Penantian Enam Tahun yang Berakhir Bahagia

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A


Tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia membawa pasien menuju ruang pemulihan setelah berhasil mengoperasi salah satu pasien hernia dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di RS Bhayangkara Cianjur, Jawa Barat.

Penantian Munaroh (32) dan Aris (35) selama 6 tahun akhirnya terbayar sudah di Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur, Jawa Barat. Anak kembar dari suami-istri tersebut berhasil dioperasi hernia oleh tim dokter dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia dalam kegiatan baksos yang berlangsung di Rumah Sakit Bhayangkara Cianjur pada 22-24 November 2019.

Luthfi Maulana dan Lathfi Maulana (6), adalah anak kembar dari pasangan Munaroh dan Aris. Satu minggu setelah melahirkan keduanya di tahun 2013, terdapat kelainan pada buah hati mereka. “Waktu itu, kalau tidak salah satu minggu setelah lahiran dan di dalam inkubataor, ada benjolan di sekitaran bawah perut kedua anak saya, kemudian benjolannya turun kebawah,” kenang Munaroh. Setelah ditanyakan ke pihak medis, ternyata Luthfi dan Lathfi mengalami kelainan (hernia bawaan sejak lahir).


Munaroh dan Aris menemani putra kembar mereka, Luthfi dan Lathfi di ruang pemulihan setelah menjalani operasi hernia.


Warga dari Kota Cianjur dan sekitarnya menunggu giliran untuk mendapatkan pelayanan medis dalam Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur, Jawa Barat.

Karena terbentur biaya, mereka pun tidak segera menangani kelainan tersebut. Setelah kedua anak tersebut mulai tumbuh, Luthfi dan Lathfi mulai mengeluhkan sesuatu kepada orang tuanya. “Kalau banyak aktivitas seperti lari-lari mereka suka bilang sakit di bagian tengah perut dan sempoyongan,” jelas Munaroh di ruang pemulihan RS Bhayangkara Cianjur.

Aris yang seorang pekerja serabutan tidak bisa berbuat banyak. Tetapi keinginan Aris dan istrinya untuk menyembuhkan anak kembarnya begitu kuat. Hasil dari pekerjaannya yang tidak menentu itu selalu disisihkan untuk ditabung sebagai bekal biaya operasi kedua anaknya. Tetapi selalu saja ada kebutuhan yang tidak terduga sehingga uang tabungan tersebut harus dipakai. “Dari dulu ingin sekali mengobati anak-anak, tetapi belum mampu karena terkendala biaya. Kita udah kumpul-kumpul (nabung) terus nggak jadi-jadi, ada kebutuhan (mendesak) lainnya,” cerita Munaroh.

Ternyata apa yang diniatkan Aris dan Munaroh selama 6 tahun terjawab sudah di Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur, Jawa Barat. Berbekal informasi dari Puskesmas di wilayah Sirna Galih, Sindangbarang, Cianjur Selatan tempat mereka tinggal, mereka sekeluarga berangkat mengikuti screening pasien yang diadakan sebeulmnya pada 16 November 2019.


Secara teratur, relawan Tzu Chi meneteskan Mydriatil (obat mata) secara berkala kepada pasien katarak sebelum mendapatkan tindakan operasi.


Para pasien diberikan arahan sambil menunggu giliran untuk operasi katarak.

Walaupun penuh keterbatasan, mereka berempat mengikuti screening dengan menggunakan sepeda motor dari Sindangbarang ke Cianjur yang berjarak 110 km yang ditempuh dalam waktu 4 jam. Kebahagiaan setelah screening pun dirasakan oleh Aris dan Munaroh, akhirnya penantian mereka akan berakhir karena anak kembar mereka lolos dan akan dioperasi oleh TIMA Indonesia.

Sebelum operasi, Aris, Munaroh, serta Luthfi dan Lathfi datang lebih awal (Jumat malam, 22 November 2019) untuk menginap di RS Bhayangkara Cianjur menggunakan motor supaya tidak terlambat pada operasi yang dijadwalkan pada tanggal 23 November 2019.

Setelah berhasil dioperasi, Luthfi dan Lathfi segera dibawa menuju ruang pemulihan. Setelah tersadar dari bius, keduanya menangis. Aris dan Munaroh yang bahagia setelah cemas menunggu terus menenangkan mereka. “Saya senang sekali akhirnya bisa dioperasi (hernianya) anak-anak saya. Dari bayi ingin sekali diobati, kami cari-cari informasi sana-sini. Akhirnya terwujud di sini,” kata Munaroh haru.


Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Pol Arios Bismark memberikan sambutan dalam peresmian Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur yang bekerja sama dengan Polda Jabar. 

Kecemasan Aris dan Munaroh akan kesehatan anak kembarnya perlahan-lahan sirna. Sebentar lagi setelah sembuh, Luthfi dan Lathfi akan bisa kembali belajar di Paud dan bermain dengan teman-temannya tanpa ada rasa sakit dan sempoyongan yang mengganggu keduanya lagi. “Program (baksos kesehatan) ini membantu banget. Kalau kaya warga seperti kita ya tidak bakalan terjangkau biaya operasinya karena sangat mahal. Buat makan aja susah,” ungkap Munaroh. Ia bersyukur karena doa-doanya selama ini akhirnya terjawab. “Terima kasih semuanya, saya sama suami tidak bisa membalas kecuali mendoakan para dokter dan relawan supaya sehat,” tandasnya.

Kepedulian dan Empati untuk Warga Cianjur
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 di Cianjur ini pun terlaksana berkat kerja sama Tzu Chi dan Polda Jabar. Dalam acara pembukaan baksos kesehatan yang berlangsung pada Sabtu, 23 November 2019, Kepala Bidang Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Pol Arios Bismark pun sangat mengapresiasi kegiatan ini dalam sambutannya.


Kebahagiaan salah satu pasien yang dibantu berjalan oleh relawan Tzu Chi setelah menjalani post op.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, karena kegiatan bakti sosial kesehatan ini merupakan wujud kepedulian dan empati kepada masyarakat khususnya warga Cianjur. Harapan kami baksos kesehatan ini akan memberikan manfaat bagi warga Cianjur terutama bagi yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” kata Kombes Pol Arios Bismark.

Selama tiga hari pelaksanaan baksos kesehatan TIMA Indonesia berhasil menangani 310 pasien dengan rincian 210 pasien katarak, 16 pterygium, 63 hernia, 17 minor lokal, 3 bibir sumbing, dan 1 pasien minor GA. Koordinator Baksos Kesehatan Tzu Chi, dr. Ruth O. Anggraeni juga sangat mengapresiasi dan berharap kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi bisa terus menjangkau masyarakat-masyarakat Cianjur dan sekitarnya yang memang membutuhkan layanan medis. “Pasien banyak berasal dari kecamatan-kecamatan yang tersebar di wilayah Kabupaten Cianjur. Pasien yang banyak kita tangani adalah pasien katarak dan kami berharap warga yang sudah berhasil kita tangani dijaga kesehatannya supaya dapat pulih dan bekerja kembali dengan baik,” kata dr. Ruth O. Anggraeni.


Selain mendapatkan pelayanan medis, para pasien juga menerima bingkisan sembako dari Tzu Chi yang diserahkan kepada keluarga pasien yang mengantar.

Hal senada juga diungkapkan Koordinator Relawan Tzu Chi Cianjur, Atat Sutardi yang senang bisa melaksanakan Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-129 bersama TIMA Indonesia dan relawan Tzu Chi Jakarta yang ikut serta membantu.  “Baksos kali ini lebih dikenal oleh masyarakat karena antusiasnya begitu besar. Relawan Cianjur juga ada peningkatan dengan banyaknya donatur, khususnya makanan. Kami dalam hal ini relawan Tzu Chi baik Jakarta dan Cianjur berharap para pasien yang mempunyai penyakit katarak, hernia, dan lain-lain bisa berhasil ditangani dan sembuh sehingga nantinya mereka bisa bersekolah, bekerja, dan beraktivitas kembali dengan baik,” ungkap Atat.

Setelah menjalani operasi, hari berikutnya para pasien juga melakukan post op (pemeriksaan pascaoperasi) pada Minggu, 24 November 2019. Selain mendapatkan layanan medis, para pasien juga menerima bingkisan sembako dari Tzu Chi Indonesia.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -