Ceramah Master Cheng Yen: Meneruskan Jalinan Jodoh Guru dan Murid untuk Membimbing Sesama

Bodhisatwa sekalian, saat ini, kita, guru dan murid, dipisahkan oleh gunung dan laut. Berkat adanya niat, waktu dan ruang tidak bisa merintangi kita. Kalian berbicara dan saya mendengarkan. Kalian menyampaikan isi hati kalian dan saya mengingatnya di dalam hati.

Ya, beberapa waktu belakangan ini, saya sering melakukan telekonferensi. Adakalanya, belasan hingga 20-an negara bergabung dalam telekonferensi dan melakukan penerjemahan secara bersamaan. Jadi, asalkan ada niat, hati kita bisa dekat satu sama lain.

Saya yakin bahwa kalian telah menyerap ajaran saya ke dalam hati dan ini memberi saya dukungan besar.

Menghadapi pandemi kali ini yang mendatangkan pelajaran besar, bagaimana cara kita melindungi kehidupan? Kali ini, saya menyerukan vegetarisme dengan lantang. Dengan menerapkan pola makan vegetaris, kita bisa menciptakan berkah yang tak terhingga. Menggalang cinta kasih sangat mudah, tetapi mengajak orang-orang bervegetaris sangatlah sulit.

Sungguh, manusia tidak mampu menahan pandemi kali ini. Namun, saya sangat bersyukur bisa menggenggam jalinan jodoh untuk mengungkapkan isi hati saya. Yang membuat saya semakin bersyukur ialah para insan Tzu Chi yang selalu menuruti imbauan saya.

Saat memikirkan kerja keras kalian demi menuruti imbauan saya, saya sungguh merasa tidak tega. Jadi, jalinan jodoh di antara kita pasti telah terbentuk di kehidupan lampau. Kita juga harus membangun tekad untuk masa mendatang.

 

Berkat jalinan jodoh di kehidupan lampau, meski dunia ini sangatlah luas, tetapi para insan Tzu Chi bisa membantu saya memperpanjang koneksi Tzu Chi sehingga kini insan Tzu Chi tersebar di seluruh dunia. Saya yakin di kehidupan mendatang, kesempatan dan jalinan jodoh untuk menyucikan dunia akan semakin banyak.

Bersyukurlah atas pendampingan sesama Bodhisatwa karena tanpa dia, kamu, saya, dan orang-orang, kita tidak bisa mewujudkan perbuatan baik. Berkat adanya tekad kamu, saya, dia, dan banyak orang, kita bisa membentangkan jalan cinta kasih seinci demi seinci dengan maju selangkah demi selangkah. Selangkah demi selangkah, kita telah membentangkan inci demi inci jalan menjadi Jalan Bodhisatwa.

Kita harus memiliki keyakinan dan bersyukur kepada keluarga kita. Saya juga mendengar tentang suami istri yang melatih diri bersama. Ini merupakan persembahan besar bagi saya.

Beberapa hari ini, saya berpikir dan menyadari bahwa saya adalah orang yang menerima persembahan paling berlimpah dari murid-murid saya di seluruh dunia. Saya sungguh sangat bersyukur. Kalian telah melakukan praktik nyata. Kalian bukan hanya membimbing semua makhluk, tetapi juga membimbing keluarga sendiri, orang terdekat yang paling sulit dibimbing. Keluarga kalian merupakan saksi terbaik bagi praktik Bodhisatwa kalian.

Saya juga mendengar tentang daur ulang. Para Bodhisatwa di Fuding mendedikasikan diri di daerah yang luas untuk menggalakkan konsep daur ulang dan pola makan vegetaris. Dengan bervegetaris, kita bisa menjaga kesehatan fisik dan batin kita, juga bisa melindungi kehidupan hewan. Ini dapat menciptakan pahala besar.

 

Untuk menciptakan pahala, kita harus melatih batin kita dan melakukan praktik nyata hingga memperoleh pengakuan orang lain. Demikianlah cara menciptakan pahala. Jadi, Bodhisatwa sekalian, saya memuji kalian yang telah menciptakan pahala yang tak terhingga.

Kalian telah menginspirasi seluruh anggota keluarga kalian. Ini sungguh tidak mudah. Ada pasangan suami istri, kakak beradik, dan sekeluarga yang menapaki Jalan Bodhisatwa bersama. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Berkat jalinan jodoh di kehidupan lampau, kita dipenuhi berkah di kehidupan sekarang. Kita harus bersama-sama membina berkah dan kebijaksanaan untuk kehidupan mendatang karena kelak, dunia akan semakin membutuhkan kita.

Saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat menghargai dan meneruskan jalinan jodoh karena kita masih ingin membimbing semua makhluk di kehidupan mendatang. Kita tidak bisa membimbing orang lain tanpa adanya jalinan jodoh. Kita harus menggenggam jalinan jodoh di kehidupan ini untuk menjalin jodoh bagi kehidupan mendatang.

Setiap orang bisa menjadi orang yang bisa membimbing sesama. Jadi, kalian harus bersungguh-sungguh membangun tekad dan ikrar. Untuk itu, kalian harus terlebih dahulu bersyukur kepada keluarga kalian yang mendukung kalian untuk bersumbangsih di tengah masyarakat.

Saya juga berharap keluarga kalian bisa mendalami ajaran saya dan terjun ke tengah masyarakat. Karena itulah, kita harus membuka dan membentangkan Jalan Bodhisatwa di dunia.

 

Dengan tulus, saya mengajak murid-murid saya untuk menapaki Jalan Bodhisatwa bersama saya, bukan hanya di kehidupan sekarang, tetapi hingga berbagai kehidupan mendatang sebagai guru dan murid. Di kehidupan mendatang, saya mungkin menjadi murid kalian.

Untuk terus menjadi guru dan murid, dibutuhkan jalinan jodoh baik yang panjang, bagaikan jaringan internet yang kini menghubungkan para relawan di seluruh dunia. Kita harus tetap kembali ke dunia ini untuk bersumbangsih di kehidupan mendatang.

Jangan berkata, “Saya ingin meninggalkan dunia ini.” Ke dunia manakah kamu akan pergi?

Kita tidak perlu berikrar untuk terlahir di dunia yang tidak bisa kita lihat. Kita cukup berikrar untuk terlahir di dunia yang bisa kita lihat. Di dunia ini baru ada orang yang bisa kita bombing dan kesempatan untuk menjadi Bodhisatwa.

Bodhisatwa sekalian, kita harus membangun tekad dan ikrar. Saya terus mengimbau orang-orang untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, bervegetaris, melindungi kehidupan, dan mengasihi kehidupan. Inilah imbauan saya untuk semua orang.

Saya sangat bersyukur. Saya mengerahkan seluruh energi saya untuk memberi ceramah. Saya berharap setiap kata saya jelas dan bisa meresap ke dalam hati setiap orang.

Saudara sekalian, kita harus memiliki kesatuan hati, baru bisa meneruskan jalinan jodoh. Saya berharap jalinan jodoh di antara kita dapat diteruskan hingga selamanya.

Giat melakukan daur ulang dan mengimbau orang-orang bervegetaris
Menghimpun tekad banyak orang untuk menyucikan dunia
Sekeluarga bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa
Guru dan murid meneruskan jalinan jodoh hingga selamanya

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Juni 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 23 Juni 2020
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -