Sehat Kartiniku di Usia Lansia

Jurnalis : Lily Tedja (He Qi Pusat), Fotografer : Antica, Sandi (He Qi Pusat)


Veriyanto, Ketua Xie Li Cikarang, serta dan Koerniawan, koordinator acara sedang memberikan briefing tugas di lapangan kepada relawan sebelum baksos dimulai.


Ibu kita Kartini

Putri Sejati

Putri Indonesia

Harum Namanya

Lagu Ibu Kita Kartini berkumandang mengawali baksos degeneratif ke-3 yang digelar di SDN 01 Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Minggu 21 April 2019. Cuaca yang berawan tipis sangat mendukung baksos yang digelar oleh relawan Tzu Chi di Xie Li Cikarang ini.

Baksos yang diadakan bertepatan dengan Hari Kartini ini diikuti oleh sebanyak 119 pasien. Sebanyak 57 relawan pun bergotong royong menyukseskan baksos ini dengan dibantu oleh 7 dokter, 4 apoteker, 5 tenaga teknis kefarmasian, dan 13 perawat.


Pasien Ibu Dewi sedang mengikuti pengobatan dengan sukacita. Ia bahagia sekali karena sudah dapat beraktifitas kembali seperti semula.

Sejak pukul 07.00 WIB, relawan sudah mulai berkumpul dan memulai persiapan serta briefing dari Ketua Xie Li Cikarang, Veriyanto serta koordinator acara Koerniawan. Sejam kemudian, pukul 08.00 WIB, para pasien pun mulai berdatangan. Maka dimulailah kesibukan para relawan berbagi kasih dengan para pasien.

Salah seorang pasien Ibu Dewi yang menderita asam urat, kolesterol serta gula yang melewati ambang batas normal bersyukur dengan baksos degeneratif ini.

“Saya sangat bersyukur sekali dengan adanya pengobatan di tempat kami  sehingga saya bisa sembuh dan kembali jalan dan beraktifitas seperti semula.”


Di sela kesibukannya sebagai tim ZSM, Ricky menyempatkan diri untuk menbantu tim konsumsi membagikan teh bagi relawan lainnya yang tengah bertugas. 

Sebelum pengobatan, Ibu Dewi tidak bisa melakukan aktivitas di rumah. Setelah pengobatan kedua ia pun sudah bisa melakukan aktivitas seperti sedia kala. Suaminya juga selalu menyemangatinya agar melakukan senam anti stroke yang pernah di peragakan tim guan huai serta gerakan senam lainnya. Ibu Dewi berharap agar kegiatan ini rutin dilaksanakan beberapa kali dalam setahun agar warga Sukaraya senantiasa sehat.

Semangat Kartini

Semangat Kartini bukan hanya dirasakan oleh kaum perempuan saja, semangat Kartini juga terlihat pada setiap insan relawan Tzu Chi. Ricky salah satunya, tim dokumentasi kegiatan Tzu Chi atau yang biasa disebut Zhen Shan Mei,(ZSM) dalam pengambilan gambar gerak (video).


Sandy mendukung tim ZSM dalam pengambilan foto di acara baksos.

“Saya sangat senang bisa menjadi bagian dari ZSM yang awalnya dari hobby pengambilan gambar ternyata bisa bermanfaat bagi orang lain. Dengan berada di tim ZSM saya bisa melihat semua bagian dan kegiatan seluruh personal dan kegiatan di baksos,” kata Ricky yang di sela-sela pengambilan gambar, masih menyempatkan diri membantu relawan di bagian konsumsi.

Semangat yang luar biasa juga terlihat pada Sandy, seorang relawan kembang yang semangatnya tidak pernah padam. Yang mana setiap diminta bantuannya untuk membantu tim ZSM, jawabannya selalu ‘ok saya bersedia’. Sandy bekerja sebagai kontraktor,  dan menyenangi fotografi. Yang sangat dikagumi dari Sandy, ia selalu mengajak istrinya, Ria dan anak mereka, Priska untuk bersumbangsih dalam baksos.


Riska, relawan kembang bersemangat dan berkomitmen menjadi barisan relawan Tzu Chi.

“Saya mengenal Yayasan Buddha Tzu Chi kurang lebih satu tahun yang lalu dari salah satu relawan Tzu Chi dan sangat suka dengan babaran Dharma Tzu Chi dalam wujud pelaksanaan di kehidupan sehari-hari  di mana Tzu Chi adalah wujud cinta kasih universal yang lintas agama. Kedepannya saya akan selalu siap mensupport kegiatan Tzu Chi,” ujar Sandy dengan semangat yang terpancar dalam dirinya.


Sukacita relawan menemani pasien dalam menjalani pengobatan.

Kartini lainnya yang tidak kalah semangatnya adalah Riska, relawan kembang yang adalah seorang guru PAUD di salah satu sekolah swasta di Cikarang. Riska mengenal Tzu Chi  saat ada acara lari pagi di Perum Jababeka yang melintasi Hollywood Junction beberapa waktu yang lalu. Kehadiran tenda Tzu Chi dan melihat relawan Tzu Chi yang sedang mendaur ulang sampah membuatnya tertarik untuk mendekat dan bertanya-tanya tentang apa yang relawan lakukan.

Kebetulan Riska mempunyai banyak jeriken bekas oli dan berniat menyumbangkannya ke Xie Li Cikarang. Ketika dihubungi kembali oleh Marlina, relawan Tzu Chi, dengan antusias Riska pun bergabung dalam baksos di Sukaraya ini dari baksos pertama hingga baksos ketiga kali ini. Ia juga telah memiliki komitmen untuk mengikuti pelatihan relawan Abu Putih untuk menambah barisan relawan Tzu Chi.


Helen, dengan sukacita memberikan penjelasan kepada warga tentang tata cara permohonan bantuan pengobatan katarak dan transpalansi kornea.

“Saya sangat gembira dan bersyukur dapat menjadi relawan Tzu Chi karena di Tzu Chi tidak memandang suku dan agama serta merupakan ladang untuk melatih kesabaran dan bisa melihat lebih banyak di masyarakat serta menolong sesama saudara kita. Walaupun sangat terasa capek di acara baksos ini tapi memicu semangat saya untuk ikut terus berpartisipasi. Yang terpenting dapat melatih menghormati yang lebih tua dan melihat pasien yang sudah lansia yang ada seperti melihat orang tua kita sendiri,” ungkapnya dalam ramah tamah bersama relawan ZSM.  Setelah menjadi relawan AP Riska sj juga berniat berkontribusi untuk mengajak teman dan saudara-saudaranya untuk ikut menambah barisan relawan Tzu Chi.


Semangat, serius dan teliti, itulah yang terlihat pada relawan di bagian input data.

Sementara itu semangat relawan juga dapat dilihat di bagian pelayanan pasien. Dengan sukacita relawan menbantu pasien yang kurang mampu menuntun mereka dari pendaftaran sampai pengambilan obat. Terlihat juga antusias pasien dalam suka cita menyambut kegiatan baksos kali ini, warga yang bukan dari Desa Sukaraya bahkan mampir ke lokasi baksos untuk mencari informasi bagaimana mengatasi penyakit yang mereka derita seperti katarak dan pasien transplantasi kornea. Mereka meminta informasi prosedur meminta bantuan Tzu Chi dan diarahkan oleh relawan Tzu Chi dengan suka cita.  Demikian juga dengan relawan bagian input data, mereka bekerja dengan serius dan semangat dalam mengisi data seteliti mungkin.

 

Suasana saat penyuluhan tentang pelestarian lingkungan dengan harapan agar para pasien mempunyai kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan.

Adapun di ruang penyuluhan, pasien dibimbing dan dibangkitkan kesadaran tentang pelestarian lingkungan, bahaya pencemaran dan bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat dan menjaga rumah kedua kita, dunia yang hijau dan asri.

Wariskan anak kita sebuah dunia yang bersih

Wariskan anak kita sebuah sungai  yang jernih

Wariskan anak kita sebuah langit yang biru

Wariskan anak kita padang rumput yang hijau

Tidak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12.00 WIB, dan selesailah acara baksos kali ini. Dengan sukacita relawan kembali membereskan  peralatan dan membersihkan lokasi acara. Walapun lelah dan penuh peluh keringat, namun kebahagiaan terpancar di wajah mereka.


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Baksos Tzu Chi Palembang, Memacu Warga untuk Hidup Lebih Sehat

Baksos Tzu Chi Palembang, Memacu Warga untuk Hidup Lebih Sehat

10 September 2019

Dengan perasaan bahagia, juga diiringi cuaca cerah, Tzu Chi Palembang kembali mengadakan bakti sosial degeneratif tahap III, Minggu 1 September 2019.

Sehat Kartiniku di Usia Lansia

Sehat Kartiniku di Usia Lansia

26 April 2019

Lagu Ibu Kita Kartini berkumandang mengawali baksos degeneratif ke-3 yang digelar di SDN 01 Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi, Minggu 21 April 2019. Cuaca yang berawan tipis sangat mendukung baksos yang digelar oleh relawan Tzu Chi di Xie Li Cikarang ini.

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -