Semangat Menyambut Kenaikan Kelas

Jurnalis : Jensen (He Qi Pusat), Fotografer : Relawan Tim Teratai (He Qi Pusat)

doc tzu chi

Gathering anak asuh kali ini temanya adalah Menyelenggarakan Kenaikan Kelas Bersama. Relawan Tim Teratai mengajak anak-anak memainkan beberapa permainan yang membuat mereka lebih semangat.

Tim Teratai (relawan yang aktif dalam misi amal dan pendidikan di He Qi Pusat) kembali mengadakan gathering bulanan anak asuh yang diadakan di lantai enam, ITC Mangga Dua. Berhubung acara bertepatan dengan kenaikan kelas anak asuh, Tim Teratai kali ini, (2 Juli 2017) membawakan tema Menyelenggarakan Kenaikan Kelas Bersama.

Pada pukul 8 pagi, sejumlah 45 anak asuh dan 12 relawan Tzu Chi telah hadir untuk melangsungkan kegiatan. Anak asuh yang hadir kali ini relatif lebih sedikit dibanding bulan sebelumnya karena masih banyak yang sedang berlibur di kampung halaman mereka. Namun hal ini tidak membuat semangat relawan Tim Teratai menurun.

Sebelum acara dimulai, para mentor dan anak asuh seperti biasanya memberikan hormat sebanyak tiga kali kepada master Cheng Yen terlebih dahulu. Seusai memberikan penghormatan, acara pertama diiringi dengan menyimak sebuah video singkat kilas balik Tim Teratai selama satu tahun. Video tersebut dibuat oleh Tirta, anak asuh yang kini telah menjadi anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi).

Acara dilanjutkan dengan bermain sebuah permainan sederhana. Cara bermainnya, setiap anak asuh harus memilih satu teman lainnya sebagai pasangan dan mereka berdua memilih sebagai Hijau atau Hitam.

“Ketika saya berkata Hitam, maka yang Hitam menepuk tangan si Hijau. Demikian juga sebaliknya. Menepuknya tidak usah terlalu keras, sehingga tidak melukai teman,” ujar relawan Jensen yang membawakan acara permainan.

Tujuan dari permainan ini sendiri adalah untuk melatih konsentrasi setiap anak asuh di pagi hari. Seusai permainan pertama, acara dilanjutkan dengan menyimak pertunjukan Isyarat Tangan, salah satu misi budaya humanis Tzu Chi yang dibawakan oleh enam anggota Tzu Ching (relawan muda-mudi Tzu Chi) dari He Qi Timur.

Anggota Tzu Ching (relawan muda-mudi Tzu Chi) dari He Qi Timur tampil membawakan lagu isyarat tangan.


Para mentor Tim memberikan ucapan selamat kepada seluruh anak asuh karena telah naik ke kelas yang lebih tinggi. Para mentor pun juga membagikan setiap anak asuh sepotong kue.

Pada masa awal dibentuknya Tzu Chi, master Cheng Yen berkunjung ke rumah sakit Tzu Chi di Hualien dan pada saat itu, Master mengalami kesulitan untuk berkomunikasi kepada salah satu pasien karena sakit parah. Oleh sebab itu, Master mengimbau kepada muridnya untuk mempelajari Isyarat Tangan. Budaya tersebut masih diwariskan hingga saat ini.

Setelah menyimak pertunjukan mengagumkan yang dipentaskan oleh Tzu Ching, anak asuh dan para relawan semua bertepuk tangan karena terkesan. Acara pun berlanjut dengan menyimak ceramah master yang bertajuk "Jangan membuang makanan". Di dalam ceramahnya, Master berpesan untuk makan 80% kenyang dan menghargai makanan sebab di tempat lain banyak orang yang kekurangan.

Setelah menyimak ceramah Master Cheng Yen, acara dilanjutkan dengan memainkan sebuah game penyocokan inisial. "Cara bermainnya adalah jika teman-teman sekarang duduk berdasarkan nomor kelompok, sekarang coba duduk berdasarkan bulan lahir kalian," Ujar Jensen.

“Selain berkumpul berdasarkan bulan lahir, kalian juga berkumpul berdasarkan golongan darah dan huruf akhir tanggal lahir masing-masing,” tambahnya.

Permainan kali ini bertujuan agar setiap anak asuh lebih mengenal satu sama lain karena mereka semua adalah satu keluarga. Diujung acara, para mentor Tim Teratai memberikan ucapan selamat kepada seluruh anak asuh karena telah naik ke kelas yang lebih tinggi. Dan para mentor pun memberikan setiap anak asuh sepotong kue.

Setelah menikmati hidangan, acara ditutup dengan doa bersama dan kembali memberi hormat kepada master Cheng Yen agar setiap manusia memiliki hati yang jernih, dapat mewujudkan masyarakat yang damai, dan dunia bebas dari bencana. Anak asuh dan para relawan Tim Teratai turut bersuka cita atas acara gathering ini.

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -