Perhatian untuk Para Pengungsi Rohingya

Jurnalis : Cin Cin Ong (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, JoThen Ing (Tzu Chi Medan), Supandi (Tzu Chi Aceh)

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan kepada para pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh di Kuala Langsa, Aceh.

Lebih dari seribu orang pengungsi Rohingya (Myanmar) dan Bangladesh yang terkatung-katung selama berbulan-bulan di tengah laut  akhirnya diselamatkan oleh para nelayan Aceh pertama kali pada Minggu (10/05/2015). Kondisi kesehatan para pengungsi ini sangat memprihatikan. Minimnya makanan dan air bersih selama di tengah laut membuat fisik mereka menjadi lemah dan terserang berbagai penyakit.

Kondisi ini menyentuh hati para relawan Tzu Chi Medan, Banda Aceh, dan Lhokseumawe.  Pada tanggal 23 Mei 2014, para relawan Tzu Chi Medan dan Tim Medis segera berangkat menuju ke Kuala Langsa untuk menggelar Baksos Kesehatan bagi para pengungsi di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa dan Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur, beserta penyerahan bantuan berupa 980 buah sarung, 1.008 buah celana dalam laki-laki, 564 buah tas kantong baju, 4 dus masker, 1 dus lotion anti nyamuk, 11 buah kipas angin, 10 set sambungan kabel 10 meter, dan obat-obatan. Kegiatan ini sebagai wujud keprihatinan dan kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi terhadap penderitaan yang dialami oleh para pengungsi Rohingya asal Myanmar dan Bangladesh.

Dalam Baksos Kesehatan ini Tzu Chi memberikan pelayanan kesehatan umum, THT, kulit, dan pemeriksaan khusus untuk Balita dan anak-anak. Sebanyak 575 pengungsi mendapatkan pengobatan ini.

Para pengungsi umumnya menderita dehidrasi (kekurangan cairan), lemas, penyakit kulit (gatal-gatal), tenggorokan, diare, lambung, dan sakit mata.

Adapun layanan kesehatan yang diberikan adalah pemeriksaan kesehatan umum, Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT), kulit, pemeriksaan khusus untuk Balita dan anak-anak serta pemberian vitamin dan obat-obatan. Sebanyak 575 orang pengungsi mendapatkan pengobatan ini. Para pengungsi umumnya menderita dehidrasi (kekurangan cairan), lemas, penyakit kulit (gatal-gatal), tenggorokan, diare, lambung, dan sakit mata.

Tempat Penampungan Pengungsian di desa Bayuen, Aceh.

Bakti Sosial Kesehatan ini melibatkan 17 orang dokter spesialis (THT, Kulit dan Anak) dan 1 orang dokter umum beserta 69 relawan. Meskipun sedikit terkendala dalam bahasa, namun, para relawan dan tim medis dapat mengatasinya dengan bantuan dari beberapa orang pengungsi yang dapat berbahasa Inggris dan Melayu sehingga baksos kesehatan ini bisa  berjalan dengan lancar dan baik. Seperti kata Master Cheng Yen, “Welas asih adalah kesediaan untuk bersumbangsih tanpa memikirkan kesulitan dan jerih payah yang harus dihadapi.” Hal ini pula yang dilakukan oleh para relawan Tzu Chi dalam meringankan beban para pengungsi ini.

Sabtu, 23 Mei 2014, para relawan Tzu Chi Medan dan Tim Medis segera berangkat menuju ke Kuala Langsa untuk menggelar Baksos Kesehatan bagi para pengungsi di Desa Kuala Langsa, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa dan Desa Bayeun, Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur.

Artikel Terkait

Perhatian untuk Para Pengungsi Rohingya

Perhatian untuk Para Pengungsi Rohingya

26 Mei 2015 Lebih dari seribu orang pengungsi Rohingya (Myanmar) dan Bangladesh yang terkatung-katung selama berbulan-bulan di tengah laut  akhirnya diselamatkan oleh para nelayan Aceh pertama kali pada Minggu (10/05/2015). Kondisi kesehatan para pengungsi ini sangat memprihatikan.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -