Untuk Kesehatan Warga Kampung Sawah

Jurnalis : Chin Hua (He Qi Timur), Fotografer : Willy Japri (Heqi Timur), Tan Surianto (Heqi Utara)

Baksos degeneratif yang dilaksanakan pada Kampung Sawah ini telah dilakukan 3 kali berturut-turut selama 3 bulan. Apabila setelah baksos masih ada yang belum sembuh, maka akan dilanjutkan pengobatannya di puskesmas.

Pada hari Minggu, 18 Oktober 2015, Relawan Tzu Chi komunitas (He Qi) Timur mengadakan baksos kesehatan bagi para warga lanjut usia yang menderita penyakit degeneratif. Dari 74 orang yang terdaftar dari hasil survei sebelumnya, relawan TIMA (Tzu Chi International Medical Association) berhasil menangani 61 pasien. Baksos ini diadakan di Atmabrata, Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Relawan yang bertugas sebanyak 23 orang dan 9 tim medis. Baksos ini adalah lanjutan dari baksos kesehatan yang sudah berlangsung pada bulan September lalu. Menurut Desi Widjaja selaku koordinator, baksos degeneratif ini dilakukan 3 kali berturut-turut selama 3 bulan, setelah itu bila masih ada yang belum sembuh, maka akan dilanjutkan pengobatannya di puskesmas atau Yayasan Atmabrata. 

Sebanyak 23 orang dan 9 tim medis datang membantu di kegiatan baksos kali ini.

Ketika rombongan relawan dan tim medis TIMA tiba di lokasi baksos, mereka disambut hangat oleh masyarakat sekitar dan juga oleh pasien yang sudah hadir. Mereka segera menempati tempat duduk yang sudah disediakan. Beberapa pasien yang datang mengaku merasa kesehatannya membaik sejak pengobatan bulan lalu. Seperti Ibu Yaya warga RT 007, sejak penyuluhan bulan lalu, tekanan darahnya tinggi, namun setelah meminum obat yang diberikan dokter, sekarang sudah menurun. Ia merasa sangat terbantu karena baksos ini dapat meringankan beban ekonominya, berhubung biaya berobat ke dokter sangatlah mahal.

Hal senada diakui oleh Pak Saeman, warga RT 005 yang sebelumnya enggan berobat ke dokter mengingat biaya yang dibutuhkan tidak sedikit. Namun, dengan adanya acara baksos yang sama sekali tidak dipungut biaya ini, ia dapat mengetahui kondisi kesehatannya dengan benar. Dengan mengikuti anjuran dokter dan meminum obat secara teratur, kesehatannya mengalami perubahan dan peningkatan yang lebih baik. Begitu juga dengan Ibu Siti Hawa yang menderita tekanan darah tinggi, ia merasa sangat terbantu karena mendapat petunjuk dari dokter mengenai pola makan yang tepat.


Dalam baksos tersebut, dokter juga melakukan kunjungan ke rumah-rumah pasien yang tidak dapat keluar dari rumahnya karena masalah disabilitas.


Dengan seksama, dokter memeriksa pasien yang mengalami disabilitas dan memberikan beberapa resep obat untuk mereka makan

Didukung oleh 3 dokter berpengalaman, 5 apoteker, dan 1 perawat, baksos ini berjalan dengan baik. Sementara itu salah satu dokter bersama dengan 5 relawan turun langsung ke rumah-rumah pasien di Kampung Sawah. Pasien-pasien itu didatangi karena hambatan mereka dalam bergerak untuk berjalan sampai di lokasi baksos. Karena mereka tak dapat keluar, maka dokterlah yang masuk ke sana. Rombongan melakukan kunjungan dalam waktu 4 jam berjalan di bawah terik matahari, membawa harapan bagi mereka yang membutuhkan. Walau lelah dan kelaparan melanda, namun wujud cinta kasih yang dibawa serta tidak pernah berubah, tak lain adalah demi kesehatan warga Kampung Sawah yang lebih baik.


Artikel Terkait

Kendala dalam mengatasi suatu permasalahan biasanya terletak pada "manusianya", bukan pada "masalahnya".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -