Meringankan Duka Korban Kebakaran di Medan

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)


Relawan Tzu Chi Medan memberikan bantuan kepada 47 korban kebakaran di Sei Kera Hulu, Medan. Bantuan berupa paket kebutuhan sehari-hari dan uang santunan dukacita.

Senin, 21 Oktober 2019, pukul 17.30 WIB terjadi kebakaran di daerah pemukiman padat penduduk di Jalan Sentosa Lama, Gang Ringgit, Kelurahan Sei Kera Hulu, Kecamatan Medan Perjuangan Medan, Medan, Sumatera Utara.

Mendengar adanya musibah kebakaran, pada pada hari itu juga, pukul 20.30 WIB sebanyak 7 orang relawan Tzu Chi Medan Timur langsung menuju ke lokasi kebakaran, namun situasi masih belum tenang, masih terlihat kepanikan warga. Apalagi  travo listrik masih ada yang meledak sehingga relawan belum bisa mendata berapa banyak warga yang terkena musibah.

Keesokan harinya, Selasa 22 Oktober 2019, pukul 10.00 WIB sebanyak 7 orang relawan bersama 3 staf DAAI TV Medan kembali ke lokasi kebakaran dan melihat langsung ke rumah-rumah yang terbakar. Api yang melahap perumahan selama 3 jam menghanguskan 30 rumah warga yang dihuni 47 keluarga. Berkat kerja sama dengan kelurahan dan kepala lingkungan maka sore harinya,  pukul 16.00 WIB sebanyak 17 orang relawan Tzu Chi komunitas Medan Timur kembali ke lokasi kebakaran dengan membawa 47 paket kebutuhan hidup sehari-hari untuk dibagikan kepada warga korban kebakaran yang berkumpul di Mesjid Jami Sentosa yang tidak jauh dari lokasi kebakaran. Setiap keluarga juga mendapatkan uang santunan (pemerhati) sebesar satu juta rupiah. Paket kebutuhan hidup sehari-hari yang diberikan berupa biskuit, sabun mandi, odol, sikat gigi, sarung, sandal, kain lap, dan cangkir yang dimasukkan dalam satu boks plastik beserta ember dan tikar. Selain itu relawan juga memberikan pendampingan dan penghiburan kepada warga di pengungsian sementara.

 

Relawan menghibur Harya Harahap (duduk di kursi roda) yang baru menjalani operasi di kakinya. Sewaktu kebakaran Harya digendong Ibundanya Helga Sari (jilbab cokelat) yang panik melihat api sudah membesar.


Kebakaran menghanguskan 30 rumah warga yang dihuni oleh 47 keluarga.

Helga Sari, salah seorang korban kebakaran sangat berterima kasih atas bantuan yang diberikan Yayasan Buddha Tzu Chi karena sekarang ini semua barang dan rumahnya sudah hangus terbakar. Ketika ditanya bagaimana paniknya saat kebakaran, beliau dengan berlinang air mata menjawab, “Asal api sangat  dekat dengan rumah kami. Saat itu saya baru mau memandikan anak saya yang baru menjalani operasi di kakinya karena ada tumbuh seperti tulang di kakinya,” kata Helga Sari bercerita. Sejak berusia 2 ½ tahun, putra Helga, Harya sudah tidak leluasa berjalan karena bentuk kakinya yang seperti huruf O. Sudah 1 ½ tahun ini juga Harya tidak ke sekolah karena ada tumbuh tulang di kakinya. Untuk itu beberapa hari yang lalu Harya  menjalani operasi untuk membuang tulang yang tumbuh di kakinya dan dokter melarang Harya untuk berjalan selama 6 bulan. “Tapi melihat api yang semakin dekat dengan rumah maka yang pertama saya bawa adalah ijazah suami saya dan beberapa surat penting lainnya, dan dengan sekuat tenaga saya mengangkat anak saya ke tempat yang aman,” kata Helga Sari.

Sebelum paket bantuan kebakaran dibagikan, Tony Honkley, relawan Tzu Chi Medan membacakan berita acara dan mengucapkan terima kasih kepada warga yang sudah memberikan kesempatan kepada Tzu Chi untuk turut serta memberikan bantuan kepada warga korban kebakaran sebagai wujud menyebarkan cinta kasih kepada sesama yang membutuhkan.


Para relawan Tzu Chi melakukan survei langsung ke lokasi kebakaran dan berinteraksi dengan warga untu mengetahui bantuan apa yang sangat dibutuhkan warga saat itu.


Tak hanya berpangku tangan, warga juga ikut bergotong royong bersama relawan menurunkan barang-barang bantuan.

Lurah Sei Kera Hula, Mustofa mengucapkan terima kasih kepada relawan Tzu Chi Medan yang sudah memberikan bantuan langsung kepada warga yang terkena musibah kebakaran. Hal yang sama disampaikan Rahmad Januari, kepala lingkungan setempat.

Yulfitri, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator pembagian bantuan ini mengatakan, “Saya ikut prihatin melihat warga yang tertimpah musibah kebakaran,  ketika tadi pagi berjalan masuk ke lokasi kebakaran, saya sampai merinding melihat warga yang masih berusaha mencari barang-barang (berharga) mereka yang masih bisa diselamatkan. Semoga bantuan ini bisa meringankan penderitaan warga yang menjadi korban kebakaran ini.”

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Jika selalu mempunyai keinginan untuk belajar, maka setiap waktu dan tempat adalah kesempatan untuk mendapatkan pendidikan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -