Ceramah Master Cheng Yen: Menciptakan Berkah dan Menyucikan Hati untuk Mengurangi Bencana

Melihat saya datang untuk membagikan angpau, kalian tahu bahwa kita sedang mengadakan acara Pemberkahan Akhir Tahun. Waktu sungguh berlalu dengan cepat. Dalam sekejap, setahun akan berlalu lagi. Setahun terdiri atas 365 hari. Setiap tahun, detik demi detik terus berlalu. Saya menghitung hari dengan detik. Saat melihat jam, saya melihat bahwa jarum detiknya terus berdetak. Satu putaran adalah 60 detik. Jika dihitung dengan detik, satu hari terdiri atas 86.400 detik.

Dalam hidup ini, kita tidak perlu memedulikan berapa banyak uang kita. Yang perlu kita pedulikan adalah apakah kita sudah memanfaatkan hidup kita untuk melakukan hal yang bermakna. Para Bodhisatwa daur ulang dan relawan Tzu Chi, sejak bergabung dengan Tzu Chi, kita mengembangkan cinta kasih. Kita bukan hanya mengasihi umat manusia, tetapi juga mengasihi Bumi.

Kini iklim dan cuaca di seluruh dunia berada dalam kondisi ekstrem sehingga menimbulkan banyak bencana besar. Apa yang harus kita lakukan agar kita bisa hidup tenteram di Bumi? Semua orang harus mengembangkan cinta kasih dan memperpanjang usia barang. Dalam menggunakan barang, jangan terlalu cepat menggantinya dengan yang baru atau merasa bahwa barang tersebut sudah tidak bisa mengikuti tren, lalu ingin membeli yang baru.


Dari sudut pandang ekonomi, jika produk-produk laku, barulah pabrik bisa berkembang dan ekonomi masyarakat dapat terjaga dalam kondisi kuat. Namun, orang-orang tidak menyadari konsekuensi di baliknya. Meski jumlah produksi dan keuntungan meningkat, tetapi orang-orang seakan-akan lupa bahwa ini dapat merusak Bumi. Apa yang harus kita lakukan untuk menyelaraskan kondisi iklim agar di seluruh dunia, turun hujan saat seharusnya turun hujan, matahari bersinar saat seharusnya cuaca cerah, dan cuaca dapat bersahabat? Bagi dunia ini, hal terpenting adalah kondisi iklim dapat selaras. Selain itu, hati manusia juga harus tersucikan.

“Kami adalah perwakilan dari Posko Daur Ulang Xinguang, Shilin. Di posko daur ulang ini, ada 3 relawan yang berusia 90-an tahun dan belasan relawan yang berusia 80-an tahun. Setiap hari, mereka datang untuk melakukan daur ulang dan mendengar Dharma. Mereka sangat gembira dan bebas dari kerisauan. Jadi, ini merupakan tempat yang sangat baik bagi kaum lansia,” tutur Huang Mei-xiu, Relawan Tzu Chi.

“Apa kabar, Master? Saya adalah Qiu-ying. Beruntung, dengan kebijaksanaan Master, posko daur ulang ini bisa didirikan sehingga kami yang sudah pensiun dan para kaum lansia memiliki tempat untuk beraktivitas. Dengan mengucapkan salam saat bertemu di pagi hari, kami sudah merasa penuh semangat dan bisa terus bersumbangsih. Master mengkhawatirkan banyak hal yang terjadi di seluruh dunia. Yang terpenting, Master harus menjaga kesehatan. Yang mengasihi Master bukan hanya kami, tetapi orang-orang di seluruh dunia. Jadi, tolong jaga kesehatan Master agar kami tidak merasa khawatir. Terima kasih,” ujar Xu Qiu-ying, Relawan daur ulang.

Kita bisa melihat para Bodhisatwa lansia dan Bodhisatwa daur ulang. Jangan berkata bahwa kita sudah tua. Usia setiap orang terus bertambah. Kita bisa menyimpan 50 tahun pengalaman hidup kita di dalam bank usia. Kita telah membuka Jalan Bodhisatwa di dunia. Kini, kita tengah berusaha untuk membuka jalan pelestarian lingkungan. Ini juga merupakan Dharma yang sangat penting. Jadi, para Bodhisatwa lansia, kalian sangat hebat.

Dengan menciptakan berkah, kita dapat mengurangi bencana. Namun, kita tetap harus ingat bahwa untuk menyucikan hati manusia, kita harus menggalakkan pola makan vegetaris. Kita harus memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan dan mengurangi makanan hewani.


Sutra Bunga Teratai mengulas tentang bagaimana membedakan pahala. Mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan pikiran kita masing-masing dapat menciptakan 800 atau 1.200 pahala. Jika kita bisa menjaga mulut dan lidah dengan baik, kita bisa menciptakan 1.200 pahala. Dengan berhenti mengonsumsi daging, kita dapat menyempurnakan 1.200 pahala. Dengan bertutur kata baik dan menghindari pertikaian, maka secara alami, masyarakat kita akan harmonis dan bebas dari konflik serta menjalin jodoh baik satu sama lain.

Saya bersyukur kepada seluruh Bodhisatwa daur ulang. Semoga kelak, setiap detik, kalian selalu berpikiran terbuka dan gembira. Kita harus memiliki arah yang benar. Saya berharap para anak muda dapat memiliki arah yang benar dan bersungguh-sungguh melakukan hal yang harus dilakukan. Saya juga mendoakan semoga kalian semua dapat membina berkah dan kebijaksanaan.

Kita harus menggenggam waktu untuk melakukan hal yang benar. Dengan melakukan daur ulang, tubuh kita akan sehat dan bebas dari kerisauan. Semoga di tahun baru ini, kalian hidup sehat, tenteram, dan dipenuhi berkah setiap hari. Semoga para Bodhisatwa kita dapat membina berkah sekaligus kebijaksanaan dan panjang umur. Jika kalian hidup lebih lama dan sehat, maka Bumi akan terselamatkan.

“Seluruh murid berikrar di hadapan Master untuk mengemban tanggung jawab atas penyaluran bantuan bencana, menuruti pesan Master, mempraktikkan Dharma, serta bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Semoga Master panjang umur serta dunia aman dan tenteram. Kami akan tekun dan bersemangat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kami akan mengikuti langkah Master dari kehidupan ke kehidupan.”


Baik. Ikutilah langkah saya untuk membuka Jalan Bodhisatwa dan membentangkan jalan yang rata bagi dunia. Kita harus mengasihi sumber daya dan melindungi kehidupan. Inilah cinta kasih yang abadi. Saya bersyukur kepada kalian semua yang melindungi Bumi dengan sepenuh hati dan penuh cinta kasih. Saya sangat bersyukur. Semoga dari kehidupan ke kehidupan, kita bisa menjalin jodoh baik di dunia ini dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.


Mengasihi sumber daya dan melindungi kehidupan demi kelestarian lingkungan

Giat menciptakan berkah seiring bertambahnya usia

Menjaga mulut dan lidah dengan bervegetaris dan menghindari pertikaian

Membuka dan membentangkan jalan serta menjalin jodoh baik

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 2 Desember 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 4 Desember 2018

Editor: Khusnul Kotimah
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -