Sentuhan Cinta Kasih Tzu Chi kepada Warga Kelurahan Krendang

Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Pusat), Fotografer : Suyanti Samad (He Qi Pusat)

Pada baksos hari ini, Dokter Indira Ong menjelaskan karena faktor usia tua, pasien harus memodifikasi gaya hidup, gaya makan, olahraga, istirahat yang cukup dan harus mengerti dan tidak berharap dengan bantuan obat maka penyakit bisa langsung sembuh.

Setelah beberapa hari Jakarta diguyuh hujan, Sabtu di minggu pertama bulan Februari, relawan komunitas Jembatan Lima kembali merajut jalinan jodoh dengan Sekolah Sinar Dharma. Kegiatan kali ini adalah berupa bakti sosial penyuluhan dan pengobatan gratis bagi penyakit degeneratif (penyakit yang timbul karena faktor usia tua) untuk warga RW 02, Kelurahan Krendang, Jembatan Lima, Jakarta Barat. Baksos pengobatan gratis ini adalah bentuk kerjasama lanjutan dengan Sekolah Sinar Dharma. Pengobatan gratis ini akan dilaksanakan selama 3 bulan secara rutin.

Setiap ruangan, baik ruang kelas maupun ruang kosong (depan) Sekolah Sinar Dharma digunakan sebagai tempat penyuluhan dan pengobatan gratis penyakit degeneratif. Kegiatan ini didukung oleh 36 orang relawan Tzu Chi, 6 orang dokter umum, 1 orang dokter gigi, 1 orang perawat, 3 orang apoteker, dan 7 orang mahasiswa kedokteran Ukrida yang membantu di bagian tensi tekanan darah, analisa laboratorium kadar gula darah dan apoteker. kegiatan yang berlangsung dari pukul 8 pagi hingga sekitar pukul 11.30 siang ini telah berhasil memeriksa sebanyak 160 pasien.

Di mulai dari meja pendaftaran, para pasien didata, diberi no urut antrian, kertas resep dan diukur berat badan dan tinggi badan. Kemudian menuju ke meja pengukuran tekanan darah, yang didampingi dan dituntun para relawan Tzu Chi. Para dokter TIMA dalam baksos ini tidak hanya sekadar memeriksa kesehatan pasien dan menuliskan resep, tetapi dengan penuh kesabaran mendengarkan keluhan pasien dan memberikan penjelasan atas kondisi kesehatan pasien. Pada meja pengambilan obat, para pasien juga dijelaskan dengan seksana tentang cara pemakaian obat dan jenis makanan yang harus dihindari. Ini adalah wujud sentuhan cinta kasih relawan Tzu Chi pada warga Kelurahan Krendang Jembatan Lima.

Sebelum para pasien diperiksa oleh tim dokter TIMA, Dokter Yasavati memberikan penyuluhan tentang penyakit degeneratif.

Salah satu pasien adalah Tjhai Miau Cu (53) warga RT 04/RW 02 Krendang Utara mengeluh ganguan lambung. Hasil pemeriksaan dokter menyarankannya untuk menjaga pola makan yang sehat, olahraga, istirahat yang cukup dan terpenting adalah mengkonsumsi obat sesuai dengan resep dokter.

Hal yang sama juga dilakukan oleh dokter TIMA yang memeriksa dan menyarankan opa Wahyudin (60) warga RT 12/RW 02 Krendang Timur, agar menjaga pola hidup sehat, pola makan yang teratur, banyak minum, menjaga kesehatan, olahraga dan menghabiskan obat yang diberikan hari ini selama 1 bulan sesuai dengan kadar dan resep dokter. Selama ini opa Wahyudin selalu merasakan pusing, badan pegel, juga merasakan susah bangun dari tempat duduk.

Dokter Serwi Winoto menyarankan kepada para pasien untuk melatih otot kaki yang sudah kaku dengan rajin berolahraga.

Rasa kepedulian, sentuhan cinta kasih, juga dirasakan oleh Kevin Desmont (20), seorang mahasiswa Ukrida semester 3, diajak oleh dokter Yasavati Kurnia MS di baksos hari ini. Ia yang membantu di bagian tensi mengatakan, kebanyakan pasien menderita penyakit darah tinggi (hipertensi), yang disebabkan pola makan yang tidak sehat dan tidak teratur juga makan makanan yang banyak mengandung garam. Juga asam urat, dan mylegia (kaki sakit tidak bisa jalan). Hasil pemeriksaan tekanan darah diperoleh adalah banyak yang jauh diatas normal.

Demikian juga yang dirasakan oleh seorang pengurus yayasan Sekolah Sinar Dharma, Satria Dharma (40). Ia menerima ladang berkah untuk melaksanakan kegiatan di sekolahnya. Kesulitan yang dihadapi adalah pendataan warga kelurahan Krendang dan sosialisasi tentang baksos ini kepada warga. “Baksos hari ini adalah baksos pertama kali diadakan di sekolah ini, kita tidak melibatkan siswa siswi membantu, hanya beberapa warga dan hanya 10 guru terutama guru piket hari ini,” jelasnya.

Dengan berbaur ke dalam kehidupan bermasyarakat dan melakukan sesuatu secara nyata, barulah kita dapat mengenal kehidupan yang sesungguhnya. Baksos hari ini dihrapkan dapat bermanfaat tidak hanya untuk para pasien namun lebih penting bagi para relawan itu sendiri.

Artikel Terkait

Kepedulian Kepada Masyarakat Sekitar

Kepedulian Kepada Masyarakat Sekitar

12 Agustus 2015

Sabtu, 8 Agustus 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinarmas mengadakan bakti sosial (baksos) kesehatan umum bagi masyarakat di sekitar Kelurahan Lubuk Gaung, Dumai, Riau. Sebanyak 210 orang warga memperoleh pengobatan secara gratis.

Baksos Kesehatan untuk Warga Kampung Sawah

Baksos Kesehatan untuk Warga Kampung Sawah

01 Oktober 2015
Dalam kunjungan kasih ke rumah para lansia ini, tim dokter dan relawan Tzu Chi mesti berjalan kaki di bawah terik matahari yang menyengat. Mereka juga harus keluar-masuk gang-gang sempit, menyusuri tanah-tanah yang becek, dan gunungan sampah yang berbau tak sedap untuk mendatangi rumah yang tertera dalam data survei.
Baksos untuk Warga Desa Besar

Baksos untuk Warga Desa Besar

17 September 2015 Bertempat di Gereja HKBP Huria, Desa Besar, Sumatera Utara, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas bekerjasama dengan PT Inti Bangun Sejahtera (IBS) mengadakan Bakti Sosial Kesehatan (Kulit, THT, dan Mata) bagi masyarakat sekitar. Baksos kesehatan ini pada umumnya diikuti oleh para pasien yang telah berusia lanjut.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -