Pemberkahan Akhir Tahun : Belajar dan Memperbaiki Diri di Tzu Chi

Jurnalis : Noorizkha (He QI Barat), Fotografer : Teddy Lianto, Aris Wijaya (He Qi Utara)

Dihadapan relawan dan tamu undangan yang memenuhi aula, Johnny berkesempatan berbagi pengalamannya sebelum dan setelah menjadi relawan Tzu Chi

Minggu, 1 Febuari 2015 adalah hari yang penuh berkah bagi Johnny Chandrina. Pada hari itu diadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk. Dihadapan relawan dan tamu undangan yang memenuhi aula, Johnny berkesempatan berbagi pengalamannya sebelum dan setelah menjadi relawan Tzu Chi. Sharing ini sebelumnya juga telah dilakukan di acara internal Tzu Chi sehari sebelumnya. Dengan mengajak keluarga bahagianya, Ia tampil ke atas panggung dengan wajah yang penuh ketenangan.

Kehidupan yang penuh kerisauan pernah dilalui oleh pria dengan tiga anak ini. Masa lalunya yang senang berjudi dan bermain bilyar membuatnya merasa telah menyia – nyiakan masa mudanya. Ia juga menceritakan bahwa hobinya berjudi membuat orang tuanya sering marah padanya. Dalam kondisi demikian, keluarganya juga kerap terkena musibah seperti kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya dan banyak kecelakaan lainnya.

Menyadari manfaat yang begitu besar setelah mengikuti kegiatan Tzu Chi, Johnny yang juga aktif di kegiatan pelestarian lingkungan mulai menjalin jodoh baik dengan banyak orang dalam menyebarkan nilai-nilai kebajikan.

Jodoh baik dengan Tzu Chi ada pada tahun 2008 melalui tayangan DAAI TV. Saat masuk ke Tzu Chi Ia berkenalan dengan salah seorang Shijie yang dulunya juga gemar berjudi namun sudah berhenti. Perkenalan dan pengalaman ini agaknya telah menggugah hatinya untuk menghilangkan kebiasaan buruknya. Pria yang aktif di misi amal dan pelestarian lingkungan ini juga menceritakan bahwa salah satu pasien yang juga menggerakan hatinya adalah pak Watno yang saat itu mendapat bantuan biaya pengobatan namun ternyata tidak dapat pergi berobat karena tidak memiliki ongkos. Saat diberi ongkos oleh Johnny, ternyata uang tersebut digunakan untuk membeli beras. Saat itulah Johnny sadar bahwa ia telah menghambur – hamburkan uang saat bagi orang lain uang Rp 20.000,00 amat berharga bagi orang lain. Aktif sebagai relawan misi amal membuatnya sering bertemu dengan banyak orang yang tidak mampu dan memiliki kondisi yang memprihatinkan. Pengalaman inilah yang semakin lama mengikis egonya dan membuatnya  jadi penuh rasa syukur.

Menyadari manfaat yang begitu besar setelah mengikuti kegiatan Tzu Chi, satu persatu anggota keluarganya pun ikut aktif menjadi relawan yakni istri dan ayahnya. Kebahagiaan amat sangat terasa dalam keluarga Johnny. Ia juga mengaku karma buruk dan kecelakaan yang dulu sering menimpanya sedikit demi sedikit terkikis. Ia percaya bahwa ada berkah yang menyertai setelah melakukan kebajikan dan merasa sangat berterima kasih kepada Master Cheng Yen yang  telah menyelamatkan keluarganya. Cerita inspiratif ini mengingatkan kita akan pesan Master Cheng Yen melalui kata perenungannya “Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.” Semoga kisah ini juga menggugah hati kita untuk memperbaiki diri dan terus berbuat kebajikan. 


Artikel Terkait

Keharmonisan organisasi tercermin dari tutur kata dan perilaku yang lembut dari setiap anggota.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -