Menyatukan Tali Persaudaraan Melalui Misi Kesehatan Tzu Chi

Jurnalis : Galvan (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi, Moch. Galvan (Tzu Chi Bandung)

Pada tanggal 21 September 2014, Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Kogartap II/Bandung mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan umum dan gigi di SDN Cikala Miring, Bandung. Kegiatan ini bertujuan meringankan beban masyarakat yang kurang mampu di Desa Ciporeat.

Penyakit bisa menyerang siapa saja dan tak pernah pandang bulu. Bagi golongan masyarakat berpendapatan rendah, terserang penyakit dapat menjadi masalah besar. Kesulitan biaya pengobatan sering kali menjadi alasan banyak masyarakat tidak periksa kedokter sehingga penyakitnya kian hari kian memburuk. Jangankan untuk berobat, biaya untuk kehidupan sehari-hari saja terkadang sulit dipenuhi.

Hal inilah yang melandasi 53 relawan Tzu Chi Bandung bekerja sama dengan Kogartap II/Bandung mengadakan bakti sosial pelayanan kesehatan umum dan gigi pada 21 September 2014 sejak pukul 9 pagi di SDN Cikala Miring, Bandung. Kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat Desa Ciporeat yang kurang mampu serta menjaring pasien dengan penanganan khusus. Baksos kesehatan yang berlangsung selama tiga jam ini berhasil menangani sebanyak 324 pasien yang terdiri dari 288 pasien umum dan 36 pasien gigi serta 5 pasien dengan penangan khusus.

Margaretha Teguh (kiri) berharap melalui kegiatan ini Tzu Chi Bandung dapat menggalang hati baru untuk ikut bersumbangsih. 


Dadang (62) berharap ke depannya Tzu Chi dapat kembali melakukan kegiatan serupa sehingga dapat membantu warga yang kurang mampu di Desa Ciporeat. 

Margaretha Teguh, salah satu Insan Tzu Chi Bandung  berharap melalui kegiatan ini, Tzu Chi dapat menggalang hati baru. “Banyak memang anak-anak muda yang datang, yang ikut serta. Mudah-mudahan mereka akan terus mau bergabung dengan Tzu Chi,” ucapnya.

Asmin Kasgartap II/Bandung Kol. Lek. Suroso mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya, kegiatan ini merupakan perwujudan dari konsep “TNI bersama rakyat, kuat” yang menjadi landasan TNI membantu warga yang berkekurangan. "Secara khusus saya juga menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas partisipasi bantuan dan dukungan Buddha Tzu Chi kepada masyarakat di manapun berada,” tambahnya.

Salah satu pasien Dadang (62) menyampaikan rasa syukurnya atas terselenggaranya baksos kesehatan ini. Pria yang bekerja sebagai pemain dalam pementasan Sunda ini mengaku kesulitan berobat ke dokter karena terkendala biaya pengobatan. Sehingga, ketika penyakit menyerangnya, dia hanya mengandalkan obat-obat yang dijual bebas tanpa mengenali apa penyakit yang dideritanya.

Lebih lanjut, Dadang berharap ke depannya Tzu Chi dapat mengadakan kembali kegiatan serupa. “Baksos kesehatan ini baru pertama kalinya diadakan di Desa Ciporeat, ini sungguh bermanfaat bagi masyarakat sekitar mengingat banyak warga sini yang memang membutuhkan pelayanan kesehatan secara gratis. Karena masyarakat di sini banyak juga yang kurang mampu. Sedangkan kalau ke dokter kan lumayan mahal juga biayanya,” tutur Dadang. 


Artikel Terkait

Menyatukan Tali Persaudaraan Melalui Misi Kesehatan Tzu Chi

Menyatukan Tali Persaudaraan Melalui Misi Kesehatan Tzu Chi

23 September 2014

Penyakit bisa menyerang siapa saja dan tak pernah pandang bulu. Bagi golongan masyarakat berpendapatan rendah, terserang penyakit dapat menjadi masalah besar. Kesulitan biaya pengobatan sering kali menjadi alasan banyak masyarakat tidak periksa kedokter sehingga penyakitnya kian hari kian memburuk. Jangankan untuk berobat, biaya untuk kehidupan sehari-hari saja terkadang sulit dipenuhi.

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -