Sebersit Cahaya Bagi Mereka

Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat 2), Fotografer : Mery Hasan, Ami Haryatmi (He Qi Barat 2)


Ibu Hj. Alliah Febrianti, Ketua Panti Asuhan Mar Atun Solihah menyatakan bahwa selayaknya setiap insan mampu berjalan seiring dalam misi kemanusiaan.

“Selayaknya memang kita harus berjalan seiring dalam mengemban misi kemanusiaan. Saya sebagai pengurus Panti Asuhan Yatim bersama Ibu-ibu dari Yayasan Buddha Tzu Chi mengemban misi yang sama. Kali ini Ibu-Ibu dari Yayasan Buddha Tzu Chi dalam misi cinta kasihnya akan memberikan sumbangsih berupa pemeriksaan penglihatan dan pemberian kacamata bagi yang membutuhkan,” ucapan ini terlontar dari Ibu Hj. Alliah Febrianti, Ketua Panti Asuhan Mar Atun Solihah, dalam kata sambutan di depan 43 anak dan warga lanjut usia (lansia) yang hadir pada kegiatan Bakti Sosial yang diadakan oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2.

Sabtu, 23 Maret 2019, 7 orang insan Tzu Chi melakukan bakti sosial sederhana di Panti Asuhan Yatim Mar Atun Solihah yang berlokasi di Jl. Panjang, Jakarta Barat. Bakti sosial ini disebut sederhana karena hanya diikuti oleh 7 relawan Tzu Chi, mengingat panti tersebut tidak bisa menampung banyak orang.


Linda nampak bersemangat untuk ikut dalam pemeriksaan kesehatan penglihatannya.

Berawal dari kunjungan Silaturahmi beberapa bulan sebelumnya, relawan Tzu Chi tergerak untuk melakukan sesuatu yang bermakna. Dengan dikoordinatori oleh Ami Haryatmi, baksos dengan tema Sebersit Cahaya bagi mereka yang membutuhkan ini melakukan pemeriksaan kemampuan penglihatan kepada penghuni panti. Baksos ini juga memberikan bantuan kacamata bagi yang membutuhkan. Bingkai kacamata yang disumbangkan kali ini adalah hasil sumbangsih dari para relawan dan keluarganya.

Melihat Lebih Jelas

Sebagai ahli di bidang uji penglihatan mata dan penyediaan serta pemasangan lensa, Merry, relawan Tzu Chi dari Puri Media bersama Dewi membantu relawan memeriksa setiap penghuni panti.

Dalam kegiatan ini, para peserta terlihat sangat antusias. Dari semua yang hadir, ada 32 orang melakukan pemeriksaan dan 27 orang yang membutuhkan kacamata. Di antaranya ada gadis manis Linda yang selalu tersenyum diperiksa. “Saya tidak sabar, kapan kacamatanya jadi?” bisiknya malu-malu.


Relawan bernama Indhi mengajak anak-anak bersukacita dengan pelajaran bahasa dan mengaji.

Untuk kacamata baca, beberapa orang telah mendapatkan kacamata yang sesuai kebutuhan dan langsung bisa diterima dengan gembira. Untuk penyediaan lensa yang cocok lainnya membutuhkan waktu, maka beberapa hari setelah pemeriksaan, kacamata baru akan diserahkan.

Dalam Baksos kacamata ini, relawan Tzu Chi tidak hanya mengemban misi kesehatan, tapi juga misi pendidikan, dengan mengajarkan Bahasa Inggris dan Mandarin secara sederhana. Yang dilakukan oleh relawan Indhiyah Purnamisari.


Kegiatan dengan tema Sebersit Cahaya bagi mereka yang membutuhkan ini bermula dari uji penglihatan.

Relawan yang biasa dipanggil Indhi ini mengatakan, “Kegiatan ini sangat bermanfaat menyambung tali silaturahmi, anak-anak juga menjadi antusias dalam belajar. Dengan kacamata yang disumbangkan semoga bisa menjadi semangat bagi mereka untuk belajar dan meningkatkan prestasinya. Dan bagi para lansia yang mendapatkan kacamata baca, bisa menjadi sarana untuk membaca kitab suci.”

Senada yang dikemukakan Indhi, Ibu Hj. Alliah Febrianti juga menyatakan, “Masyarakat di sini, terutama anak-anak belum peduli terhadap kesehatan penglihatan. Hal ini terkondisi karena tidak mudah mencari tempat untuk pemeriksaan. Mungkin ada beberapa Optik yang menyediakan, namun masyarakat tidak merasa leluasa untuk memanfaatkan layanan Optik.”


Relawan bernama Felita, Natalia, Ami Haryatmi turut merasakan kebahagiaan penerima kacamata.

Bagi Hj. Alliah Febrianti, kegiatan baksos seperti ini juga jarang dilakukan dan memberikan “Kami berharap ke depannya bisa diadakan lagi. Karena hal ini bisa menjadi cahaya bagi mereka yang penglihatannya kurang tajam. Bagi anak-anak bisa membantu dalam pelajaran di Sekolah. Bagi para lansia bisa meningkatkan kemampuan membaca kitab suci, sehingga mereka tidak hanya merasakan manfaat secara kasat mata, tapi semoga bisa jadi cahaya bagi nurani mereka,” imbuhnya. Harapan tersebut bisa menjadi semangat bagi Insan Tzu Chi untuk lebih inovatif dalam melakukan kegiatan yang menginspirasi dan membuahkan manfaat yang lebih besar.

Dengan melihat senyum anak-anak dan kegembiraan para lansia yang mendapatkan kacamata baru, menjadikan Insan Tzu Chi merasa penuh berkah kebahagiaan. Seperti yang diungkapkan oleh Master Cheng Yen bahwa: Kehidupan yang penuh berkah dan kepuasan adalah ketika kita mampu menjadikan kegembiraan orang lain sebagai kebahagiaan diri sendiri.”


Editor: Metta Wulandari


Artikel Terkait

Sebersit Cahaya Bagi Mereka

Sebersit Cahaya Bagi Mereka

26 Maret 2019

Dengan kacamata yang disumbangkan semoga bisa menjadi semangat bagi mereka untuk belajar dan meningkatkan prestasinya. Dan bagi para lansia yang mendapatkan kacamata baca, bisa menjadi sarana untuk membaca kitab suci,” harap relawan dalam baksos.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -