Peduli Korban Kebakaran

Jurnalis : Rafki (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Rafki (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Seorang relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun sedang mengukur badan salah satu anak korban kebakaran yang nantinya akan diberikan seragam sekolah. Selain seragam sekolah, relawan juga memberi bantuan sepatu dan alat tulis sekolah.

Pada Senin, 06 November 2017, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengunjungi para korban kebakaran di daerah pemukiman Gg. Perdamaian, Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun. Sebelumnya, para relawan mengetahui kejadian kebakaran ini dari informasi masyarakat. Dengan sigap para relawan pun segera mempersiapkan bantuan yang sekiranya dibutuhkan oleh para korban musibah kebakaran tersebut.

Peristiwa kebakaran tersebut mengakibatkan 31 kepala keluarga harus kehilangan tempat tinggal dan seluruh harta benda mereka. Begitu juga dengan nasib anak-anak dari keluarga korban kebakaran, peralatan sekolah mereka juga ikut terbakar karena kejadian tersebut. Saat ini, para korban mengungsi disalah satu masjid yang tidak jauh dari lokasi kebakaran tersebut.

Pukul 09.00 WIB, relawan tiba di lokasi pengungsian para korban kebakaran. Bantuan yang akan diberikan yakni santunan dana berupa uang dan peralatan sekolah untuk setiap keluarga korban kebakaran. Sebelum pembagian santunan dimulai, acara dimulai dengan sambutan dari Bupati Karimun, Aunur Rafiq. Kemudian, dilanjutkan dengan sambutan dari Sukmawati selaku Ketua Tzu Chi Tanjung Balai karimun.

doc tzu chi

Sukmawati, Ketua Tzu Chi Tanjung Balai memberikan sambutan saat memberikan bantuan bagi korban kebakaran di Gg. Perdamaian, Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun.

doc tzu chi

Relawan membagikan santunan untuk setiap keluarga korban kebakaran, santunan yang diberikan berupa uang tunai untuk masing-masing keluarga yang menjadi korban kebakaran.

Setelah selesai sambutan, setiap perwakilan dari keluarga korban kebakaran dipanggil untuk didata dan diberikan santunan dana yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh para relawan. “Saya bersyukur ya karena dapat bantuan dari Tzu Chi. Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya karena telah membantu saya dan para korban lain yang rumahnya terbakar,” ujar Kurnain (60), salah satu korban kebakaran.

Selanjutnya, para relawan melanjutkan kegiatan yaitu pengukuran seragam sekolah. Satu persatu anak-anak yang menjadi korban kebakaran dipanggil untuk pengukuran baju, celana, dan sepatu sekolah. Tidak lupa, relawan memberikan kupon kepada setiap anak untuk nantinya mereka tukarkan dengan seragam sekolah yang akan dibagikan. Di sudut lain, terlihat beberapa relawan Tzu Chi ikut membantu mempersiapkan makanan untuk para korban kebakaran di dapur umum yang disediakan oleh Dinas Sosial. Kerjasama yang baik pun terjalin antara relawan Tzu Chi dan para anggota dari Dinas Sosial tersebut. Setelah pengukuran seragam sekolah selesai, beberapa relawan meninggalkan lokasi pengungsian untuk mempersiapkan segala kebutuhan bantuan peralatan sekolah anak-anak korban kebakaran.

doc tzu chi

Kondisi rumah warga pascakebakaran yang melanda pemukiman di Gg. Perdamanian, Tanjung Balai Karimun. Sekitar 31 keluarga harus kehilangan tempat tinggal dan harta benda yang selama ini mereka  miliki.

doc tzu chi

Keceriaan anak-anak korban musibah kebakaran bersama para relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun setelah menyerahkan bantuan berupa peralatan keperluan sekolah mereka.

Sekitar pukul 15.00 WIB, beberapa relawan kembali dengan membawa bantuan peralatan sekolah yang akan dibagikan ke anak-anak korban kebakaran. Sebelum pembagian dimulai, anak-anak dikumpulkan kembali untuk didata oleh relawan. Selanjutnya, satu persatu anak dipanggil untuk menukar kupon dan mendapatkan peralatan sekolah. Aji (11), salah satu anak korban kebakaran mengungkapkan perasaannya mendapatkan bantuan peralatan sekolah. “Perasaan saya sangat senang, saya dapat baju, buku, dan juga sepatu sekolah. Kemarin baju dan buku-buku sekolah saya ikut terbakar. Terima kasih Tzu Chi sudah memberikan bantuan peralatan sekolah, besok saya sudah bisa sekolah lagi,” ucapnya.

Ada cerita lain dari kejadian kebakaran ini, dimana ada rumah salah satu keluarga Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang selamat dari kebakaran tersebut. Dia adalah Eko, rumahnya tepat bersebrangan dengan pemukiman yang terbakar. Beruntungnya, rumah yang ia tempati tersebut tidak ikut terbakar. Namun, imbasnya beberapa barang milik keluarganya ada yang ikut terbakar. “Kejadiannya itu sabtu malam, waktu itu api udah besar jadi saya bantu warga madamkan juga. Untungnya, anginnya gak ke arah rumah saya jadi saya bersyukur rumah saya gak ikut terbakar,” ucap Eko menceritakan musibah kebakaran tersebut.  “Tapi ada beberapa barang yang ikut kebakar, seperti  sepatu sekolah, kaca rumah juga pecah karna panasnya api,” tambahnya. Walaupun rumah Eko tidak terbakar, para relawan tetap memberikan bantuan kepada keluarganya.

Dari kegiatan ini kita bisa mengambil hikmah bahwa hendaknya kita peduli dan membantu orang-orang yang terkena musibah di sekitar kita tanpa membedakan-bedakan. Seperti dalam salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen; “Berusahalah sekuat tenaga untuk bersumbangsih bagi masyarakat dengan adil dan tidak membeda-bedakan, memandang semua orang pantas dihargai dan dihormati.”

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Pendampingan dan Bantuan Bagi Korban Kebakaran

Pendampingan dan Bantuan Bagi Korban Kebakaran

15 Maret 2018
Awal bulan Maret bencana kebakaran kembali melanda Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara. Kebakaran tersebut terjadi di beberapa tempat yang berbeda dengan waktu yang berdekatan, 8, 9, dan 12 Maret 2018. Dalam waktu yang dekat pula, relawan Tzu Chi segera berangkat ke lokasi kebakaran untuk memberikan bantuan kepada korban.
Peduli Korban Kebakaran

Peduli Korban Kebakaran

09 November 2017

Senin, 06 November 2017, relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengunjungi lokasi kebakaran di daerah pemukiman jl. Perdamaian, Sei Lakam, Tanjung Balai Karimun. Kunjungan ini untuk memberikan bantuan kepada para korban yang berada di lokasi pengungsian.

Kebahagiaan berasal dari kegembiraan yang dirasakan oleh hati, bukan dari kenikmatan yang dirasakan oleh jasmani.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -