Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 1)

Jurnalis : Sucipta Nio & Indah Natalia (He Qi Timur), Fotografer : Andi Jarvis (He Qi Timur)

Dengan sepenuh hati, relawan Tzu Chi melayani pengunjung yang berkunjung dan membeli makanan yang disajikan pada bazaar vegetarian.

Minggu, 22 Juni 2014, saat matahari belum bersinar para relawan telah hadir di Lapiaza Multifunction Hall. Nampak para relawan sibuk mengurus stan-stan yang akan mereka isi. Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan.

Sekitar pukul 07.00 WIB, para relawan dan donatur yang ikut berjualan makanan nampak semakin banyak berdatangan. Dalam Vegetarian Food & Festival kali ini, He Qi Timur kedatangan relawan dari luar pulau yang begitu antusias. Mereka berasal dari Biak, Makassar, dan Manado. Semangat relawan untuk memperkenalkan masakan khas mereka patut diacungi jempol, tidak kalah dengan relawan yang berasal dari Jakarta. Dalam Bazar Vegetarian kali ini, seluruh stan yang tersedia berjumlah 46 stan. Makanan yang disediakan pun tidak mengandung daging maupun telur sama sekali. Terlihat di salah satu stan, Xiang ji fan (nasi Jing Si) buatan Biksuni di Griya Jing Si, Taiwan yang dikombinasikan menjadi 200 Sushi dan 100 Riceball (masakan Jepang).

Bahkan Summarecon pun membuka stan aneka pudding dengan konsep masakan tradisional. Di stan Summarecon ada 4 orang yang menjaga stan, dan salah satunya adalah Paulina Shijie (24). Paulina Shijie ternyata adalah relawan Tzu Chi yang berasal dari Summarecon. Dan ini adalah kali pertama Paulina Shijie ikut dalam Vegetarian Food & Festival. “Saya sangat antusias sekali mengikuti acara Bazar kali ini. Ini pertama kali saya dan teman-teman saya ikut dalam acara Bazar disini,” ucapnya sambil tersenyum gembira.

Relawan pun dibagi dalam beberapa kelompok, termasuk dibagian yang menyiapkan bahan makanan yang akan dijual.

Semakin berjalannya waktu, pengunjung pun semakin bertamah untuk mencicipi makanan vegetarian yang disajikan.

Salah satu pengunjung yang hadir pun memiliki kesan terhadap Xiang Ji Fan. Pipit (30) yang datang ke Bazar karena suaminya bekerja di Summarecon sudah hadir sejak pukul 07.30 WIB. Menanti dengan sabar para Shixiong-Shijie untuk merapikan stan-stan yang ada. “Menurut saya, masakan nasi vegetarian sangat lezat ya, tidak kalah dengan nasi biasa. Dan untuk harga menurut saya sangat bersahabat. Apalagi dengan kita menikmati masakan ini, kita juga bisa berdana untuk orang lain,” ungkapnya seraya menyuap masakan yang dibelinya.

Jam menunjukkan angka 10.00 WIB. Para pengunjung semakin berdatangan. Terlihat di kerumunan pengunjung terdapat kumpulan security yang juga ikut belanja dan bahkan beberapa terlihat memborong makanan seperti pudding dan lainnya. Karena penuhnya pengunjung stan, akhirnya ruang La Prisma di seberang Multifunction Hall dibuka dan para pengunjung yang tidak kebagian tempat duduk dapat duduk di sana.

Sembari menikmati makanan vegetarian yang dibeli, para pengunjung juga diberikan tayangan drama Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA) yang akan diadakan pada bulan Agustus 2014. Tampak para pengunjung juga menikmati tayangan drama Sutra Bakti Seorang Anak (SBSA). Multifunction hall semakin siang semakin ramai pengunjung. Jam mulai menunjukkan angka 12. Phei Se Shijie mengajak para hadirin untuk melantunkan “Qi Dao” bersama-sama. Seketika itu pula seluruh kegiatan berhenti. Seluruh pengunjung bersikap anjali dan melantunkan doa bersama-sama. Sungguh suasana terasa begitu tenang. Seketika hiruk pikuk suasana bazar berubah menjadi hening dan hanya terdengar lantunan tulus para Bodhisatwa yang hadir.

Para relawan melantunkan doa bersama-sama tepat jam 12 siang sesuai arahan yang diberikan oleh panitia bazaar.

Satu per satu mangkuk bekas makanan diambil oleh para relawan  untuk dicuci yang nantinya akan digunakan kembali.

Kim-kim Shijie dan Ai Mei Shijie sebagai pasangan MC turun untuk memperkenalkan satu per satu masakan yang ditampilkan pada Bazar kali ini. Menjelang pukul 15.00 WIB, makanan nampaknya sudah mulai banyak yang habis. Banyak stan yang sudah mulai membereskan barang dagangannya. Piring kotor dan gelas kotor serasa tidak ada habisnya, namun semangat para relawan juga nampaknya tidak mengendur. Para relawan berganti-gantian menuju tempat pencucian piring bergantian dengan yang lain.

Pukul 17.00 WIB, akhirnya bazar berakhir. Para relawan pun membereskan barang-barang yang tersisa. Para relawan yang sejak pagi tiba terlihat kelelahan, namun senyum tidak pernah lepas dari wajah mereka. Bekerja dengan gembira dan tulus, bekerja tanpa beban. Sebenarnya apa yang menarik dari Vegetarian Food & Festival kali ini? Yang menarik adalah ternyata barisan Bodhisatwa yang mulai memikirkan pelestarian lingkungan semakin banyak. Mulai meninggalkan kebiasaan memakan daging dan telur. Mulai memikirkan kesehatan. Yang paling menarik adalah sebagai insan Tzu Chi kita tidak boleh lelah untuk terus menyuarakan hidup bervegetarian. Mari kita rangkul para Bodhisatwa dunia untuk mulai bervegetarian.


Artikel Terkait

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 1)

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 1)

30 Juni 2014 Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan.
Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

30 Juni 2014

Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan. 

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -