Ceramah Master Cheng Yen: Menghimpun dan Menyebarkan Riak Kebajikan

“Sehubungan dengan wabah COVID-19 tahun ini, kami juga berharap dapat menyosialisasikan pola hidup vegetaris. Tahun ini kami memperkirakan akan membuat sekitar dua ribu butir bacang,” kata Zhang Han-lun relawan Tzu Chi.

“Bahan isian bacang tahun ini sangat harum dan sangat lezat,” kata Yan Pin relawan Tzu Chi.

Kita melihat bahwa menjelang Festival Perahu Naga pada bulan lima Imlek ini, orang-orang membuat bacang. Meski wabah COVID-19 belum berlalu, tetapi orang-orang tetap menjalani waktu dan hari seperti biasa.

Di hari raya ini, aktivitas bukan hanya tidak berhenti, tetapi kita juga membuat bacang seperti biasanya. Dengan begitu, kita juga menenangkan hati orang karena semua orang dapat merayakan hari raya ini dengan penuh rasa sukacita. Ini mempererat jalinan perasaan antarmanusia. Saya sungguh berterima kasih kepada insan Tzu Chi.

Saat ada kebutuhan masker, relawan Tzu Chi tidak memedulikan segala kesulitan dan berusaha memenuhi kebutuhan setiap institusi di garis depan. Saat persediaan masker langka, insan Tzu Chi berusaha mencari persediaan masker pada saat-saat yang paling dibutuhkan. Setelah kelangkaan masker berlalu, kini orang-orang menyambut hari raya. Lihatlah, semua orang dipenuhi kehangatan cinta kasih.

Petugas pemadam kebakaran, polisi, dan sebagainya selalu berada di garis depan untuk melindungi masyarakat. Para relawan juga membuat mereka merasakan suasana hari raya. Para relawan mengantarkan bacang kepada mereka. Semua orang sangat gembira.

 

Tahun ini, para relawan membuat banyak bacang. Para relawan di berbagai daerah membuat bacang dengan penuh sukacita. Saat tenaga dibutuhkan, semua orang membantu membungkus bacang dengan sukacita. Saat bacang diantarkan, orang-orang juga sangat gembira. Yang mengantar gembira, yang menerima pun gembira. Yang makan tentu lebih gembira lagi. Ini membuat orang-orang dapat merasakan suasana hari raya.

Begitu pula di Dalin, para relawan berkumpul untuk membuat bacang dan mempererat jalinan kasih.

Begitu pula di Tainan. Untuk daerah Yuli saja, para relawan membuat lima ribu butir bacang vegetaris demi menyosialisasikan pola hidup vegetaris dan menghimpun kebajikan.

“Kami mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Bervegetaris itu harus. Mengapa harus? Karena wabah COVID-19 kali ini sangat parah dan belum ada obatnya,” kata Zheng Yue-gui relawan Tzu Chi.

“Kami menyambut imbauan, semangat, dan welas asih Master. Kami tidak ingin semua makhluk menderita. Hasil dari penjualan bacang kali ini akan didonasikan untuk amal dan bantuan internasional,” kata Jiang Ming-kui relawan Tzu Chi.

Inilah niat baik semua orang untuk meredam wabah dan bencana di dunia. Memanfaatkan momen hari raya kali ini, para relawan bergerak membuat bacang yang hasil penjualannya akan didonasikan untuk dana bantuan internasional. Dengan demikian, berbagai manfaat bisa didapat. Ini juga sangat menyentuh.


Pada masa wabah kali ini, saya juga terus mendengar berbagai kisah yang menyentuh lewat telekonferensi.

Dua hari lalu, relawan dari Kaohsiung melaporkan tentang kegiatan bedah buku mereka. Sekelompok relawan lanjut usia ini datang ke Griya Jing Si dipimpin oleh Mei-yun.  Mereka membawakan bedah buku dalam jaringan yang bisa diikuti oleh orang-orang dari seluruh dunia. Ternyata, mereka benar-benar menyimak dan membabarkan Dharma. Mereka sungguh-sungguh menyelami Dharma.

Para peserta berasal dari puluhan negara. Dengan bersatu hati, mereka belajar dengan mantap. Mereka sungguh-sungguh membaca buku dan menyimak Dharma. Mereka terbagi ke dalam beberapa kelompok sesuai dengan buku yang dibaca. Ada yang berbagi tentang ceramah pagi saya, ada yang memilih buku Jejak Langkah Master, ada yang memilih Sutra tertentu atau bab-bab tertentu dalam Sutra Teratai. Mereka memilihnya sesuai minat masing-masing.

Para relawan di berbagai daerah mengikuti bedah buku dengan penuh sukacita. Saya berterima kasih karena insan Tzu Chi memberi saya persembahan lewat mendengar Dharma. Bukan hanya mendengar Dharma, mereka juga menyebarkan Dharma.

Begitu pula dengan Tzu Chi Malaysia. Di Melaka, Malaysia, pada masa merebaknya wabah kali ini, para relawan masih terus memperhatikan para penerima bantuan. Begitu pula dalam misi pendidikan.

Mereka tetap menjalankan kelas belajar meski anak-anak tidak dapat berkumpul. Mereka memberi pelajaran lewat jaringan internet. Meski kelas berhenti, pelajaran tetap berjalan. Mereka mengajari anak-anak menyalin Kata Renungan Jing Si. Selain anak-anak, para orang tua juga ikut menyalin sehingga keluarga mereka semakin harmonis dan penuh kebahagiaan.


Singkat kata, belakangan ini saya terus mendengar berbagai kisah relawan yang mendengar nasihat saya dan mempraktikkannya secara nyata. Mereka menerima ucapan saya ke dalam hati dan menjalankan ajaran secara nyata. Inilah yang membuat saya merasa tenang. Ini dilakukan oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Begitu pula dengan insan Tzu Chi di Amerika Serikat. Mereka juga mengadakan bedah buku dan menyosialisasikan pola hidup vegetaris. Di Dallas, Texas, para relawan juga membuat bacang bersama-sama.

“Sesungguhnya, bacang buatan Tzu Chi sungguh lezat karena mengandung cinta kasih kita di dalamnya. Kita berharap kebiasaan untuk bervegetaris dapat dimulai oleh orang-orang sejak saat ini,” kata Zhao Cui-cui relawan Tzu Chi.

Begitu Relawan Ling bersuara, orang-orang langsung datang. Lihatlah, mereka membuat bacang yang harum dan lezat. Mereka juga bersatu hati dalam membuatnya. Selama 17 tahun ini, setiap tahun mereka selalu membuat bacang.

Insan Tzu Chi di Jerman juga melakukan hal yang sama. Relawan kita, Mei-feng, berada di Jerman dan mulai membuat bacang agar orang-orang Tionghoa di sana dapat merayakan Festival Perahu Naga dan anak-anak muda Tionghoa tidak melupakan hari raya leluhur mereka. Dari sini, kita berharap dapat menyebarkan dan mewariskan tradisi luhur yang indah.

Dalam masa wabah kali ini, kita harus selalu mengingatkan diri sendiri untuk terus menyosialisasikan bahwa bervegetaris itu harus. Demi masa depan, demi dunia ini, demi umat manusia, kini kita sungguh harus menyebarkan hal ini. Setiap orang harus bersungguh hati dalam hal ini. Harap semuanya lebih bersungguh hati.

Membuat bacang dengan sukacita dalam menyambut Festival Perahu Naga
Semua orang menghimpun dan menyebarkan kebajikan
Mendengar, mewariskan, dan menyebarkan ajaran benar
Giat menyosialisasikan vegetarisme demi melindungi semua makhluk

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 22 Juni 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 24 Juni 2020
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -