadap kepedulian yang Tzu Chi tunjukan. Bukan hanya satu atau dua kali, melainkan sudah 5 tahun berturut-turut. "Pertama 50, keduanya 100, Ketiganya seratus lebih, dan yang terakhir ini dua ratus lebih", tuturnya.


Dewi Soejati membagikan kisah Masa Celengan Bambu. Sebanyak 136 warga yang mendaftarkan diri mereka untuk menjadi donatur Tzu Chi lewat Celengan Bambu.

Meningkatnya sembako yang dibagikan tersebut tentunya bukan suatu hal perlu digembirakan. Karena, ini menandakan melemahnya kemampuan ekonomi warga sekitar aula dari tahun ke tahun.  Melihat fenomena tersebut, relawan  menyadari bahwa menjalin jodoh baik dengan warga lewat pembagian sembako tidak lagi cukup. Oleh sebab itu, pada acara pembagian sembako yang diadakan pada tanggal 1 Juni 2018, relawan memutuskan untuk memberi warga sesuatu yang mungkin dapat mengubah kondisi mereka, yakni membagikan kisah Masa Celengan Bambu dan menjelaskan Misi Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. Karena dalam hati, relawan percaya hanya dengan meyakinkan warga untuk menabur berkah, barulah mereka dapat menuai berkah.

"Kita mau kasih tahu mereka asal mula bagaimana Tzu Chi berdiri. Kita juga ingin mengajak mereka punya niat baik setiap hari untuk menolong orang. Jangan merasa dia tidak mampu. Kan ada kata perenungan, berdana bukan hak monopoli orang kaya,” jelas Dewi Soejati, pembawa acara sekaligus pembicara Kisah Celengan Bambu.


Tim isyarat tangan memperagakan lagu satu keluarga diikuti oleh ratusan warga Blok 3 yang hadir.


Secara Simbolis relawan menyerahkan paket sembako kepada beberapa warga dan Ketua RW Blok 3, termasuk Bapak Widodo.

Bapak Baringin Sinaga, seorang pensiunan berusia 70 tahun, merupakan salah warga non-muslim yang menerima paket sembako dari Tzu Chi. Saat mendengarkan kisah Masa Celengan Bambu, ia sangat tersentuh melihat pendiri Tzu Chi yang dari nol dapat membangun yayasan semegah Tzu Chi. Ketika kegiatan berakhir, ia juga mendaftarkan diri untuk jadi donatur Tzu Chi lewat celengan bambu.

"Saya mau kasih ke saya punya cucu dulu. Saya ingin menanamkan supaya bisa mengikuti pendiri yayasan ini. Saya akan menceritakan bagaimana beliau bisa dari miskin menjadi orang yang baik dan maju," jawab Baringin Sinaga sambil memegang erat Celengan Bambu dari Tzu Chi.

Pada sesi sharing Misi Pelestian Lingkungan yang dibawakan oleh William Yong, warga juga diajak untuk menjadi sukarelawan di Posko Daur Ulang Tzu Chi. Karena hanya perlu beberapa langkah saja, warga Blok 3 sudah bisa tiba di posko. Beda dengan beberapa relawan pelestarian lingkungan yang perlu menggunakan kendaraan umum hanya untuk bisa bersumbangsih.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Pembagian Paket Sembako Cinta Kasih di TPA Sarimukti

Pembagian Paket Sembako Cinta Kasih di TPA Sarimukti

25 Maret 2019

Sebanyak 150 paket sembako dibagikan kepada warga di sekitar Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) Sarimukti yang berlokasi di Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Mayoritas dari mereka bekerja sebagai pemulung sampah.

Kebersamaan dan Langkah Nyata Ditengah Pandemi

Kebersamaan dan Langkah Nyata Ditengah Pandemi

31 Maret 2021
Penyaluran Bantuan Sosial Peduli Covid-19 berupa 1 juta paket beras dan masker medis dalam peringatan Imlek Nasional 2021 yang digagas oleh Tzu Chi Indonesia, Pengusaha Peduli NKRI dan beberapa organisasi lainnya kembali dilakukan. Kali ini bantuan disalurkan bagi pondok-pondok pesantren sebagai salah satu wujud silaturahmi antar agama serta saling membantu dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Menunjukan Kepedulian di Bulan Ramadhan

Menunjukan Kepedulian di Bulan Ramadhan

08 Juni 2018
Sejak tahun 2014, setiap Bulan Ramadhan, Tzu Chi Batam selalu membagikan paket sembako kepada warga Blok 3, lokasi di mana Aula Jing Si Batam berada. Tahun ini juga tidak terkecuali, terdapat sebanyak 209 paket sembako yang berhasil disalurkan kepada warga, tanpa memandang apakah mereka merayakan Hari Raya Idul Fitri atau tidak.
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -