Sosialisasi Pelestarian Lingkungan Melalui Titik Pemilahan
Jurnalis : Elin Juwita (Tzu Chi Tebing Tinggi), Fotografer : Erik Wardi, Lidyawati (Tzu Chi Tebing Tinggi)Para warga antusias mengantarkan barang daur ulang ke titik pemilahan sampah ini setelah seminggu sebelumnya dilakukan sosialisasi pada Minggu, 23 September 2018.
Minggu, 23 September 2018 sebanyak 27 relawan Tzu
Chi Tebing Tinggi bersama-sama membuka titik pemilahan sampah daur ulang di
area parkir Pasar Kain. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk
menggalakkan kesadaran masyarakat Tebing Tinggi tentang pelestarian lingkungan
melalui edukasi tentang konsep 5R (Rethink,
Reduce, Reuse, Repair, Recycle). Di samping itu, relawan juga mengenalkan
tujuan misi pelestarian lingkungan Tzu Chi yaitu beramal, melindungi bumi,
pelatihan diri, dan kesehatan jasmani dan rohani.
Relawan Tzu Chi menjelaskan kepada warga tujuan dari Pelestarian Lingkungan Tzu Chi dengan menerapkan konsep 5R (Rethink, Reduce, Reuse, Repair, Recycle).
Satu minggu sebelum pembukaan titik pemilahan
sampah daur ulang, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi melakukan sosialisasi secara
langsung dengan mengunjungi pusat pasar kain, pertokoan, dan satu per satu rumah
warga. “Saya harapkan semua warga bisa menyadari bahwa sampah itu jangan buang
sembarangan dan sebenarnya sampah itu mempunyai nilai ekonomis yang tinggi bisa
kita olah lagi dan bisa kita jadikan amal untuk kita bantu ke warga yang kurang
beruntung,” ucap Piter, Koordinator Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Tebing
Tinggi.
Kegiatan ini mendapat dukungan positif dari warga dan pemerintah setempat. Relawan juga mengenalkan produk DAAI yang ramah lingkungan dan merupakan hasil pengolahan dari barang daur ulang seperti botol plastik yang dijadikan baju.
Piter juga mengajak setiap orang untuk melatih diri dengan mengurangi penggunaan sampah berlebih. “Jadi di samping kita mengedukasi masyarakat untuk mengurangi pemakaian sampah sekali pakai, warga bisa menggunakan barang-barang yang bisa digunakan kembali seperti membawa alat makan atau minum sendiri, bawa kantong belanja sendiri, sehingga sampah yang kita ciptakan sehari-hari bisa dikurangi,” tukasnya.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga Tebing Tinggi. Terlihat banyak warga yang datang membawa barang daur ulang ke titik pemilahan ini. Relawan juga menjelaskan jenis-jenis barang yang bisa didaur ulang dan bagaimana cara memilah barang daur ulang. Di samping itu relawan juga menjelaskan kepada warga dengan melakukan daur ulang, banyak energi listrik dan sumber daya alam yang bisa dihemat.
Tanggapan positif warga Tebing Tinggi Kota untuk bersama-sama melestarikan lingkungan dengan melakuka pemilahan sampah daur ulang.
Relawan juga menceritakan manfaat utama melakukan daur ulang. Selain sebagai pelatihan diri dengan melatih mengecilkan ego yang menganggap sampah merupakan barang tidak berharga dan kotor, tetapi melakukan daur ulang sampah juga mendaur ulang batin. Dengan begitu akan timbul perasaan sukacita pada saat melakukan pemilahan sampah, karena yang muncul dalam pikiran hanyalah niar baik menyelamatkan bumi.
Selain dukungan masyarakat, pembukaan titik
pemilahan sampah ini juga mendapat apresiasi dari pemerintah setempat. Camat
Tebing Tinggi yang telah memfasilitasi lokasi pembukaan titik pemilahan sampah
ini mendorong staf dan jajarannya untuk berpartisipasi.
Relawan juga mengedukasi warga bagaimana cara melakukan pemilahan berdasarkan jenis-jenis barangnya seperti karton, kertas, botol, dan lain-lain.
“Melalui edukasi ini mudah-mudahan masyarakat bisa lebih memahami dampak lingkungan yang bisa terjadi apabila mereka menggunakan sumber daya alam yang ada di sekitar mereka secara bebas dan tidak terkendali. Jadi dengan adanya kegiatan ini bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan dampaknya nanti mudah-mudahan akan baik untuk anak cucu kami ke depan,” ujar Manda Yulian, Camat Tebing Tinggi Kota.
Manda Yulian juga berharap kegiatan pemilahan sampah yang dilakukan Tzu Chi dapat menular ke kelurahan-kelurahan lain di Tebing Tinggi. “Mudah-mudahan nanti semua masyarakat Tebing Tinggi mau ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang sangat baik ini,” harapnya.
Usai kegiatan, relawan mengajak warga untuk bersama-sama berdoa agar dunia bebas bencana dan masyarakat hidup harmonis.
Melalui kegiatan ini semoga kita bisa mewariskan sebuah dunia yang bersih dan langit yang biru untuk anak cucu kita. Batin manusia menjadi jernih, empat unsur utama alam selaras, dan dunia terbebas dari bencana.
Editor: Yuliati
Artikel Terkait
Memulai Pelestarian Lingkungan dari Diri Sendiri Sejak Dini
17 Maret 2015 Master Cheng Yen selalu menghimbau kita, para murid-muridnya, untuk melakukan pelestarian lingkungan. Salah satunya adalah dengan melakukan pemilahan sampah untuk didaur ulang. Mengenggam setiap kesempatan untuk berbuat kebajikan, para relawan komunitas dari Hu Ai Pantai Indah Kapuk menjalin jodoh baik dengan Tzu Chi School Indonesia untuk bersama-sama menanamkan nilai-nilai cinta bumi dan lingkungan sejak dini kepada para siswa-siswinya.Sosialisasi tentang Ekoenzim, Pembersih Ramah Lingkungan
24 Maret 2017Selalu ada aktivitas yang berlangsung di komunitas Relawan Tzu Chi Batam tiap hari Sabtu. Kali ini para relawan mempraktikkan bagaimana membuat ekoenzim yang merupakan hasil fermentasi sampah dapur berupa sisa-sisa sayuran dan kulit buah. Ekoenzim ini memiliki berbagai manfaat, salah satunya menjadi cairan pembersih lantai dan piring.
Sosialisasi Pelestarian lingkungan di Gita Bangsa School
15 Desember 2023Para relawan Tzu Chi dari He Qi Tangerang menggelar sosialisasi pelestarian lingkungan hidup di Gita Bangsa School. Johnny Chandrina menjadi narasumber dalam sosialisasi ini.







Sitemap