Survei Bedah Rumah di Desa Kresek

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya


Relawan Tzu Chi Tangerang bersama Mayor TNI Arh. Wayan Kariana (Kasdim 0510 Tigaraksa) mengunjungi rumah-rumah warga yang tidak layak huni sesuai data dimiliki relawan.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan TNI dari Koramil 07 Kresek Tangerang melakukan survei program bebenah kampung untuk 24 unit rumah yang tidak layak huni (RTLH) di Kampung Bayur, Desa Kresek, Kec. Kresek, Kab. Tangerang, Banten pada Senin, 9 Maret 2020.

Edi Sheen, relawan Tzu Chi Tangerang yang menjadi koordinator kegiatan bedah rumah ini menyampaikan jika program bedah rumah  ini dilaksakanan karena adanya kerjasama dan yang sinergi yang baik dengan anggota TNI dari Kodim 0510/ Tigaraksa Tangerang, khususnya dalam memberi perhatian kepada masyarakat kurang mampu.


Relawan Tzu Chi Tangerang berkunjung ke salah satu rumah warga dan berbincang langsung dengan pemilik rumah.


Ibu Asiah (47), salah satu calon penerima bantuan bedah rumah yang akan direnovasi mengajak relawan untuk melihat kondisi rumahnya.

“Tujuan program bedah kampung ini untuk meningkatkan taraf hidup warga Kresek yang mayoritas warganya bekerja sebagai buruh tani,” kata Edi Sheen. Warga Desa Kresek ini rata-rata hidup dibawah garis kemiskinan. Tingkat pendidikan masyarakatnya pun yang sangat rendah yang berdampak terhadap rendahnya taraf kehidupan masyarakatnya pula.

“Hari ini kita mensurvei 24 unit rumah, tempat ibadah (musala), MCK umum, dan pengadaan air bersih. Nanti kita akan cek lagi administrasinya (surat-surat). Kita bisa lihat, rumah-rumah mereka memang tidak layak untuk dihuni, kita relawan akan coba membantu mengarahkan mereka untuk hidup lebih bersih dan sehat,” ujar Edi Sheen di sela-sela survei.


Sarmunah (80) didampingi Mayor TNI Arh Wayan Kariana dan Hendra dari Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi menghibur Sarmunah untuk tetap menjaga kesehatan. Rumah Sarmunah sudah roboh, dan saat ini ia tinggal di bedeng sementara yang dibuat secara swadaya oleh para tetangganya.

Wilayah Desa Kresek dikelilingi area persawahan dan tampak terlihat subur. Namun hal ini berbanding terbalik dengan tingkat pendidikan dan kesejahteraan warganya. Hal ini yang coba dilakukan relawan Tzu Chi dengan langkah awal memperbaiki rumah warga sehingga kualitas hidup mereka pun meningkat. “Jika di Desa Kresek ini dilakukan bedah rumah, ke depannya kita akan jadikan Desa Kresek ini sebuah desa percontohan dengan lingkungan yang bersih dan meyebarkan cinta kasih,” kata Edi berharap.

Di Desa Kresek ini pula ditemukan beberapa warga yang mengalami gangguan penglihatan mata. Mereka rata-rata warga yang telah berusia lanjut. Di sela-sela survei bedah rumah, relawan Tzu Chi juga telah mendata warga-warga yang mengalami gangguan kesehatan.


Edi Sheen dan Lurah Kresek mengumpulkan data-data surat rumah warga yang akan diperbaiki.

Mayor TNI Arh. Wayan Kariana (Kasdim 0510 Tigaraksa) mengatakan masyarakat di wilayah Kecamatan Kresek, khususnya di Desa Kresek rata-rata bekerja sebagai petani dan berdagang. Tingkat ekonominya rata-rata menengah kebawah. Masih banyak rumah warga berdinding gedek (anyaman bambu), berlantai tanah, dan tidak memiliki kamar mandi.

Bersama relawan Tzu Chi Tangerang, anggota TNI dari Kodim 0510 Tiga Raksa/ Koramil 07 Kresek akan melaksanakan “serbuan teritorial”, yaitu akan memperbaiki rumah-rumah warga yang sangat membutuhkan. Lebih lanjut Mayor Arh Wayan mengatakan masyarakat Kresek ini memang membutuhkan perhatian bersama, baik dari Pemerintah Kabupaten, pihak swasta, maupun yayasan sosial. “Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawannya, dimana mereka turun dan melihat langsung kondisi rumah dan berbicara langsung dengan pemilik rumah,” ujar Mayor TNI Arh. Wayan yang ikut survei bersama relawan.


Relawan Tzu Chi Tangerang berkumpul di Kantor Koramil 07 Kresek. Mereka berbagi tugas, berkoordinasi, dan masing-masing relawan memegang formulir untuk diisi data calon pemilik rumah yang akan direnovasi.    

Bentuk program bedah kampung ini meliputi peningkatan kualitas rumah dan pembangunan baru dilihat dari kualitas atap, jendela, lantai, dinding rumah, dan sanitasi sehingga memenuhi syarat kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan dalam keluarga.

Program bedah rumah tidak layak huni ini nantinya akan menjadi program bebenah kampung yang ketiga di Tangerang, Banten setelah Desa Jagabita dan Parung Panjang. Harapannya dengan bedah rumah ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat, kesejahteraan, dan kesehatannya. Sehat Warganya, Sehat Ekonominya, Sehat Lingkungannya.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -