Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun Cinta Kasih untuk Membangun Rumah Sakit

Master, para guru di Griya Jing Si, dokter, dan perawat, apa kabar? Saya adalah Gao Ai. Mendukung Master membangun RS sangat karena bertujuan menyelamatkan orang. Master begitu mulia. Master bersumbangsih demi orang lain. Master menggalang dana bukan demi Griya Jing Si, melainkan demi orang-orang. Membangun RS untuk menyelamatkan pasien, ini merupakan hal yang sangat baik. Menyumbang satu kamar pasien membutuhkan 300.000 dolar NT. Untuk itu, saya bekerja keras untuk mendapatkan uang. Saya mengurangi waktu makan dan tidur saya untuk bekerja.

Saat itu, saya keluar rumah sekitar pukul 12 tengah malam agar tiba sebelum pukul 1 dini hari. Saya bekerja hingga sekitar pukul 6 pagi baru pulang. Setelah itu, saya menjual buah-buahan. Saat itu, saya hanya berpikir untuk menyelamatkan orang. Saya tidak memiliki keterampilan apa pun. Karena itu, saya harus menjadi buruh kasar agar bisa berdana. Pekerjaan seberat apa pun, saya rela melakukannya. Sebagai seorang anggota komite, saya juga menggalang dana. Saat saya bertanya kepada orang-orang apakah mereka ingin menyumbang kamar pasien sebesar 300.000 dolar NT, mereka bertanya, “Apakah kamu menyumbang?” Saya berkata, “Ya, saya juga menggalang donator untuk belasan kamar pasien.”

Kita bisa melihat Gao Ai yang penuh cinta kasih agung. Saat saya ingin membangun rumah sakit, semangatnya dalam mendukung Tzu Chi sungguh membuat orang sangat tersentuh. Saya sungguh sangat bersyukur selama 30 tahun ini, ada begitu banyak orang yang mendukung rumah sakit ini. Meski RS Tzu Chi Hualien baru berdiri 30 tahun, tetapi sesungguhnya, misi kesehatan Tzu Chi sudah dijalankan selama 40 tahun. Selain itu, tekad untuk menjalankan misi kesehatan sudah ada sejak 50 tahun yang lalu.

Ini semua bisa terwujud berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi. Saat jalinan jodoh matang, kita memutuskan untuk membangun rumah sakit di Hualien. Saat itu, mencari lahan untuk membangun rumah sakit juga sangat sulit. Kita bahkan mengunjungi pemakaman untuk mencari lahan. Dalam pencarian lahan, kita menghadapi berbagai perubahan. Harapan bagi kita muncul dan menghilang berulang kali. Kita sungguh menghadapi banyak rintangan.

Meski demikian, saya bersyukur ada banyak orang yang membantu dan mendukung kita. Perjalanan ini sungguh tidak mudah. Akhirnya, kita menemukan lahan ini. Sebelumnya, lahan tersebut merupakan lahan sebuah SMK pertanian. Lahan tersebut penuh dengan pasir dan kerikil. Di sana terdapat dua kolam ikan yang sangat besar. Selain itu, yang terlihat adalah rumput yang hijau. Kita bisa membeli lahan ini berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi. Sungguh, ini tidaklah mudah.

Setelah menemukan lahan, dari mana kita bisamemperoleh dana pembangunan rumah sakit? Saya sangat bersyukur banyak relawan yang mulai mendukung dan mendampingi saya. Ada pula yang bekerja sebagai buruh kasa demi menyumbangkan sekarung semen, sepotong bata, atau sebatang baja beton. Demi mendukung saya membangun rumah sakit, bahkan sebutir pasir pun tidak mereka sia-siakan. Mereka berkata kepada saya, “Master, jika saya terjatuh dan ada pasir yang melekat di tubuh saya, saya tidak akan menjatuhkannya.” “Saya akan sangat berhati-hati membawa pulang pasir tersebut dan menjatuhkannya ke dalam tumpukan pasir kita dan menjatuhkannya ke dalam tumpukan pasir kita untuk diaduk dengan semen.” Mereka berkata seperti itu.

Karena itulah, saya berkata bahwa semen kita bukan diaduk dengan air, melainkan dengan kesungguhan hati dan kerja keras para relawan kita. barulah rumah sakit ini bisa didirikan.  Ini berkat kesungguhan hati, kerja keras, dan cinta kasih setiap orang. Akumulasi tetes demi tetes cinta kasih pada lebih dari 30 tahun yang lalu telah mendukung pembangunan rumah sakit kita. Saya sangat bersyukur. Rasa syukur ini tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Dalam pemberian penghargaan hari ini, saya melihat para relawan dan dokter yang telah bergabung sejak 30 tahun yang lalu. Saya sangat tersentuh melihatnya. Saya bersyukur dari lubuk hati saya. Jika 30 tahun yang lalu, tidak ada dokter yang bersedia bekerja di rumah sakit di wilayah timur Taiwan, lalu siapa yang akan mengobati pasien? Selain dokter, perawat juga sangat dibutuhkan. Jika perawat tidak bisa datang atau tidak bisa bekerja lama di sini, lalu siapa yang akan merawat pasien? Bukan hanya perawat, teknisi laboratorium, apoteker, dan teknisi medis juga sangat dibutuhkan.

Sebuah rumah sakit tidak akan bisa beroperasi tanpa kerja sama para staf. Berkat kekuatan cinta kasih, mereka bersedia datang ke wilayah timur Taiwan dan mendedikasikan diri di sini untuk melindungi kehidupan pasien. Selama 30 tahun ini, mereka berusaha menyelamatkan kehidupan setiap menit dan detik. Saya sungguh sangat bersyukur. Selain menyelamatkan pasien, yang tak kalah pentingnya adalah membina tenaga medis. Tanpa tenaga medis kita tidak bisa mewariskan semangat misi kesehatan kita, yakni melindungi kesehatan dan kehidupan dengan penuh cinta kasih.

Karena itu, kita harus mengasihi setiap rekan kita yang memiliki misi yang sama dengan kita. Semua orang harus saling mengasihi. Sudah lebih dari 30 tahun, bahkan hampir 40 tahun sejak kita mulai merencanakan pembangunan RS hingga sekarang. Dari sumbangsih relawan kita 10 tahun sebelumnya hingga menjalankan misi kesehatan selama 30 tahun ini, semuanya membutuhkan kesatuan hati. Saya sungguh bersyukur atas kerja keras setiap orang selama 30 hingga 40 tahun ini. atas kerja keras setiap orang selama 30 hingga 40 tahun ini. Saya berharap kita bisa meneruskan semangat ini hingga setiap 30 tahun berikutnya. Tzu Chi telah berdiri selama 50 tahun. Saya berharap semua orang dapat saling mengasihi. Saya sangat berterima kasih kepada orang yang telah mempertahankan staf di RS Tzu Chi. Saya juga sangat tersentuh oleh orang yang telah membantu saya membina tenaga medis.

Inilah yang membuat kita bisa selamanya mempertahankan kualitas pelayanan yang baik dalam misi kesehatan kita. Kini RS kita merupakan sebuah RS pendidikan. Sesungguhnya, membina dokter-dokter muda merupakan tujuan terbesar kita karena setiap orang pasti akan menua. Suatu hari nanti, saya pasti akan pensiun. Jika saya tidak bisa membantu RS Tzu Chi Hualien melatih sekelompok dokter muda yang berkualitas, maka setelah saya pensiun, masalah kekurangan dokter pada 30 tahun lalu mungkin akan kembali terjadi. Karena itu, selama bertahun-tahun, kita sangat bersungguh hati menjalankan dan mengembangkan departemen ini agar para dokter muda kita, terutama yang lulus dari Universitas Tzu Chi, dapat sepenuh hati bekerja di sini.

Jika kita berharap sebuah fasilitas medis dapat mengembangkan potensinya atau beroperasi selamanya, maka yang terpenting adalah membina tenaga medis. Kita berharap bisa mengatasi masalah sulitnya merekrut tenaga medis di wilayah timur Taiwan agar kita memiliki insan berbakat  yang memadai untuk meneruskan misi melindungi kesehatan dan kehidupan.

Menghimpun cinta kasih untuk membangun RS Tzu Chi Hualien

Menggenggam setiap menit dan detik untuk menyelamatkan nyawa pasien

Menghimpun niat baik dan mewariskan misi

Mempertahankan kualitas pelayanan yang baik dan membina insan berbakat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 21 Agustus 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina Ditayangkan tanggal 23 Agustus 2016

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -