Tantangan Menjadi Relawan

Jurnalis : Akien (Tzu Chi Aceh), Fotografer : Supandi (Tzu Chi Aceh)

doc tzu chi

Tepatnya pada Jumat, 9 Juni 2017 Hok Lay memberikan sharing yang menginspirasi dan motivasi kepada 25relawan Tzu Chi Aceh.

Salah satu relawan Tzu Chi Jakarta, Lo Hok Lay memberikan sharing kepada relawan Tzu Chi Aceh disela-sela kunjungan kerjanya ke Aceh. Jodoh baik ini terjalin berkat komunikasi yang dijalin Supandi, relawan Tzu Chi Aceh yang mengetahui agenda Lo Hok Lay. Supandi pun tidak ingin melewatkan kesempatan baik ini. Ia mengajak Hok Lay untuk berbagi bersam arelawan Tzu Chi Aceh.

Tak bersela lama, undangan sharing pun beredar di salah satu media sosial grup relawan Tzu Chi Aceh. Tepatnya pada Jumat, 9 Juni 2017 Hok Lay memberikan sharing yang menginspirasi dan motivasi kepada insan Tzu Chi Aceh. Sebanyak 25 orang relawan mengikuti acara ini.

Diawali dengan obrolan santai, perbincangan pun melaju hingga sharing inspiratif yang bertema tentang “Tantangan Menjadi Seorang Relawan.” Sharing pun dimulai sejak pukul 19.30 WIB yang berlokasi di rumah salah satu relawan Tzu Chi, Supandi.

Dalam sharingnya, Hok Lay memperkenalkan buku berjudul “Tantangan” yang berisi tentang kebijaksanaan Master Cheng Yen dalam menghadapi kesulitan yang muncul. Hok Lay mengulas singkat tentang Yayasan Buddha Tzu Chi yang merupakan sebuah yayasan kemanusiaan yang berpusat di Taiwan didirikan oleh seorang Biksuni, Master Cheng Yen. Seorang Biksuni yang  dikenal akan welas asih dan cinta kasih yang amat besar bukan hanya kepada semua makhluk bahkan untuk bumi ini. Perjuangan Master dalam mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi bukanlah hal yang mudah melainkan penuh perjuangan, melewati rintangan dan tantangan. Bahkan ketika Master berniat mendirikan Rumah Sakit di Hualien pun menghadapi kesulitan namun berkat usaha, keuletan, dan kebijaksanaan Master Cheng Yen membuat semuanya berjalan baik.

Selain memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi, Hok Lay juga memberikan sharing kisah perjalanan dirinya bersama Tzu Chi. Bagaimana relawan komite ini yang memiliki masa lalu kelam dan memiliki temperamen kasar. Ia juga sering mengecewakan keluarga dan sang istri. Satu dasawarsa bergabung dalam barisan Tzu Chi, Hok Lay berproses diri menjadi sosok yang lebih baik, bahkan proses itu terus berlangsung hingga saat ini. Memang tidak ada yang instan di dunia ini, semua membutuhkan proses.

doc tzu chi

Dalam sharingnya, Hok Lay memperkenalkan buku berjudul “Tantangan” yang berisi tentang kebijaksanaan Master Cheng Yen dalam menghadapi kesulitan yang muncul.

doc tzu chi

Relawan Tzu Chi Aceh bersama Lo Hok Lay berfoto bersama usai mengadakan kegiatan sharing.

Dari proses yang dilaluinya, Hok Lay pun berhasil untuk berhenti merokok, bertutur sapa yang lebih sopan, lebih bersabar menghadapi setiap permasalahan dan selisih paham yang timbul dengan bijaksana. “Sebenarnya tantangan terbesar adalah dirinya sendiri,” ujar Hok Lay.

Setiap orang yang menanam benih kebajikan pasti akan menuai hasilnya. Di sela umur Hok Lay yang tidak muda lagi, ia tidak ingin terus melekat dengan pekerjaan dan materi. “Berapa banyak lagi waktu yang tersisa? berapa lama lagi waktu yang bisa dihabiskan untuk mengumpulkan karma baik dan pahala?” ucap Hok Lay dalam sharingnya. Ia pun bertekad mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk kegiatan sosial dan melakukan hal bemanfaat untuk orang lain.

Demikian Hok Lay terus mengajak para peserta yang hadir untuk  berdana dengan hati yang tulus. “Berdana bukan harus berupa materi, senyum juga merupakan bentuk berdana, bertutur kata yang sopan juga merupakan berdana,” ujarnya.

 “Jika Hok Lay yang dulunya berada di dunia gelap bisa berubah menjadi lebih baik, mengapa anda yang berada di dunia terang tidak bisa? tentunya anda pasti akan jauh lebih mudah berubah menjadi yang lebih baik lagi,” lanjutnya.

Seperti yang disampaikan Hok Lay bahwa tantangan yang sebenarnya adalah terletak pada diri sendiri, bagaimana usaha setiap individu untuk terus berlatih dan mempraktikkan kebajikan. Dengan sering berlatih maka kebijaksanaan akan tumbuh dengan sendirinya.

“Mudah-mudahan semua tantangan akan terselesaikan dengan baik. Rintangan ibarat hambatan dan tantangan adalah senjatanya, tergantung bagaimana kita mempergunakan senjata itu dengan baik,” tukas Hok Lay.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Tantangan Menjadi Relawan

Tantangan Menjadi Relawan

12 Juni 2017

Tak bersela lama, undangan sharing pun beredar di salah satu media sosial grup relawan Tzu Chi Aceh. Tepatnya pada Jumat, 9 Juni 2017 Hok Lay memberikan sharing yang menginspirasi dan motivasi kepada insan Tzu Chi Aceh. Sebanyak 25 orang relawan mengikuti acara ini.

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -