Sekarang Lingkungan Kami Jauh Lebih Rapi, Lebih Lestari, Lebih Indah

Jurnalis : Moses Silitonga (Tzu Chi Sinar Mas) , Fotografer : Moses Silitonga, M. Rizal (Tzu Chi Sinar Mas)


Suasana lingkungan pondok tampak asri, bersih, dan indah.

Semangat pelestarian lingkungan terlihat begitu jelas ketika mata tertuju pada pekarangan rumah warga di sekitar wilayah Xie Li Sumatera Utara. Tanaman bunga, terong, cabai, sawi, selada hingga tanaman obat-obatan keluarga menghiasi pekarangan rumah warga.

Memang, berbagai cara dapat kita lakukan untuk melestarikan lingkungan, seperti dengan memanfaatkan lahan di sekitar rumah untuk menanam tanaman organik. Dengan memanfaatkan lahan ini, pekarangan di sekitar pemukiman warga dapat menjadi lebih asri dan indah.

“Sekarang lingkungan kami jauh lebih rapi, lebih lestari, lebih indah, jauh dari sampah-sampah, lebih bagus dari yang sebelumnya. Kami warga di sini semangat ikut kegiatan tanam menanam ini,” ungkap Winda Sari salah seorang warga pondok.


Relawan Dharma Wanita sedang berkunjung ke salah satu pondok dan memberikan penilaian untuk Lomba Gerakan Kebersihan Terpadu.


Senyum bahagia warga dan relawan ketika memanen hasil tanaman.

Xie Li Sumatera Utara adalah salah satu wilayah komunitas relawan Tzu Chi Sinar Mas yang telah mengajak warga sekitar untuk turut berpartisipasi menanam di pekarangan rumah. Melalui kegiatan pelestarian lingkungan ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi kehidupan sehari-hari warga di sekitar Perkebunan Sinar Mas wilayah Sumatera Utara ini.

“Sudah lima bulan ini saya menanam. Pengeluaran saya untuk kebutuhan dapur jadi berkurang sekarang. Cabai tidak beli, sayuran tidak beli,” ujar Watnita warga pondok di lokasi yang berbeda.

Dengan menanam tanaman hortikultura, warga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan-bahan makanannya secara mandiri, tak jarang juga dapat memberi tambahan pemasukan keluarga. Jika hasil panen sedang melimpah, warga memberikan hasilnya kepada tetangga atau relawan hingga dibeli oleh pedagang keliling.


Relawan sedang mengunjungi dan melihat suasana lingkungan pondok.


Pengumuman dan penyerahan hadiah.

Warga sekitar memberikan respon positif atas gerakan kepedulian lingkungan ini. Warga dengan antusias menanam dan memperindah pekarangan rumah mereka. Dengan adanya kegiatan ini, warga pun jadi memiliki kegiatan positif untuk dilakukan pada pagi hari atau sore hari.

Sebagai wujud apresiasi terhadap semangat warga, lomba “Gerakan Kebersihan Terpadu” telah rutin dilaksanakan oleh Mulayanto Ketua Xie Li Sumatera Utara bersama dengan relawan lainnya. Pengumuman perlombaan kali ini dilaksanakan pada 2 September 2019 di Padang Halaban, Sumatera Utara.

Perlombaan dibagi ke dalam dua wilayah perlombaan, yaitu wilayah Utara dan Selatan dengan masing masing terdiri 3 kategori perlombaan. Yaitu kebersihan individu (rumah), kebersihan lorong (jalan menuju ke rumah warga) dan juga kebersihan pondok (keseluruhan rumah warga dalam satu pondok).


Relawan berfoto bersama di depan Saung Penghancur Sampah Plastik, tempat relawan mimilah dan mencacah sampah plastik hingga menjadi paving block.


Pemanfaatan sampah organik salah satunya adalah digunakan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos.

“Perlombaan ini bukan tentang menang atau kalahnya, tetapi untuk membangkitkan semangat bekerjasama antara relawan dan warga untuk mencapai satu tujuan, yaitu pondok yang rapi, bersih dan indah,” ungkap Sucipto relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Sumatera Utara.

Kegiatan kepedulian lingkungan tidak hanya berhenti sampai pada kegiatan pemanfaatan pekarangan saja. Kegiatan pemanfaatan sampah juga telah dilaksanakan oleh relawan Xie Li Sumatera Utara. Dengan dukungan dari relawan Dharma Wanita, para relawan telah melakukan pengumpulan dan pemanfaatan sampah organik dan anorganik.


Relawan sedang memasok paving block hasil pemanfaatan sampah plastik untuk digunakan di salah satu bangunan masjid.

Sampah organik telah dimanfaatkan relawan dan warga untuk menjadi bahan pupuk kompos, yang kemudian akan digunakan sebagai pupuk tanaman di pekarangan rumah. Sementara itu sampah organik seperti botol plastik telah digunakan relawan untuk sebagai bahan pembuatan paving block. Diawali dengan pengumpulan, sampah plastik kemudian dicacah hingga akhirnya dijadikan bahan campuran pembuatan paving block. Selain itu, sampah botol plastik juga telah dimanfaatkan sebagai media untuk menanam tanaman hidroponik.

“Lakukan upaya pelestarian lingkungan sebagai wujud rasa sayang kepada Bumi ini”

-Master Cheng Yen-

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Sekarang Lingkungan Kami Jauh Lebih Rapi, Lebih Lestari, Lebih Indah

Sekarang Lingkungan Kami Jauh Lebih Rapi, Lebih Lestari, Lebih Indah

12 September 2019

Semangat pelestarian lingkungan terlihat begitu jelas ketika mata tertuju pada pekarangan rumah warga di sekitar wilayah Xie Li Sumatera Utara. Tanaman bunga, terong, cabai, sawi, selada hingga tanaman obat-obatan keluarga menghiasi pekarangan rumah warga.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -