Menyatukan Semangat, Memulihkan Kehidupan

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Anand Yahya, Yuliati


Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Hunian Tetap Kompleks Rumah Cinta Kasih Pombewe, Sigi, Sulawesi Tengah antara Tzu Chi dan Pemerintah Kabupaten Sigi pada Sabtu, 6 April 2019.

Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah menjadi salah satu daerah terdampak bencana gempa dan likuifaksi pada 28 September 2018 lalu. Yang tersisa hanyalah pilu, banyak warga yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak bahkan kehilangan sanak keluarga. Lebih dari enam bulan pascabencana, masih banyak warga korban bencana yang belum mampu memulihkan kehidupan mereka, roda perekonomian terbilang belum begitu stabil.

Sejak awal pascabencana, Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si sudah mencari cara untuk memulihkan kehidupan masyarakatnya. Sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sigi ia menggandeng berbagai instansi pemerintah maupun swasta untuk bersama-sama membantu memulihkan kehidupan para korban bencana.


Sebelumnya, pada Senin (18/03/2019) Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si bersama stafnya mengunjungi Tzu Chi Center yang disambut oleh relawan Tzu Chi Hong Tjin dan Aida Angkasa.

Tzu Chi bersama Indofood dan Eka Tjipta Foundation telah lebih dulu membantu pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tandulako di Palu, Sulawesi Tengah. Kini juga akan membantu pembangunan Hunian Tetap di Sigi. Mohamad Irwan lantas melakukan kunjungan ke Tzu Chi Center, Senin (18/3/2019).

Dalam kunjungannya ini, relawan Tzu Chi Hong Tjhin dan Aida Angkasa menyambut kedatangan mereka. Dalam pertemuan yang diadakan di Jing Si Books and Cafe di PIK, relawan Tzu Chi dan Bupati berbincang membahas tentang kondisi warga pascabencana di Sigi.


Selain berbincang membahas tentang kondisi warga pascabencana di Sigi, relawan Tzu Chi juga mengajak Mohamad Irwan untuk tur Aula Jing Si.

“Pascabencana kerusakan infrastruktur, perekonomian agak lambat. Perputaran roda ekonomi kurang stabil,” ujar Mohamad Irwan. “Sebagian besar (warga) masih tinggal di pengungsian, di Hunian Sementara (Huntara) yang belum selesai. Ada sebagian shelter-shelter huntara yang belum selesai. Tetapi ada yang sudah kembali ke rumahnya,” lanjutnya.

Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Hunian Tetap

Menindaklanjuti kunjungan Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si ke Tzu Chi Center terkait perencanaan pembangunan Hunian Tetap (Huntap) bagi para korban gempa dan likuifaksi, maka pada Sabtu 6 April 2019 diadakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Hunian Tetap Kompleks Rumah Cinta Kasih Pombewe, Sigi, Sulawesi Tengah.

Kegiatan yang diadakan di Ruang lantai 1 Gd. DAAI Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara ini dihadiri Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Sumei, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si beserta jajaran, Konsultan PUPR Rachmat Saleh, S.T M.T, Kontraktor, dan relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi.


Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma (kiri) dan Bupati Sigi Mohamad Irwan (kanan) memberikan sambutan sebelum penandatanganan berlangsung.

Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mengatakan akan membangun 500 rumah untuk warga terdampak bencana di Sigi. “Yang kami rencanakan hari ini untuk saudara-saudara kita di Palu yang kurang beruntung yang terkena bencana. Saya yakin kalau kita bisa lebih cepat sehari maka mereka bisa maju sehari untuk tinggalkan rumah sementara yang dipersiapkan oleh pemerintah,” ujar Sugianto Kusuma.

“Dan air, infrastruktur bapak sudah siapin semua ya?” tanya Aguan yang disambut anggukan oleh Bupati Sigi. Sugianto Kusuma kembali berpesan kepada Pemerintah Kabupaten Sigi untuk menyiapkan lapangan kerja sesuai pekerjaan warga di sana. “Misalnya dia petani untuk mereka bisa bertani, kalau ada yang lain dipersiapkan juga. Saya rasa ini,” ucapnya.


Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Sumei, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, Bupati Sigi Mohamad Irwan, S.Sos, M.Si beserta jajaran, Konsultan PUPR Rachmat Saleh, S.T M.T, Kontraktor, dan relawan Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi.

Lebih lanjut Sugianto Kusuma menjelaskan pascapembangunan perumahan cinta kasih Tzu Chi. “Biasanya Tzu Chi seperti di perumahan Aceh atau di mana-mana tali jodohnya ini kita harapkan bahwa sekali-kali datang ke sana. Kalau syukur-syukur mereka (warga) bisa mandiri bisa cepat pulih kita juga bisa menggalang sebagai relawan supaya bisa membantu sesama yang lain. Itu cara-cara Tzu Chi yang biasa kita kerjain,” jelasnya.

Menanggapi arahan dari Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Bupati Sigi Mohamad Irwan memberikan penjelasan terkait lahan, air, dan infrastruktur yang sudah dipersiapkan dengan matang.

“Jalan dan air bersih dikelola PUPR. Sementara untuk PLN menjadi tanggungan BNPB pusat. Kami menyiapkan lahan,” kata Mohamad Irwan dalam sambutannya. “Ada 4 desa yang terdampak dan 1.587 total yang perlu direlokasi,” paparnya.


Kadis PU Kabupaten Sigi memaparkan bagaimana kondisi lahan zona ruang rawan bencana di Kabupaten Sigi dan data mengenai jumlah korban terdampak bencana gempa dan likuifaksi.

Mohamad Irwan bersama jajaran di Pemkab Sigi telah melakukan mediasi kepada warganya yang merupakan korban gempa dan likuifaksi terkait rencana relokasi ke Pombewe. “Maukah mereka direlokasi? Mereka sangat butuhkan (rumah) ini,” tegasnya. “Apalagi jarak antara Huntap dan tempat yang mereka huni sekarang tidak sampai 20 kilometer,” imbuh Bupati Sigi meyakinkan.

Selain Bupati Sigi, Kadis PU Kabupaten Sigi Henri Kusuma Rombe juga memaparkan bagaimana kondisi lahan zona ruang rawan bencana di Kabupaten Sigi dan data mengenai jumlah korban terdampak bencana gempa dan likuifaksi. Termasuk lokasi Pombewe yang direncanakan untuk pembangunan Hunian Tetap. Pemaparan dilanjutkan oleh Konsultan PUPR yang menjelaskan master plan pembangunan perumahan di daerah Pombewe yang mampu menampung sebanyak 1.587 rumah sesuai dengan data yang akan direlokasi ke Hunian Tetap di Pombewe ini.


Konsultan PUPR yang menjelaskan master plan pembangunan perumahan di daerah Pombewe yang mampu menampung sebanyak 1.587 rumah.

Dalam master plan tersebut, di kompleks ini juga disediakan lahan untuk pembangunan fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan (puskesmas), fasilitas pendidikan (sekolah), pasar, ruang hijau, dan lain-lain. Dengan demikian, Tzu Chi memiliki gambaran jelas mengenai rencana lokasi yang akan dibangun perumahan cinta kasih nantinya.

Rencana pembangunan Hunian Tetap pun ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Tzu Chi dan Pemkab Sigi. Untuk itu Bupati Sigi Mohamad Irwan dan Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma didampingi Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Sumei dan relawan Komite Tzu Chi Rebecca Halim bersama-sama menandatangani Perjanjian Kerja Sama Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Pombewe.


Bupati Sigi, Mohamad Irwan mengucap syukur dan terima kasih atas dilaksanakannya penandatanganan kedua belah pihak ini. “Buddha Tzu Chi menangani di Pombewe. Saya berterima kasih banyak dari Buddha Tzu Chi yang Insya Allah memberikan bantuan 500 rumah. Ini sangat berharga dan memang sangat dibutuhkan,” ungkap Mohamad Irwan.

Dengan ditandatanganinya perjanjian kerja sama ini, Mohamad Irwan berharap pembangunan Hunian Tetap (huntap) ini dapat segera dilaksanakan. “Harapannya ketika MoU ini dilaksanakan, pembangunan itu lebih dipercepat lagi dan pelaksanaannya bisa jalan dalam minggu-minggu ini apalagi tadi ketua yayasan bilang setidaknya sebelum lebaran (rumah) bisa ditempati warga,” ujarnya.


Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menyatukan Semangat, Memulihkan Kehidupan

Menyatukan Semangat, Memulihkan Kehidupan

09 April 2019

Tzu Chi bersama Indofood dan Eka Tjipta Foundation telah lebih dulu membantu pembangunan Hunian Tetap (Huntap) Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tandulako di Palu, Sulawesi Tengah. Kini juga akan membantu pembangunan pembangunan Hunian Tetap di Sigi.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -