Sosialisasi Pengenalan Tzu Chi

Jurnalis : Fammy Kosasih (He Qi Timur ), Fotografer : Fammy Kosasih (He Qi Timur)

Setelah mengadakan pameran Jing Si di Mal Kelapa Gading, pada 6- 8 November 2015, seminggu kemudian Tzu Chi kembali mengadakan kegiatan Sosialisasi Tzu Chi  untuk para pengunjung mal yang tertarik bergabung ke Tzu Chi.

Minggu, 15 November 2015, bertempat di Jing Si Books and Cafe, Mal Kelapa Gading Lantai 2, relawan Tzu Chi dari wilayah (He Qi) Timur, komunitas (Hu Ai) Kelapa Gading, menggelar Sosialisasi Pengenalan  Tzu Chi. Kegiatan Sosialisasi Pengenalan Tzu Chi ini sebagai tindak lanjut dari hasil pameran Jing Si yang digelar dari 6 November – 8 November 2015 yang lalu. Sebagaimana diketahui bahwa dari hasil pameran Jing Si tersebut selain memperkenalkan produk-produk PT Jing Si, juga merupakan ajang untuk menggalang calon relawan baru dari pengunjung mal.

Sekitar 25 tamu undangan hadir di toko buku Jing Si guna memenuhi undangan yang sudah disosialisasikan para relawan. Sosialisasi Pengenalan Tzu Chi ini dibuka dan dibawakan langsung oleh Phei Se, relawan Tzu Chi. Dengan pertama-tama menghadirkan rekaman video sejarah awal Tzu Chi 50 tahun lalu dan sejarah pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi yang berpusat di Hualien, Taiwan, yaitu, Master Cheng Yen. Dilanjutkan dengan sharing sejarah mulai berdirinya Tzu Chi di tanah air (Indonesia) pada 1993 melalui para istri pengusaha Taiwan. Tzu Chi Indonesia dipimpin oleh Ibu Liu Su Mei, hingga sekarang. Selama 20 tahun lebih, Tzu Chi Indonesia menjalin keharmonisan dengan masyarakat secara luas, melewati batas negara, batas suku, dan batas agama.

Penjelasan dan penggambaran mengenai kiprah Tzu Chi di dunia dan di Indonesia beserta visi dan misinya bagi kemanusiaan, membuat tidak sedikit tamu sosialisasi yang terinspirasi. Seperti Silvyanti Santoso (58 tahun), salah satu warga yang tinggal di apartemen Gading Nias ini. Awalnya  Silvyanti mengenal Tzu Chi melalui tayangan DAAI TV, kemudian dikenalkan juga oleh salah seorang relawan Tzu Chi yang juga tinggal di apartemen yang sama. Maka saat Silvyanti dikabari bahwa ada sosialisasi ini, beliau pun langsung menyanggupinya. Ia pun datang sendiri dari tempat tinggalnya sekitar pukul 13.00 WIB dengan menggunakan angkutan umum menuju Toko Buku Jing Si ini. ”Saya dengar banyak sekali tentang Tzu Chi, terus saya juga dengar dari DAAI TV, banyak juga orang bilang Tzu Chi itu luar biasa, karena saya senang sama Master Cheng Yan, niat saya pengin berbagi seperti Master Cheng Yen,” ujar Silvyanti yang juga telah mendaftar menjadi relawan 3 bulan yang lalu. ”Informasinya bagus sekali ya, apalagi saya suka ke panti jompo, ke panti asuhan, baksos, saya mau belajar bergabung menjadi relawan, harapan saya semua mahluk hidup berbahagia,” lanjutnya lagi.


Di waktu yang sama, Johan Kohar, relawan Tzu Chi juga melakukan sosialisasi di pos balai latihan kerja, Kampung Sawah, Semper Timur, Jakarta Utara. Dalam sosialisasi ini, Johan Kohar selaku koordinator didampingi Giyarno yang juga pengurus RW 04, memberikan sosialisasi kepada 10 Ketua RT setempat


Di Jing Si Books and Cafe Kelapa Gading, Jakarta Utara, sebanyak 25 orang datang untuk mengenal Tzu Chi lebih dalam.

Sementara di tempat yang berbeda, tepatnya di pos Balai Latihan Kerja (BLK), Kampung Sawah, Semper Timur, Jakarta Utara, juga diadakan kegiatan sosialisasi pengenalan Tzu Chi dengan tempat yang lebih sederhana. Dalam sosialisasi ini, Johan Kohar selaku koordinator didampingi Giyarno yang juga pengurus RW 04, berkumpul bersama pengurus RW 011 Kelurahan Semper Timur bersama 10 Ketua RT setempat.

Dalam sosialisasi yang dimulai pada pukul 10.00 WIB ini, Johan Kohar menyampaikan mengenai pemahaman umum mengenai Tzu Chi kepada para pemuka masyarakat Semper Timur ini. Juga ajang kesempatan menjalin tali silaturahmi dengan perwakilan warga ini. Jalinan jodoh Tzu Chi dengan warga Semper Timur sudah terjalin melalui bakti sosial kesehatan lansia yang sudah dilakukan selama 3 kali dalam kurun waktu 3 bulan ini, juga melalui bantuan kesehatan gigi anak-anak yang dilakukan di tahun 2014 lalu.

Di kesempatan tersebut, relawan juga membicarakan mengenai kesiapan warga setempat dalam mengantisipasi bencana banjir. Dalam diskusi dan sosialisasi yang penuh kekeluargaan ini pun mendapat sambutan dan respon yang positif dari para pemuka masyarakat. Ditambah lagi setelah mendengar penuturan dari Giyarno yang membagikan pengalamannya selaku pengurus RW 04 Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Di sini Giyarno  mensharingkan bagaimana ia membina dan menggalang warga-warganya yang sudah menjadi warga binaan Tzu Chi ini melalui program bedah rumah 2012 lalu, hingga sekarang ini melalui banyak program bantuan dan kerjasama yang sudah dilaksanakan di wilayahnya itu.


Artikel Terkait

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -