Setetes Cinta Kasih untuk Indonesia yang Terus Tumbuh

Jurnalis : Frawati (Tzu Chi Jambi), Fotografer : Frawati (Tzu Chi Jambi)

donor darah jambi

Pada Minggu, 16 Agustus 2015, insan Tzu Chi Jambi kembali menyelenggarakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dengan mengusung tema “Cinta Kasih untuk Indonesia”.

“Manfaatkanlah setiap detik untuk bersumbangsih, himpunlah niat baik setiap orang, dengan cara demikian kita dapat membentuk dunia yang lebih baik, indah dan harmonis.”

-Kata Perenungan Master Cheng Yen

Pada Minggu, 16 Agustus 2015, insan Tzu Chi Jambi kembali menyelenggarakan kegiatan donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI). Kegiatan ini merupakan kali keduanya diadakan di Kantor Penghubung Tzu Chi Jambi yang berada di dekat Terminal Rawasari. Mengusung tema “Cinta Kasih untuk Indonesia”, kegiatan donor darah ini telah dimulai sejak pukul 9 pagi.

Pada hari itu, sebanyak 63 orang turut mendonorkan darahnya. Sebagian besar dari peserta tersebut adalah mahasiswa. Tak hanya itu, relawan Tzu Chi juga menyediakan tempat bagi para donor untuk menuangkan celengan bambu mereka.

donor darah jambi

Kegiatan dapat berlangsung dengan baik berkat kesatuan hati antara relawan Tzu Chi, petugas PMI serta mahasiswa yang ikut membantu.

Keinginan berdonor telah ada sejak tiga bulan lalu dalam hati Novi. “Tapi hb-nya (kadar hemoglobin dalam darah –red) rendah,” cerita Novi. Namun, pada kesempatan kali ini, Novi akhirnya dapat mendonorkan darahnya. Seolah tak ingin ketinggalan untuk menolong sesama, dua personil Polairut Jambi, Rexi dan Rudini juga ikut mendonorkan darah mereka dalam kegiatan donor darah Tzu Chi Jambi.

Sembari membantu jalannya donor, salah satu petugas PMI terus menyemangati para calon donor untuk terus mendonorkan darahnya. “Manfaat dari donor darah adalah kita sehat, orang selamat. Kita juga membantu orang yang membutuhkan. Tak hanya itu, darah lama akan berganti menjadi darah baru yang baik untuk tubuh,” ujar petugas PMI tersebut kepada para calon donor.

Benar saja yang dikatakan oleh petugas tersebut. Hendra, pria berumur 53 tahun telah berulang kali mendonorkan darahnya. Hari itu, tepat donor darah ke-55 yang dia jalani. Bukannya tanpa alasan, Hendra mengungkapkan manfaat dari donor darah secara rutin. “Badan menjadi lebih ringan dan segar seperti sehabis bangun tidur,” ceritanya.

Bersama-sama Bersumbangsih

Ruangan tempat berdonor darah juga dipenuhi oleh insan Tzu Chi yang membantu jalannya donor darah. Namun, ada juga yang tengah mengantri untuk mendonorkan darahnya. Mereka adalah pasangan Suradi dan Erlina yang baru saja menjadi relawan. Mereka datang bersama putrinya ini mengenal Tzu Chi melalui siaran DAAI TV.  “DAAI TV banyak sekali memberikan informasi” papar Suradi.

Sejak menyaksikan DAAI TV tersebut, Suradi dan istrinya menjadi tertarik mengikuti kegiatan di Tzu Chi. Dia juga mengetahui mengenai bantuan pengobatan yang diberikan Tzu Chi kepada anak temannya yang mengalami jantung bocor. “Saya kan tidak bisa bantu uang, jadi bantu tenaga saja. Melalui sumbangsih ini saya seperti mencari ketenangan lewat sini,” ceritanya.

donor darah jambi

Suradi dan Erlina ikut mendonorkan darahnya. Mereka mengenal Tzu Chi melalui tayangan inspiratif yang ditayangkan oleh DAAI TV.

Kegiatan ini juga diisi dengan sharing dari Rusman, salah satu relawan Tzu Chi yang aktif di bidang amal. Rusman menceritakan mengenai kegiatan survei kasus kepada para donor.

Kegiatan pada hari itu dapat terselenggara berkat kesatuan hati antara para relawan Tzu Chi, petugas PMI serta mendapat bantuan dari para mahasiswa. Para mahasiswa tersebut tak hanya ikut menyumbangkan tenaga menyiapkan kelangsungan kegiatan donor darah, tapi juga ikut mendonorkan darahnya untuk ikut membantu sesama.

Insan Tzu Chi berharap kegiatan serupa dapat terus berlangsung sehingga semua orang memiliki kesempatan bersumbangsih. Tak hanya itu, juga semakin banyak insan yang ikut terinspirasi untuk meringankan penderitaan sesama.  


Artikel Terkait

Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -