Ungkapan Syukur dalam Tiga Perayaan

Jurnalis : Dery Siswantoro (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Dok. Tzu Chi Surabaya

Perayaan Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia berlangsung  dengan khidmat dan agung di Surabaya. Perayaan ini diikuti oleh 125 relawan dan tamu undangan.

Bulan Mei merupakan bulan yang istimewa bagi insan Tzu Chi, karena pada bulan Mei insan Tzu Chi memperingati Tri Suci Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Melalui perayaan Waisak kita bersyukur dan berterima kasih atas budi luhur Buddha, melalui perayaan Hari Ibu kita berterima kasih atas budi luhur orang tua, dan melalui perayaan Hari Tzu Chi Sedunia, kita berterima kasih atas dukungan dari semua insan di dunia ini.

Tanggal 10 Mei 2015, bertempat di Hall Mangga Dua Center, Jagir Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, Tzu Chi Surabaya merayakan perayaan tiga hari besar ini. Dihadiri oleh 125 relawan dan tamu undangan, perayaan Waisak berlangsung  dengan penuh khidmat dan agung.

Dalam perayaan ini juga diadakan peringatan Hari Ibu Internasional dengan bersimpuh di hadapan ibu dan pemberian apel dan sepucuk bunga mawar sebagai lambang wujud cinta dan kasih sayang.

Prosesi Waisak diawali dengan persembahan pelita, bunga, dan air kepada para Buddha dan Bodhisatwa sebagai lambang  puja penuh penghormatan kepada Sang Maha Penerangan Sempurna di seluruh alam semesta, dan dilanjutkan dengan prosesi pemandian Rupang Buddha dengan kedua telapak menyentuh air harum dan membungkukkan badan untuk namaskara. Prosesi ini dilakukan secara bergantian oleh setiap peserta barisan yang dimulai dari barisan Tzu Cheng dan Komite Tzu Chi, relawan biru putih, relawan abu putih, dan berakhir pada hadirin dari masyarakat umum. Prosesi Waisak dilanjutkan dengan Pradaksina.

Pada perayaan ini para insan Tzu Chi mengajak untuk melakukan doa bersama bagi korban bencana gempa Nepal. Dalam perayaan ini juga diadakan peringatan Hari Ibu Internasional. Dengan bersimpuh di hadapan ibu, seluruh relawan maupun undangan memberikan apel dan sepucuk bunga mawar sebagai lambang wujud cinta dan rasa terima kasih atas kasih sayang yang telah ibu berikan selama ini. Dengan rasa haru, tak sedikit hadirin maupun relawan yang menitikkan air mata.

Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan terasa dalam perayaan.

Mariana, salah satu tamu undangan mengungkapkan kebahagiaannya serta rasa syukur dalam peringatan Hari Ibu. ”Saya merasa bahagia dan lega bisa mengungkapkan rasa kasih sayang pada orang tua yang masih bisa menyayangi dan melindungi kita,” ungkapnya.


Artikel Terkait

Memiliki sepasang tangan yang sehat, tetapi tidak mau berusaha, sama saja seperti orang yang tidak memiliki tangan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -