Menyambut Hari Bumi dengan Penuangan Eco Enzyme

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari


Pada peringatan Hari Bumi, masyarakat selalu diingatkan untuk menjaga Bumi dari kerusakan akibat pemanasan global, sampah yang terus bertambah, serta kualitas udara yang kian menurun.

Nah, menyambut Hari Bumi yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 22 April, relawan Tzu Chi pada Jumat siang, 16 April 2021 menuangkan cairan eco enzyme ke danau Tzu Chi Hospital, PIK. Kegiatan ini adalah salah satu upaya yang dilakukan relawan untuk mengurangi sampah, yakni memanfaatkan sampah organik rumah tangga sebagai eco enzyme.

Ada sebanyak 130.5 liter eco enzyme yang terkumpul dari para relawan yang dituangkan dengan harapan mampu memperbaiki ekosistem lingkungan yang jangka panjangnya akan membantu pelestarian Bumi.

“Dengan aksi kecil ini, kami mengajak relawan pelestarian lingkungan secara umum untuk menuang eco enzyme agar lingkungannya lebih sehat,” kata Usman Sutanto, koordinator kegiatan.


Menyambut peringatan Hari Bumi, relawan Tzu Chi berkumpul di danau Tzu Chi Hospital untuk menuangkan cairan eco enzyme. Lebih dari 100 liter eco enzyme yang dituangkan pada hari itu diharapkan bisa memperbaiki ekosistem danau dan lingkungan.


Bukan tanpa sebab, tim pelestarian lingkungan memilih penuangan eco enzyme untuk memperingati Hari Bumi. Eco enzyme sendiri merupakan cairan fermentasi yang telah terbukti memberikan manfaat yang besar untuk lingkungan. Terbuat dari bahan yang berasal dari sampah organik rumah tangga serta bahan alami lainnya, yakni molase (gula tebu) dan air, membuat masyarakat tak ragu lagi akan manfaatnya. Proses pembuatan eco enzyme pun merupakan salah satu upaya untuk memanfaatkan sampah organik yang apabila dibuang begitu saja malah akan menimbulkan masalah bagi lingkungan.

“Intinya dalam peringatan Hari Bumi ini, menjadi momen yang mengingatkan kita akan Bumi. Tak hanya itu, juga memberikan kesadaran kepada kita semua bahwa sudah selayaknya kita menjaga Bumi agar kita dapat mewariskan Bumi yang indah dan sehat kepada anak dan cucu kita,” tutur Usman.

Sementara itu, Irawaty Hendrawan, relawan Tzu Chi Tangerang yang berkesempatan turut menuangkan eco enzyme bersama 30 relawan lainnya merasa senang. “Karena ada kesempatan ini, di sini meskipun jauh tapi kita dalam rangka memperingati Hari Bumi jadi sekalian mau ikut juga menjaga melindungi Bumi,” kata Ira, panggilan akrabnya.


Sebanyak 30 relawan membawa eco enzyme yang mereka panen masing-masing. Relawan giat membuat eco enzyme di rumah sebagai upaya mengurangi dan memanfaatkan sampah organik rumah tangga.


Hari itu Ira membawa 5 liter eco enzyme yang merupakan hasil panen dari rumahnya sendiri. Sebagian besar relawan memang telah aktif membuat cairan eco enzyme di rumah masing-masing. Selain untuk memberikan hal positif bagi lingkungan, hal tersebut juga dilakukan untuk mengisi kekosongan waktu selama masa pandemi.

Tak muluk harapannya di peringatan Hari Bumi, Ira hanya berdoa semoga semakin banyak masyarakat yang ikut peduli akan Bumi. “Semoga Bumi kita bisa terhindar dari bencana, semoga lebih banyak orang yang sadar dan paduli untuk melindungi Bumi kita yang cuma satu ini,” ungkapnya.

Sebelumnya, Jumat 9 April 2021, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 telah memanen dua toren eco enzyme di Depo Pelestarian Lingkungan PIK, Jakarta Utara. Hasilnya juga dituangkan ke danau Tzu Chi Hospital secara berkala.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Menyambut Hari Bumi dengan Penuangan Eco Enzyme

Menyambut Hari Bumi dengan Penuangan Eco Enzyme

19 April 2021

Menyambut Hari Bumi yang setiap tahunnya jatuh pada tanggal 22 April, relawan Tzu Chi pada Jumat siang, 16 April 2021 menuangkan cairan eco enzyme ke danau Tzu Chi Hospital.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -