Siswa Tzu Chi Secondary School Mementaskan Drama Pentingnya Berbakti Kepada Orang Tua

Jurnalis : Chrestella Budyanto (Tzu Chi School), Fotografer : Nicholas Travis Kawi (Tzu Chi School)


Adegan makan malam bersama di restoran.

Pada tanggal 10 September lalu, para siswa kelas 11 di Tzu Chi Secondary School mengadakan acara pementasan yang berfokus kepada pembelajaran mengenai pentingnya komunikasi. Dalam penyampaiannya, para siswa menggunakan berbagai sarana pertunjukan seni dari teater, tarian, hingga musik, dan nyanyian. 

Salah satu pertunjukan yang paling menyentuh hati adalah pementasan drama teatrikal bertemakan keluarga, yang berfokus kepada hubungan antara ayah dan anak. Pertunjukan ini mengangkat isu yang sangat sering kita jumpai, yakni kurangnya komunikasi antara anak dan orang tua, yang diakibatkan oleh sibuknya anak dengan gadget maupun smartphone mereka masing-masing. 

Jalan cerita diawali oleh seorang ayah berusia 70 tahun yang sedang berulang tahun dan berkeinginan untuk merayakan hari spesial ini bersama kedua anaknya. Sayangnya, bukan hanya anak-anaknya lupa akan ulang tahunnya, tetapi mereka datang terlambat ke acara makan malam, lalu sibuk berkomunikasi dengan smartphone mereka ketimbang berbicara dengan sang ayah.

 

Sang ayah jatuh pingsan di tengah keramaian.

“Kita sengaja memilih ceritanya makan malam dengan keluarga, karena masing-masing dari kita kan setiap hari makan bersama, supaya penonton yang melihat juga bisa mudah mengerti dan merasakan situasi yang terjadi,” kata Gilbert Tanusli, kelas 11 Compassion, yang menulis skript dari drama ini. 

Sang ayah pun rela hidup sendirian di pinggiran kota, ketika kedua anaknya sibuk bekerja menjalani hari-hari di kota metropolitan. Kesibukan anak-anaknya inilah yang membuat mereka terkesan melupakan ayahnya.  

Suatu saat, sang ayah terjatuh di jalanan dan ketika sampai di rumah sakit, kedua anak ini akhirnya menemukan fakta bahwa ayahnya menderita penyakit misterius. Hal ini membuat anak-anak ini tersadar, kalau sudah banyak waktu yang terbuang sia-sia, yang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mengurus dan menyayangi orang tua. Selain menjaga hubungan lewat komunikasi tidak langsung, menghabiskan waktu bersama keluarga juga sama pentingnya. 


Kedua anak beserta ayahnya kembali bersama-sama. Kedua anak ini akhirnya mengerti bahwa sang ayah membutuhkan perhatian mereka.

Darren Lee, 11 Joy, ketua Student Council yang berperan sebagai anak pertama di drama ini mengatakan, melalui drama ini diharapkan siswa yang menonton dapat mengerti akan pentingnya komunikasi yang baik. “Komunikasi itu penting, kurangnya komunikasi bisa mengakibatkan kurang informasi, dan melupakan hal-hal penting dalam hidup. Misalnya, kan ayahnya sakit, kalau komunikasi dan hubungan terjalin dengan baik, pasti bisa ketahuan kalau ayah tuh sakit.”

Master Cheng Yen mengatakan, “Di dunia ini ada dua hal yang tidak boleh ditunda, pertama adalah berbaktik kepada orang tua dan kedua berbuat kebajikan.” Selain menunjukkan pentingnya komunikasi dalam hubungan antara anak dan orang tua, salah satu nilai penting lain yang dapat diangkat dari drama ini adalah wujud berbakti kepada orang tua. 


Pertunjukan lagu 7 Years oleh siswa kelas 11 di Tzu Chi School.

Gilbert mengakui bahwa memang unsur bakti kepada orang tua juga masuk dalam pertimbangan ketika membuat skript. Gilbert berharap, drama ini dapat mengajarkan siswa untuk lebih berbakti kepada orang tuanya. “Mungkin kebanyakan dari kita nggak ngeh, tapi sebenarnya waktu kita dengan orang tua kita itu terbatas. Kita harus bisa menghargai waktu yang masih kita punya,” kata Gilbert.

Ryan Gunawan, murid kelas 11 Respect yang berperan sebagai ayah juga berharap pementasan drama ini dapat menunjang kelas Ren Wen dalam membantu dan mengingatkan siswa untuk paham akan nilai-nilai bakti kepada orang tua. 

Dalam salah satu bukunya, Master Cheng Yen pun pernah mengatakan, bintang-bintang adalah hal yang paling indah di langit, di dunia, kasih sayang antar keluargalah yang paling indah.


Raden Madlias, presenter DAAI TV membagikan tips komunikasi yang efektif.

Selain pertunjukan drama, adapun pertunjukan tari modern dan nyanyian. Lewat musik dan nyanyian, Carisa, William, Helena membawakan lagu ‘7 years’ oleh Lukas Graham, yang liriknya juga mengingatkan kita semua untuk menunjukkan bakti kepada orang tua. Lirik dari lagu ‘7 Years’ menggambarkan perjalanan hidup seseorang, dari ketika masih belia hingga usianya sudah senja. Salah satu liriknya:

Soon I’ll be sixty years old...

Will I think the world is cold …

or will I have a lot of children …

who can warm me …?

Lirik diatas menunjukan, ketika seseorang sudah menginjak usia senja, satu-satunya hal yang dapat membahagiakan mereka di hari tua adalah kasih sayang anak-anak. Lagu ini menyuarakan harapan, supaya anak-anaknya nanti akan tetap mengunjungi beliau di hari tuanya.

Dalam acara ini, Tzu Chi Secondary School juga mengundang presenter DAAI TV, Raden Madlias sebagai pembicara. “Sebagai seorang presenter, saya rasa Raden Madlias adalah orang yang paling pantas untuk memberikan materi soal komunikasi yang efektif. Saya yakin murid-murid juga senang dengan presentasi beliau,” kata Miss Honeylynn Edles, Kepala Guru di kelas 11.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Siswa Tzu Chi Secondary School Mementaskan Drama Pentingnya Berbakti Kepada Orang Tua

Siswa Tzu Chi Secondary School Mementaskan Drama Pentingnya Berbakti Kepada Orang Tua

20 September 2019

Siswa kelas 11 Tzu Chi School mengadakan Student Assembly tentang pemahaman konsep komunikasi, serta bagaimana pentingnya komunikasi dalam menjaga hubungan dengan orang tua dan keluarga.


Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -