Pelatihan Komite dan Calon Komite: Siap Menjadi Insan Tzu Chi yang Sesungguhnya

Jurnalis : Giok Chin Lie (He Qi Timur), Fotografer : Giok Chin Lie (He Qi Timur)

Relawan Tzu Chi berbaris menuruni tangga untuk prosesi pelantikan relawan calon komite dalam kegiatan Pelatihan Komite dan Calon Komite yang dilakukan pada 11-12 Maret 2017 di Tzu Chi Center, PIK, Jakarta Utara.

Ikut dalam Pelatihan Komite dan Calon Komite yang digelar oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (11-12 Maret 2017) di Tzu Chi Center, PIK, Tjong Mia Yolanda Nambella (59 thaun) merasa bahagia. Mia Yolanda, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Timur mengenal Tzu Chi sejak 2014 lalu ketika ia berkunjung ke Mall Kelapa Gading dan melihat ada pameran buku Jing Si. Sebelumnya ia juga sempat mendengar nama Yayasan Buddha Tzu Chi dari salah seorang temannya.

Dengan ketertarikan tersebut, Mia akhirnya memantapkan diri menjadi relawan Tzu Chi dan mulai ikut berkegiatan, mulai dari pelestarian lingkungan di depo, kunjungan kasih, pelayanan. Ia mengikuti hampir semua kegiatan kerelawanan. Intinya, apabila ia mempunyai waktu, ia akan datang. “Saya sebenarnya merasakan bersyukur karena selama ini lingkungan saya hanya orang dagang. Ketika terjun ke Tzu Chi, saya melihat banyak orang, apalagi kalau di bakti amal saya melihat penderitaan orang lain yang bermacam-macam. Hal itu yang membuat saya merasa bersyukur,” ungkapnya.

Menurut pemikiran Mia, menjalani kegiatan kerelawanan bukanlah beban dan justru membawa banyak manfaat dan pembelajaran bagi dirinya. “Kita belajar terus dan introspeksi diri,” ucapnya.

Di tahun 2017 ini Mia Yolanda bertekad memantapkan diri menjadi relawan komite Tzu Chi karena melihat sosok Master Cheng Yen. Bagi Mia, Master Cheng Yen merupakan sosok yang sempurna. Master Cheng Yen memiliki cinta kasih tanpa batas. “Dan relawan komite merupakan awal perjalanannya menyalurkan cinta kasih tanpa batas, tanpa pilih-pilih,” katanya.

Selain Mia Yolanda, ada pula pasangan suami istri di pelatihan kali ini, mereka adalah Agus Sutanto dan Santi Agustini. Keduanya sudah mulai penasaran dengan Tzu Chi sejak Santi Agustini sering menonton tayangan DAAI TV, 2012 lalu. Pasangan ini kagum ketika melihat liputan tentang semangat relawan Tzu Chi yang selalu bersumbangsih menggarap ladang berkah cinta kasih dengan penuh kesungguhan.

Pasangan suami istri, Agus Sutanto dan Santi Agustini, memantapkan langkah mereka sebagai relawan calon komite Tzu Chi.

Pasangan Agus Sutanto dan Santi Agustini mencoba mencari informasi tentang Tzu Chi hingga pada 2013, mereka memperoleh voucher Bazar Amal Tzu Chi dari seorang kenalan. Ketika itu rasa penasaran mereka masih biasa saja namun mereka tidak berhenti sebagai orang yang cukup tahu tentang Tzu Chi. Mereka pun ingin menjadi orang yang tahu sekaligus mempraktikkan Tzu Chi.

Di Akhir tahun 2016, Agus Sutanto dan Santi Agustini ini resmi menjadi relawan abu putih Tzu Chi. Mereka mulai terlibat aktif sebagai tim misi amal komunitas He Qi Timur. Sejak saat itu mereka mulai melihat kehidupan orang lain, suka, duka, dan timbul pula rasa syukur di hati mereka berdua. “Kami belajar mengikuti Master Cheng Yen. Melihat bagaimana kondisi di luar kehidupan kami membuat kami berubah dan belajar memanfaatkan waktu yang ada untuk Tzu Chi,” ungkap Agus Sutanto. “Kami juga belajar tidak cepat marah dan lebih sabar,” tambah Santi Agustini.

Melalui pelatihan yang mereka ikuti, mereka pun mendapatkan banyak ilmu sekaligus Dharma. “Di sini kami memperoleh wawasan dan pengetahuan,” ujar Agus Sutanto. “Pelatihan ini juga menambah semangat dan pengetahuan untuk berbuat lebih baik lagi. Ibarat seperti baterai yang dicharge, semangat-semangat yang sudah mulai kendor jadi bangkit lagi,” tambahnya.

Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Menjaga Tekad, Menjalani Ajaran, dan Memiliki Tanggung Jawab

Menjaga Tekad, Menjalani Ajaran, dan Memiliki Tanggung Jawab

21 April 2021

Kegiatan pelatihan komite dan calon komite diadakan oleh He Xin Jakarta dan disaksikan secara online oleh relawan Tzu Chi Batam. Ada 38 relawan yang menghadiri pelatihan di Fu Hui Ting, Aula Jing Si Batam

Mendalami Dharma, Memupuk Kebijaksanaan

Mendalami Dharma, Memupuk Kebijaksanaan

22 Maret 2019

Mengapa relawan Tzu Chi disebut sebutir benih? Karena dari masing-masing relawan, masyarakat di luar bisa mengenal Dharma. Karena dengan menjadi relawan, orang lain di luar bisa ikut menjadi relawan. Bukan karena ajakan semata, tapi bisa juga karena mereka melihat perubahan positif dalam diri relawan Tzu Chi yang membuat mereka terinspirasi.

Menjadi Terbiasa dengan Tzu Chi

Menjadi Terbiasa dengan Tzu Chi

15 Maret 2016 Akhir pekan di pertengahan bulan Maret (12-13/3/16), relawan Tzu Chi seluruh Indonesia mengadakan Kamp Pelatihan Komite dan Calon Komite 2016 di Tzu Chi Center.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -